Budaya  

Semar Bangun Khayangan: Pagelaran Wayang Kulit di Ultah Mahkamah Agung ke78

Semar Bangun Khayangan: Pagelaran Wayang Kulit di Ultah Mahkamah Agung ke78

Pergelaran Wayang Kulit Lakon Semar Mbangun Khayangan

MATRANEWS.id — Semar Bangun Khayangan: Pagelaran Wayang Kulit di Ultah Mahkamah Agung ke78

Tepat pada Jumat, 25 Agustus 2023, sebuah panggung yang memukau menjadi saksi bagi pertunjukan budaya yang tak tertandingi. Seni tradisi pewayangan merupakan refleksi kehidupan yang kaya pesan moral.

Di atas panggung tersebut, terbentang satu layar, dan dalam bayang-bayangnya terhampar keajaiban yang memikat hati. Ada jokes, kocak juga, namun esensi hal-hal baik dan nilai-nilai keteladanan yang terus dipancarkan.

Empat dalang menyulamkan benang-benang kisah dalam pertunjukan Wayang Kulit yang tak terlupakan. Untuk kemudian di akhir acara dibagikan ragam kenangan doorpize. Menarik bagi penonton milenial dan para pemimpin yang hadir.

Judul malam itu, “Semar Bangun Khayangan,” mencerminkan magisnya pagelaran ini.

Empat sosok hebat yang menjadi dalang dalam aksi panggung yang piawai ini adalah Ki Dr. Yanto SH, MH; Kuncoro Brimob; Ki Harso Widisantoso; dan Ki Bayu Aji.

Hadir pula Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI Yudo Margono, yang dengan penuh antusiasme turut menyaksikan pesona seni yang meraih penghargaan istimewa dari MURI, Museum Rekor Indonesia.

Keindahan seni dan makna mendalam dari pementasan ini berhasil menyentuh hati tidak kurang dari 4.000 pegawai unit pengadilan di seluruh nusantara.

Profesor HM Syarifudin,  Ketua Mahkamah Agung pun melantunkan pantun, “Si mamat pulang membawa papan, bajunya panjang berkain sarung. Selamat ulang tahun Mahkamah Agung yang ke-78, Untuk Terus Menuju Peradilan yang agung.”

Baca juga :  Tarian & Silat Indonesia, Semarakkan Carnaval International de Yassmine Hammamet

Kemudian pantun berikut seperti ini: “Dari kantor pulang ke asrama, membawa uang untuk membeli sarapan. Mari kita nonton wayang bersama, meriahkan ulang tahun Mahkamah Agung yang ke-78.”

 

Selain Ketua MA, tampak juga dalam prosesi Wakil Mahkamah Agung bidang Yudisial, Sunarto. Ia menjadi bagian dalam prosesi serah terima wayang, yang berjalan dalam lakon yang berputar di atas panggung.

Pementasan yang berkesan, lebih dari sekadar pertunjukan, ia adalah ritual budaya yang menghubungkan alam nyata dan gaib, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan menghubungkan hati setiap individu yang menyaksikan.

Semua bergabung dalam harmoni yang menggetarkan jiwa, seperti senandung lembut dalam khayangan. Tontotan yang mengibur dan tuntutan, sekaligus melestarikan budaya bangsa.

https://www.hariankami.com/berita-kami/2369938773/semar-bangun-khayangan-pagelaran-wayang-kulit-meriahkan-ultah-mahkamah-agung-ke-78

Tinggalkan Balasan