MATRANEWS.id — Hakim aliran keras yang kini menjadi Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengucapkan selamat kepada pemimpin Gereja Katolik Roma dan miliaran orang Kristen di seluruh dunia memperingati kelahiran Yesus Kristus.
“Saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada Yang Mulia dan semua Orang Kristen di dunia atas kelahiran Yesus Kristus, Nabi yang penuh kasih dan perdamaian.”
Pernyataan inilah yang kemudian menjadi viral, di share dari media sosial satu ke media sosial yang lain, dengan pemaknaan dan komen masing-masing dari setiap whatsapps grup di aliran agama.
Pasalnya, pernyataan Presiden Raisi yang menyebut salam natal kepada Paus Fransiskus atas upayanya untuk mendekatkan hati dan pandangan para pengikut agama Ibrahim.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengucapkan selamat, bukan seperti aliran seorang Muslim yang menuduh Muslim lainya (atau kadang juga mencakup penganut ajaran Agama Samawi lain) sebagai kafir dan murtad.
Dilansir dari IFP News, Presiden Iran menggambarkan kelahiran Nabi sebagai kesempatan untuk memberi penghormatan kepada Hazrat Mary (keselamatan kepadanya).
Juga sebagai pengingat karakteristik moral Yesus Kristus (keselamatan kepadanya) yang merupakan panutan untuk altruisme.
Yesus merupakan utusan keselamatan untuk yang tertindas dalam melawan penindasan kekuatan yang mendominasi dan menandakan masa depan yang cerah bagi umat manusia.
“Kelahiran Yesus Kristus merupakan manifestasi dari kehendak dan kekuatan Tuhan,” kata Raisi.
Status spiritual Hazrat Mary, ibu Nabi, imbuhnya, menunjukkan posisi tinggi wanita dalam agama-agama ilahi.
Presiden Raisi juga berterima kasih kepada Paus Fransiskus atas upayanya untuk mendekatkan hati dan pandangan para pengikut agama Ibrahim.
Raisi mengakui, Yesus sebagai utusan keselamatan (Mesias) ini yang kemudian ditanggapi beragam oleh bangsa-bangsa di seluruh Indonesia.
Anda ingin menanggapi juga?
BACA JUGA: majalah MATRA edisi Desember 2021