Mewujudkan Seks Estafet, Fase-Fase Respons Seksual Manusia

Mewujudkan Seks Estafet, Fase-Fase Respons Seksual Manusia

Kenikmatan itu terasa berkali-kali secara berurutan. Tapi tentu saja, untuk dapat “keistimewaan” itu tidak mudah. Perlu latihan khusus yang dipelajari dan dilatih secara teratur.

MATRANEWS.id —  Lelaki mana yang tak ingin disanjung keperkasaannya oleh sang pasangan, setelah beradegan intim. Mana ada pria yang menampik keinginan agar bisa melakukan seks estafet.

Artinya, memiliki daya tahan dan kemampuan melakukan hubungan seksual dalam rentang waktu yang tak terlalu lama. Ronde pertama usai, rihat sejenak, lalu ronde kedua segera menyusul.

Namun, tak semua pejantan bisa memiliki kelebihan semacam itu. Pasalnya, respons seksual manusia sangat bergantung kepada proses kerja tubuhnya. Dan, beberapa fase berikut ini menggambarkan tingkatan yang selalu dilewati manusia normal dalam hal melakukan hubungan seksual yang sempurna.

Fase pertama adalah perangsangan. Pada tahap ini terjadi secara fisik maupun psikis, mulai saat seseorang merangsang dan dirangsang oleh pasangannya. Yang tampak, peningkatan ketegangan otot-otot, denyut jantung, aliran darah, serta pernapasan.

Bila fase ini diteruskan, akan masuk dalam fase kedua atau fase plateau yang mulai terjadi sejak puncak dari fase perangsangan, hingga mendekati fase orgasme atau puncak kenikmatan.

Pada fase ini, makin jelas terlihat peningkatan fungsi dari neurovaskuler dan organ-organ seks, yang bila dilanjutkan akan mencapai titik puncak orgasme tadi.

Semua manusia normal bisa mengalami itu bila tak ada hambatan secara fisik maupun psikis. Kebanyakan laki-laki, pada saat orgasme akan mengalami ejakulasi, yaitu keluarnya air mani (sperma) melalui saluran kencing. Tapi, perlu diingat, tak semua seperti itu.

Baca juga :  Kang Emil Lepas Ojol dan Pos Pengantar Sembako di Sumedang

Pasalnya, mulai banyak teknik yang bisa dipelajari para lelaki untuk dapat menahan ejakulasinya saat mendapatkan orgasme.

Tujuannya jelas, memperoleh kenikmatan ganda alias multiple-orgasm tanpa mengalami ejakulasi. Konsisi saat itu, kontraksi secara ritmik dari otot-otot perineal pria terjadi.

Sedangkan pada wanita, umumnya timbul gerakan-gerakan ritmik dari otot dasar panggul yang disebut pubococcygeal. Dan, lelaki maupun wanita akan mengalami kontraksi pada otot-otot sphincter dari anusnya.

Sesudah periode orgasme itu, biasanya akan diikuti dengan fase refraktori – satu masa pada saat diberikan rangsangan tak menimbulkan efek seksual. Fase ini tidak dapat dihindari dengan begitu saja oleh setiap manusia, walaupun kadang satu dua kasus seakan bisa.

Lama dari fase refraktori bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Ada yang cuma butuh beberapa menit, sampai yang terlama hingga berhari-hari sebelum kembali ke posisi normal.

Perbedaan ini tentu berkaitan dengan faktor usia dan kebugaran tubuh seseorang, dan bisa pula berhubungan dengan intensitas perangsangan yang dilakukan.

Pada wanita, fase itu bisa sangat singkat, sehingga wanita dapat merasakan orgasme berkali-kali pada waktu yang tak terlalu panjang. Bahkan dari hasil pemantauan, terdapat wanita yang mampu mencapai orgasme lebih dari 70 kali pada satu periode hubungan seksual. Inilah kelebihan wanita yang tak bisa disaingi para Adam.

Namun, beberapa tahun belakangan telah ditemukan satu teknik khusus yang bisa mendekati keinginan para lelaki sehingga bisa merasakan multiple-orgasm.

Sehingga, kenikmatan itu terasa berkali-kali secara berurutan. Tapi tentu saja, untuk dapat “keistimewaan” itu tidak mudah. Perlu latihan khusus yang dipelajari dan dilatih secara teratur.

Baca juga :  Target Tinggi Mitsubishi Expander 'Goyang' Avanza

Fase selanjutnya disebut fase resolusi. Tubuh akan kembali pada keadaan semula dan akan mengalami rileksasi. Tahap ini sangat penting karena tubuh kembali ke posisi awal secara bertahap.

Energi yang dihabiskan untuk pemenuhan fungsi seksual akan dikembalikan dengan cara memproses zat makanan yang memang disimpan tubuh sebagai cadangan makanan.

Di fase ini, sangat tergantung dari banyak faktor yang pendukung, seperti banyaknya cadangan makanan, kesehatan tubuh secara umum, serta kemampuan dan fungsinya.

Untuk bisa mempercepat fase ini bekerja, ada teknik yang bisa dipelajari bagi pria dan wanita, yaitu dengan melakukan latihan khusus dan teratur untuk menguatkan otot dasar panggul, melatih kemampuan konsentrasi dengan cara latihan khusus, dan melatih pernapasan.

Teknik tersebut pada akhirnya dapat untuk mengontrol diri, terutama pada lelaki sehingga mereka bisa mengontrolnya agar mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi. Tapi, tentu saja semua yang bisa dipelajari ini akan tetap tergantung pada kesehatan fisik secara umum, tetap sehat, dan bugar.

Teknik yang bisa dipelajari bagi pria dan wanita, yaitu dengan melakukan latihan khusus dan teratur untuk menguatkan otot dasar panggul, melatih kemampuan konsentrasi dengan cara latihan khusus, dan melatih pernapasan.

Tinggalkan Balasan