MATRANEWS.id — “Ya, kami sekarang rapat dan silaturahmi memakai aplikasi Zoom,” ujar Tigor Lubis, fotogfafer senior yang kini aktif sebagai pengurus Organisasi Indonesia Professional Photografer Association (IPPA), yang makin eksis saja.
Tigor menjelaskan, anggota IPPA tak hanya aktif komunikasi Whatsapps membicarakan kurasi karya ke sesama anggota. Saling sharing, IPPA juga mencoba meningkatkan relasi fotografer dengan klien lewat kualitas karya yang bagus.
Organisasi yang berdiri 27 Juni 2016 ini mengaku akan seiring meeting online di tengah wabah virus. “Kita akan online di zoom hari Kamis, jam 13.00 Wib ya,” demikian Tigor me-woro–woro di grup.
Diskusi tak terbatas bicara elemen pencahayaan, mengatur ketajaman gambar, menentukan sudut pengambilan, atau menentukan latar depan-belakang, atau menentukan komposisi pemotretan, serta mengidentifikasi arah, karakter dan warna cahaya.
Obrolan juga kepada networking, selain bicara perangkat penyinaran, menyimpan dan memindahkan data gambar, atau memilih gambar sesuai kebutuhan, melakukan edit digital dasar, mencetak gambar, mengelola gagasan konsumen, menghitung biaya produksi dan operasional.
“IPPA sebagai komunitas fotografi sebagai sebuah kegiatan yang titik beratnya adalah kreatifitas, selain tentu ada juga muatan teknis,” ujar Darwis Triadi, pendiri organisasi ini.
Organisasi IPPA terus menata diri secara internal, berupaya agar ada penataan dan uji sertifikasi profesi fotogfarer, dalam konteks pakar, ahli atau pemula bisa menjadi landasan.
Sudah banyak workshop fotografi dilakukan, gathering, silaturahmi dan sharing antara fotografer senior dan pemula berinteraksi. Pemegang kartu IPPA semacam lulus uji kompetensi para jurnalis bila di Dewan Pers.
Sebagai sebuah perkumpulan fotografer yang berkapabilitas dan berintegritas secara professional, IPPA terus melakukan langkah-langkah yang diakui oleh masyarakat khususnya pengguna jasa mereka.
IPPA menjadi semacam payung, sarana temu kangen dan bagian dari kehidupan profesi fotografer (jurufoto’ ahli foto) di Indonesia.
Di era fotografer yang terus mendapat berbagai tantangan akibat perubahan baik peralatan tehnis fotografi maupun peredaran hasil foto. Dimana perubahan sistim analog menjadi digital, memang menjadikan para jurufoto harus bermetamorfosi di zaman digital.
“Memperkenalkan etika relasi antara fotografer dengan pengguna jasa fotografi, etika relasi antara fotografer dengan para asistennya. Hal-hal yang real terjadi di dunia fotografi profesional yang kerap terjadi, coba disosialisasikan lewat wadah IPPA,” kata Firman Ichsan, sang ketua IPPA.
baca juga: majalah eksekutif edisi cetak terbaru — klik ini
klik: majalah Matra cetak GRATIS