Yusron Ihza Mahendra Sedikit Ungkap Misteri Kematian Djuanda Kartawidjaja dalam Novel Sejarahnya, ‘Irian Barat’
MATRANEWS.id — Mantan Dubes Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra ditantang sang kakak, yakni Yusril Ihza Mahendra menulis lebih dalam, soal misteri meninggalnya pembunuhan John Kennedy Presiden Amerika Serikat ke-35 pada 1963 hingga Ir Djuanda.
“Dalam novel Irian Barat tersebut, Yusron memang menceritakan tentang kematian pahlawan nasional kita yang bernama Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja, Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Beliau meninggal mendadak di tengah perjamuan makan malam di Jakarta,” ujar Ismeth Wibowo, cucu pertama dari H. Djuanda, tokoh nasional yang dikenal atas kecerdasan dan pengabdiannya kepada bangsa.
Ismeth Wibowo setuju atas komentar Yusril Ihza Mahendra menantang Yusron untuk menulis lebih jauh Djuanda Kartawidjaja, dalam fakta sejarah atau novel yang lain.
Yusril yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) mengungkapkan kekagumannya atas peluncuran novel Irian Barat dan menyatakan dukungannya agar Yusron dapat membuat karya lainnya.
“Kematian tokoh Indonesia Ir Djuanda mungkin kalau jaman sekarang, bisa jadi viral, seperti rumors-nya almarhum Munir yang minum air putih, kemudian meninggal,” kata Yusril mengomentari novel sang Adik yang bercerita tentang kematian Kennedy yang sarat kejanggalan serta misteri dan rencana kunjungan Kennedy ke Jakarta.
Informasi tambahan dari Ismeth Wibowo, “Pada malam harinya setelah Ir. H. Djuanda meninggal dunia, Waperdam Dr. Soebandrio datang ke kediaman Kakek saya di Jl. Diponegoro No.8, Menteng, untuk meminta kepada Ibu Djuanda berkas dokumentasi surat menyurat disposisi Presiden Soekarno kepada Ir. Djuanda yang disimpan dengan rapi oleh kakek saya.”
Di novel ‘Irian Barat’ karya Yusron Ihza Mantan Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dengan 464 halaman, memang menyingkap tabir gelap di balik salah satu konspirasi politik terbesar abad ke-20: Pembunuhan John F. Kennedy di Dallas pada 1963.
Mengusung latar Perang Dingin, persaingan ideologi, dan kepentingan ekonomi korporat besar Amerika, novel ini membawa pembaca ke dalam sebuah perjalanan penuh ketegangan, menguak rahasia di balik tragedi yang mengubah wajah dunia.
Graham Edward Miller, mantan agen CIA yang meninggalkan dunia intelijen karena muak atas trik-trik kotor, bertemu dengan Jane Hellen Lewis, seorang wartawan investigatif yang gigih dari Dallas Tribune.
Bersama, mereka menyelidiki kematian Kennedy yang sarat kejanggalan. Kesimpulan Komisi Warren yang menuding Lee Harvey Oswald sebagai pelaku tunggal kejahatan, dinilai tidak memuaskan. Kecurigaan mereka mengarah pada keterlibatan Allen Dulles-mantan Direktur CIA yang dipecat Kennedy-dan korporasi besar Rockefeller yang mengincar kekayaan alam Irian Barat.
Ada cerita, persis dengan 6 bulan sebelum pertemuan dengan Soekarno, Keneddy ditembak Wafat di Dallas, menyusul Mortalitas mantan Perdana Menteri RI DJuanda Kartawidjaja (Ketua Tim Perunding Indonesia dalam Program Sokongan Ekonomi Kennedy), yang tewas mendadak di tengah perjamuan makan malam di Jakarta, dua minggu sebelumnya.
“Buku berikut, apakah novel lain atau buku sejarah ditunggu melengkapi peluncuran novel sejarah Irian Barat sekarang ini, yang menarik disimak, enak dibaca dan perlu,” masih kata Ismeth Wibowo, yang kini menjadi Komisaris PT Sunra Distributor Indonesia, perusahaan yang memimpin dalam pengembangan kendaraan roda dua berteknologi ramah lingkungan.
Hadir di peluncuran buku Yusron adalah sahabat dan kerabat, termasuk Yusril Ihza Mahendra. Hadir pula Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan; Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin; anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto; dan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Ace Hasan Syadzily.
Klik juga: https://www.beritasenator.com/video/detail/378374/cerita-putri-djuanda-kartawijaya-penyebab-kematian-ayahnya-hingga-pernah-dilempar-granat
BACA JUGA: Cerita Dibalik Peluncuran dan Bedah Novel Irian Barat Karya Yusron Ihza