5 Tradisi Perayaan Valentine yang Sudah Ada Sejak Dulu
MATRANEWS.id — Di sini, Hari Valentine diidentikan dengan coklat.
Bagi sebagian besar anak muda, hari kasih sayang menjadi hari yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, memilih pasangan, melakukan ritual romantis bersama dan lain sebagainya.
Tahukah Anda, berbagai versi menceritakan tentang hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari ini.
Dalam artikel berikut ini akan kita bahas mengenai sejarah Valentine yang sebenarnya serta berbagai makna yang terkandung ketika Valentine tiba:
Sejarah Valentine Menurut Legenda
Versi St. Valentine Dan Claudius II
Sejarah pertama datang dari seorang pendeta dari Roma bernama Valentine, yang memiliki akhir tragis. Legenda ini menceritakan bawah Valentine dipukuli dan berakhir dipancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.
Bentuk eksekusi ini merupakan sebuah hukuman karena pendeta Valentine dianggap menentang kebijakan seorang Kaisar bernama Claudius II.
Berdasarkan sejarah, Claudius II ini dikenal kejam setelah membuat Roma terlibat dalam berbagai pertempuran berdarah.
Hal ini agar Roma selalu menang dalam peperangan. Sehingga sang Kaisar harus menunjukkan memiliki tentara yang kuat. Namun hal tersebut ternyata sulit untuk diwujudkan, karena menurut sang Kaisar bala tentaranya enggan pergi ke medan perang karena terikat pada istri atau kekasih mereka.
Untuk mengatasinya Claudius II melarang semua bentuk pernikahan serta pertunangan yang ada pada Roma.
Sayangnya pendeta Valentine ini menentang kebijakan tersebut, ia berusaha secara diam-diam menikahkan pasangan muda.
Tindakan ini ketahuan dan pada akhirnya pendeta Valentine ditahan serta dihukum, kemudian tubuhnya dipukul hingga dipancung.
Hukuman ini menjadikan sebuah tanda sebagai peringatan atau perayaan yang dilakukan setiap tanggal 14 Februari.
Sejarah Valentine yang sebenarnya ini memang lebih banyak dipercaya, karena legenda yang beredar menyebutkan bahwa Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya.
Dengan tulisan ‘From Your Valentine’ ini menjadi populer dan banyak menginspirasi. Atas jasanya, Valentine dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut sebagai Santo Valentine.
Sejarah Menurut Festival Lupercalia
Sejarah lainnya mengenai Valentine, menyebutkan bahwa Valentine berasal dari sebuah festival.
Ada beberapa versi legenda yang menyatakan berita ini. Namun sampai saat ini masih belum tahu cerita mana yang memang benar menghasilkan acara Valentine.
Salah satunya adalah Festival Lupercalia ini, sudah menjadi tradisi bangsa Romawi kuno yang tidak terlepas dengan hal-hal yang berbau seks.
Kebenaran ini pernah ditulis oleh J.A North dalam The Journal of Romance to this volume 98 2008.
Selain itu Lupercalia merupakan tradisi nenek moyang Romawi kuno yang tidak bermoral dan tidak melambangkan kehangatan atau kasih sayang sama sekali. Namun pada sebuah waktu tradisi ini diubah menjadi lebih baik.
Festival Lipercalia yang sering kali dilakukan dianggap sebagai salah satu tradisi untuk menghormati Dewa kesuburan pada zaman pra Romawi. Namun Lupercalia ini umumnya dirayakan pada tanggal 15 Februari, sedangkan Valentine dirayakan satu hari sebelumnya yakni pada tanggal 14 Februari.
Terlepas dari legenda keterkaitan antara Santo Valentine ataupun Festival Lupercalia. Valentine’s Day sendiri menjadi sebuah perayaan atau budaya yang banyak dilakukan oleh berbagai negara termasuk di Indonesia.
Banyak hal yang digunakan untuk melambangkan Valentine mulai dari coklat, kartu, bunga ataupun ornamen berbentuk hati.
Ornamen Pendukung atau Simbolisasi Valentine
Sejarah ornamen atau simbolisasi Valentine juga tidak kalah penting. Bagaimana asal-usul kartu Valentine muncul.
Di mana seorang pria sebagai Duke Charles of Orleans menulis apa yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua. Ia dipenjara di Tower of London setelah ditangkap di Inggris pada tahun 1415.
Charles menuliskan sebuah surat cinta berima untuk istrinya yang kini disimpan di British library.
Karena legenda tersebut muncul, maka banyak masyarakat yang terinspirasi dan memunculkan kebudayaan untuk memberikan ungkapan rasa sayang ketika Valentine tiba.
Sedangkan untuk asal-usul coklat Valentine bermula pada abad ke-17 yang dilakukan oleh masyarakat di Eropa dan Amerika Tengah.
Kudapan manis merupakan salah satu makanan yang bisa diberikan kepada mereka yang disayang sebagai ungkapan cinta.
Beberapa sejarawan menelusuri, pada masa itu orang-orang memperingati tanggal 14 Februari sebagai hari libur guna menghormati Juno yang merupakan Ratu dewa-dewi Romawi.
Fakta lainnya adalah, pada zaman dahulu perayaan dimulai pada tanggal 15-nya Tidak sama dengan saat ini yang hanya merayakan ketika tanggal 14 saja.
Pada tanggal 15 Februari sering kali diadakan sebuah perayaan bernama Festival Lupercalia yang umumnya disebut sebagai festival kesuburan. Dalam kegiatan ini dilakukan dengan cara memasukkan nama berbagai wanita ke dalam sebuah kotak.
Kemudian pria akan acak mengambil sebuah nama yang nantinya akan dijodohkan atau dipasangkan. Namun seiring perkembangan zaman budaya ini mulai berubah dan tradisi ini diganti hanya dengan mengungkapkan kasih sayang ketika hari Valentine tiba.
Itulah deretan mengenai tradisi dan juga sejarah Valentine yang sebenarnya yang bisa anda ketahui. Terlepas dari banyaknya legenda sejarah ataupun perayaan mengenai hari kasih sayang ini.
Sejarah Hari Valentine
Diyakini bahwa Hari Valentine berasal dari Roma kuno, ketika pesta Lupercalia dirayakan dari 13 Februari hingga 15 Februari. Seekor kambing dan anjing dikorbankan oleh pria pada hari-hari ini dan wanita dicambuk dengan kulit hewan yang dikorbankan karena diyakini akan membuat mereka subur.
Valentine atau Hari Kasih Sayang biasanya dirayakan dengan orang-orang terkasih seperti sahabat, keluarga dan pasangan.
Perlu diketahui, hari Valentine ternyata sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Salah perayaan Valentine berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan bulan Februari.
Biasanya festival ini diadakan sebagai perayaan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dan pria kala itu.
Upacara tersebut dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan anjing.
Lalu setelah itu, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan.
Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itu dilakukan orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
“Upacara diyakini bisa membuat perempuan lebih subur,” kata Noel Lenski, sejawaran dari University of Colorado, Boulder, seperti dimuat USA Today.
Ini 5 Tradisi Perayaan Valentine yang Sudah Ada Sejak Dulu
Valentine atau Hari Kasih Sayang biasanya dirayakan dengan orang-orang terkasih seperti sahabat, keluarga dan pasangan.
Perlu diketahui, hari Valentine ternyata sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Salah perayaan Valentine berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan bulan Februari.
Biasanya festival ini diadakan sebagai perayaan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dan pria kala itu.
Upacara tersebut dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambung jantan dan anjing.
Lalu setelah itu, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan.
Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itu dilakukan orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
“Upacara diyakini bisa membuat perempuan lebih subur,” kata Noel Lenski, sejawaran dari University of Colorado, Boulder, seperti dimuat USA Today.
Ini 5 Tradisi Unik Perayaan Valentine di Dunia
1. Wanita Single di Korea Selatan
Berbeda dengan Korea Selatan, ternyata Hari Kasih Sayang di negara ini terjadi dari pertengahan Februari sampai bulan Maret. Hari Valentine di Korea Selatan biasanya identik dengan cokelat.
Pada saat itu wanita-wanita Korea Selatan memberikan cokelat kepada kekasihnya. Alih-alih langsung membalas pemberian cokelat, para pria di Korea Selatan justru memberikan cokelat kepada perempuan pada saat white day (14 Maret).
Sebulan kemudian setelah acara White day, mereka merayakan black day (hari hitam). Perayaan ini khusus untuk para single di Korea Selatan.
Mereka yang tidak menerima hadiah pada saat Valentine dan white day, akan berkumpul Bersama dengan teman-teman lainnya kemudian makan jjajyangmyeon atau disebut sebagai mie hitam.
2. Just a Friend di Estonia
Inilah salah satu hal unik perayaan Valentine di Estonia.
Momen menakutkan bagi para pengagum rahasia karena hanya akan mendapat ucapan Happy Friends Day bukan Happy Valentine.
Di Estonia sendiri hari Valentine disebut sebagai Sobrapaev atau hari teman.
Pada saat hari Valentine orang-orang akan bertukar kartu dan ucapan selamat hari Valentine kepada teman-temannya.
Umumnya masyarakat yang merayakan hari Valentine mengucapkan “selamat hari Valentine”. Tetapi, di Estonia orang-orang menyebutkan Happy Friends Day (Selamat Hari Teman).
Inilah ucapan yang tak dinantikan oleh para pengagum rahasia.
3. Lotre Cinta di Prancis
Perayaan Valentine di Prancis juga tak kalah unik, para pria single akan memanggil para wanita single. Nantinya, mereka akan berpasang-pasangan.
Tetapi, jika pria tidak menyukai perempuan tersebut, maka perempuan itu akan ditinggalkan, kemudian mereka memanggil para wanita single lainnya.
Dan perempuan yang mereka tinggalkan ini dibiarkan untuk nantinya diambil oleh pria single lainnya, tradisi ini biasa disebut sebagai une loterie d’amour, tradisi ini sering membuat wanita tak tertandingi.
Namun menurut aturan tradisi, mereka bisa berkumpul, menyalakan api unggun dan melempar foto serta barang milik orang yang menolaknya. Sayangnya, pemerintah saat ini melarang kegiatan tersebut.
4. Pernikahan Yang Sempurna di Filipina
Bagi orang tak mampu di Filipina, Hari Valentine bisa menjadi kesempatan untuk merayakan pernikahan.
Pada saat Hari Valentine, pemerintah akan memberikan sponsor kepada pasangan yang akan menikah.
Pernikahan massal ini berlangsung di seluruh negeri, bahkan cincin pun akan diberikan kepada pasangan yang menikah oleh pemerintah.
5. Menari di Jalan Guatemala
Orang Guatemala turun ke jalan untuk El Dia del Carino atau disebut sebagai “Hari Kasih Sayang”. Tarian ini dilakukan pada parede cinta bertajuk Old Love Parade.
Warga senior biasanya mengenakan bulu dan topeng untuk perayaan di Guatemala City.