Pesawat Kepresiden RI Terbilang Mungil Dibanding Milik Negara Lain?

Pesawat Kepresiden RI Terbilang Mungil Dibanding Milik Negara Lain?

MATRANEWS.id — Pesawat kepresidenan RI terbilang ‘mungil’ dibandingkan pesawat kepresidenan negara-negara lain.

Menjadi pembicaraan saat pesawat kepresidenan Indonesia parkir.

Pesawat udara khusus yang digunakan oleh Presiden Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia, jejer dengan pesawat kepresidenan negara lain.

Pesawat kepresedenan ini dirancang untuk memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan. Dari fasilitas dan kenyamanan serta keamanan sudah yang terbaik.

Secara teknis nama pesawat Kepresidenan Republik Indonesia ini dibangun dari Boeing 737-800 BBJ-2.

Pesawat ini memiliki kapasitas bahan bakar mencapai 39.539 liter. Bahan bakar tersebut bisa menempuh jarak sejauh 10.334 kilometer dengan kapasitas penuh 50 orang.

Sementara jika kapasitasnya penuh, pesawat Kepresidenan ini hanya bisa menempuh 8.630 km.

Pesawat ini memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum mencapai 0,785 Mach. Itu setara dengan 969,3 km/jam.

Soal Ukuran Pesawat Boeing 737-800 BBJ-2 ini memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter.

Interior pesawat Kepresidenan Republik Indonesia memiliki panjang 29,97 meter, tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.

Untuk memberikan kenyamanan dalam bertugas, interior mewah, nyaman dan aman sudah pasti tersaji.

Sebut saja di dalam kabin pesawat terdapat kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan dan ruang tamu.

Jika lebih diperinci kelengkapan interior coba diberikan ‘Indonesia One’.

Baca juga :  Timnas U-20 Kompak Kenakan Pita Hitam

Dengan kokpit dua tempat duduk bagi dua awak, enam monitor penerbangan, dual GPS Build-in, TCAS, GPWS dan Sistem panduan penerbangan Flight Dynamics.

Pada kabin depan, terdapat kamar dengan tempat tidur besar, ruang tamu, ruang istirahat kru, kamar mandi.

Lari ke kabin belakang, terdapat 12 kursi eksekutif dan 44 kursi staff dengan fasilitas penyanggah kaki yang berperan untuk menjadi tempat tidur, selanjutnya ada ruang rapat, ruang olahraga dan Toilet.

Fitur keamanan pesawat kepresidenan ini antara lain memiliki perangkat anti serangan rudal. Pesawat ini memiliki sensor yang dapat mendeteksi panas.

Jika ada benda asing atau rudal yang mendekati pesawat, maka pesawat ini dapat mendeteksinya dan menghindar.

Kalau Amerika menggunakan pesawat Boeing 747-200B (VC-25A) atau dikenal dengan Air Force One.

Pesawat Air Force One adalah pesawat kepresidenan paling terkenal di antara semua pesawat VIP.

Memiliki fasilitas paling lengkap dan paling mahal. Pesawat utama yang digunakan saat ini adalah varian dari Boeing 747-200, yang dikenal sebagai VC25A.

Pesawat ini diperkenalkan pada 1990. Paramount Business Jets mencatat, harga pesawat Air Force One diperkirakan mencapai 1 hingga 3,9 miliar dolar AS.

Pesawat ini mampu menampung kapasitas sebanyak 96 orang dengan kecepatan 1.000 km/jam.

Disebut memiliki sistem pertahan anti rudal dan escape pod atau kursi lontar.

Sedangkan Turki,  menggunakan Boeing 747-8I BBJ sebagai pesawat kepresidenannya.

Baca juga :  Wisata Seks Halal Dalihnya Kawin Mut’ah

Menurut Corporate Jets Investor, pesawat ini merupakan hadiah dari Sheikh Tamin bin Hama Al Thani (Qatar) kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pesawat tersebut dapat menampung hingga 400 penumpang. Namun, konversi VVIP memiliki tempat duduk hanya untuk 76 penumpang dan 18 awak.

Bagian depan pesawat menawarkan ruang negara VIP. Di area belakang ada ruang santai di dek utama dan ruang konferensi yang terpisah.

Pesawat itu juga dilengkapi ruang medis kelas dunia, beserta kamar tidur tamu.

Kalau pemimpin negara Korea Selatan tiba di Indonesia menggunakan pesawat Boeing 747-81 yang disebut sebagai Code One.

Secara historis, Presiden Korea Selatan terbang menggunakan pesawat Boeing 747-81 yang disediakan oleh maskapai nasional Korean Air dan Asiana Airlines.

Pesawat ini disewa dari maskapai negara Korean Air dan dioperasikan oleh Angkatan Udara Korea.

Kontrak dilakukan selama lima tahun dengan harga lebih dari 240 juta dolar Amerika.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Korean Air akan menyediakan pilot, anggota kru, mekanik, dan layanan pemeliharaan berkelanjutan.

Untuk Uni Emirat Arab, saat di Bali menggunakan  Boeing 777-300, B787-700, dan B787-900.

Rombongan invitee Uni Emirat Arab membawa pesawat Boeing lebih dari satu unit ketika tiba di Bali.

Sebanyak tiga unit pesawat produksi Seattle tersebut dikerahkan untuk mengangkut rombongan besar negara keamiran itu.

Tiap pesawat mampu membawa sekitar 400 penumpang. Bahkan, salah satu unitnya sudah didesain khusus sebagai istana terbang mewah untuk membawa pemimpin mereka Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan ke Bali.

Baca juga :  Biksu Dipecat Lantaran Gagal Menjalani Tes Narkoba

Fasilitas kelas satu tersedia di dalamnya seperti ruang rapat bersama staf, ruang tidur utama, kamar mandi, musala, ruang kebugaran, dan ruang konferensi pers.

Presiden China Xi Jinping tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali menggunakan pesawat Air China.

Pesawat kepresidenan itu berwarna putih dilengkapi dengan garis biru. Di bagian depan kokpit terdapat bendera China.

Dilansir dari Paramount Business Jets, harga pesawat itu diperkirakan mencapai 250 juta dolar Amerika Serikat. Pesawat Air China mampu mengangkut kapasitas hingga 416 dengan kecepatan mencapai 982 km/jam.

BACA JUGA: majalah MATRA edisi November 2022, klik ini

https://www.myedisi.com/eksekutif/5397

Tinggalkan Balasan