Resep Sukses Mbah Pon, Pasar Beringhardjo Yogya

Resep Sukses Mbah Pon, Pasar Beringhardjo Yogya

MATRANEWS.id –  Namanya mbah Pon……

Penjual gudeg dipojokan pasar Beringharjo Jogja.

Mempunyai lima anak yang dua anak sudah kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), dua lagi di Insititut  Teknologi Bandung (ITB) dan satu lagi di Universitas Indonesia.

Mereka sekolah sampai jenjang kuliah tanpa beasiswa.

Siang itu, mbah Pon duduk di depan para peserta seminar yang antusias ingin belajar kesuksesan dari mbah Pon.

Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tidak ada jawaban dari mbah Pon yang bisa memuaskan peserta.

Misalkan, ketika ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya, “nggih biasa mawon, nek nakal nggih dikandani” (terjemahan bebasnya, biasa saja, kalau nakal yang dibilangin)

Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak-anaknya, dijawab mbah Pon.. “Pas kedah bayar sekolah nggih dibayar” (terjemahan bebasnya, “Kalau waktu bayar, ya kita harus bayar.”

Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, karena tidak ada jawaban yang spesial dari mbah Pon.

Hingga seorang peserta bertanya, “Mbah Pon, napa njenengan mboten nate wonten masalah?” (terjemahan bebasnya, “Mbah Kanapa kok kamu seperti enggak punya masalah?”

Dengan wajah bingung mbah Pon balik bertanya, “masalah niku napa tho? Masalah niku sing kados pundi?” (terjemahan bebasnya,” Masalah itu apa ya, yang seperti apa ya masalah itu — dengan muka polos)

Baca juga :  Perempuan Objek Pasar?

Peserta itu mencontohkan “Niku lho mbah, misalke pas badhe mbayar sekolah pas mboten wonten arthone” (terjemahan bebasnya, “Itu mbah, misalnya pas mau bayar sekolah anak, tapi mbak enggak punya uang.”

Dengan tersenyum mbah Pon menjawab, ” oh..niku tho, nggih gampil mawon, dereng wonten artho nggih kula nyuwun Gusti Allah, lha ndilalah mbenjang e gudeg e wonten ingkang mborong” (terjemahan bebasnya, “Oh itu. Ya mudah saja, kalau enggak punya. Ya, minta sama Tuhan Allah. Eh, siangnya, jual gudeg ada yang mborong.”

Jawaban mbah Pon menampar para peserta seminar yang notabene adalah orang-orang pintar terpelajar.

Orang-orang yang paham tentang ilmu energi dan bagaimana hukum energi bekerja, Energi selalu menarik energi yang bersifat sama. Jadi, ….

Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.

Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya..?? demikian catatan P Yayuk, seorang penulis FB dengan takjub sambil penuh syukur.

 

 

Tinggalkan Balasan