Prof Dr Jenderal TNI AM Hendropriyono Tentang Presiden 2024

Prof Dr Jenderal TNI AM Hendropriyono Tentang Presiden 2024

MATRANEWS.id — Saat Budi Rahardjo Menimba Ilmu Intelijen dari Sang Maha Guru Jenderal Hendropriyono

Ketua Umum Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) S.S Budi Rahardjo berkesempatan bisa bersilaturahmi dengan Prof. Dr Jenderal (Purn) TNI. AM Hendropriyono, tokoh nasional dan Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia.

Mantan wartawan Grup Tempo ini diterima dikediaman Hendropriyono di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan

Jojo, sapaan akrab Budi Rahardjo diterima Hendropriyono dan diajak makan siang bersama.

Anggota kehormatan Densus Digital dan pendiri Pusat Pengkajian dan Penelitian Indonesia Public Watch Integrity ini tampak sangat akrab berbincang dengan Hendropriyono bagaikan sahabat dekat yang lama tak bersua.

Selama bercengkerama bersama, Jojo dan Hendropriyono banyak mendiskusikan tentang berbagai persoalan.

Terkadang ringan terkadang serius. Bapak Intelijen Indonesia ini banyak memberi ilmu dan wejangan kepada Jojo berbagai hal yang selama ini tak terungkap di publik dan tentang arah masa depan bangsa ini.

Obrolan juga tentang operasi intelijen, clandestine kekinian, yang berbeda dengan petugas intelijen jaman jadoel, Dimana saat ini,  teknik-teknik klandestin dengan baik, terlatih, dan cermat tidak harus tertutup penyamaran.

“Pak Hendro juga mengingatkan tentang jiwa nasionalisme dan patriotisme,” tutur Jojo sang wartawan senior ini yang mendapat pencerahan, bila pemimpin Indonesia adalah sosok yang menang lewat politik identitas. Maka, Indonesia bisa terbelah.

Hendropriyono, lanjut Jojo, juga bicara soal bandul goncangan resesi dunia yang kini semakin kencang berayun. “Tetapi ekonomi Indonesia justru dinilai oleh Bank Dunia pada tahun 2022 ini sebagai ekonomi yang paling resiliens,” papar Jojo mengutip pesan Hendropriyono.

Sejak tahun 1986 ketika setiap bangsa di dunia ini dilanda oleh arus besar globalisasi, Indonesia menekankan bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.

Artinya, bahwa Pancasila bersifat implisit yang nilai dasarnya mampu menjadi penyaring, untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman yang antara lain berupa masuknya pemikiran-pemikiran baru.

Karena itu pada tahun 1998 reformasi dapat bergulir tanpa hambatan dari pemikiran status quo, sehingga demokrasi liberal yang didukung oleh Kapitalisme dengan cepat bersemi dalam aspek sosial politik dan ekonomi di Indonesia.

Dengan dasar filsafat Pancasila ekonomi Indonesia sampai saat ini terbukti resiliens, karena sinkronisasi antara peran pemerintah dengan kekuatan rakyat yaitu kaum kapitalis domestik. Filsafat Pancasila menjadi solusi untuk ancaman resesi dalam senjakala pascakapitalisme di dunia

Hendro juga bicara soal disiplin sosial berkaitan soal Pancasila. “Akar dari radikalisme subur di tanah yang masyarakatnya mabuk agama. Mereka mencintai agama tapi tidak memiliki disiplin sosial,” ucap Hendropriyono.

“Bahwa menjalankan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, harus dilaksanakan sesuai sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” tambahnya.

Ia mempertegas bahwa hubungan agama dengan Pancasila sebagai falsafah dan asas bernegara.

“Agama dan beragama harus membuat orang sadar bukan sebaliknya. Juga perlu memahami hubungan agama dan Pancasila sebagai falsafah dan asas bernegara,” kata Hendropriyono, yang sempat meramalkan tokoh Presiden 2024 nanti adalah tokoh muda dan bukan dari militer .

Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer tersebut memberikan bocoran, bagaimana jika nanti tokoh yang menjadi RI satu tak mengerti benar tentang Pancasila. “Indonesia bisa terbelah, bisa ada tujuh negara minta pisah dari NKRI,” ujar Hendro.

AM Hendropriyono adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia  bicara gamblang.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini memang kenyang pengalaman, termasuk beliau yang mendukung Jokowi saat di awal masih belum ada partai yang mendukung.

Sosok pria yang pernah dianugerahi bintang Tertinggi Timor Leste, bahkan diberi penghargaan langsung oleh Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta di Dili, Timor Leste.

Hendropriyono dijuluki the master of intelligence karena menjadi “Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen” pertama di dunia.

Kepala Badan Intelijen Negara pertama ini memiliki segudang pengalaman hidup dalam pengabdian pada bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu kecintaannya terhadap Indonesia tak diragukan lagi.

Ia pernah dipercaya menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan.

Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.

Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen.

Ia juga menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai “ilmu” dan menggali “filsafat intelijen”, serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.

Hendro kini jadi begawan ilmu intelijen. Kekayaan ilmu dan pengalaman yang ia miliki semasa bertugas di “berbagai medan tempur”, kini ia sumbangkan kepada generasi muda.

Agar kelak generasi Indonesia selanjutnya akan mampu mewarisi tongkat estafet kepemimpinan tanpa melupakan sejarah Indonesia.

Ilmu tersebut dibagikan Hendro di berbagai perguruan tinggi. Termasuk Universitas Pertahanan dan Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM).

Hendro menyandang pangkat Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang juga Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) dan Sekolah Tinggi Hukum militer (STHM).

Dalam beberapa kesempatan mengajar, Hendro tak sekali dua kali mengingatkan bahaya laten operasi subversif intelijen asing untuk mengobrak-abrik stabilitas Indonesia.

Pesan serius ini kembali disampaikan saat AM Hendropriyono menjadi pemateri pada kuliah umum yang berlangsung di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Selasa 5 Juli 2022.

AM Hendropriyono menguliti adanya gerakan subversif yang marak terjadi di Indonesia. Gerakan ini merupakan sebuah usaha untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah, melalui cara yang tidak sesuai dengan undang-undang.

Ia pernah menjabat Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.

Kali ini, Hendropriyono berbicara tentang nilai moral Sumpah Pemuda harus menjadi sentral, jangan sampai seperti terjadi Sumpah Pemuda Arab. Lebih jelasnya, Klik ini

 

Tinggalkan Balasan