Di cahaya kedua biji mata,
ingin kutemukan sunya maha sunya
ruang tak bernama, penuh wangi mawar dan melati
di sini, angin lembut meniup wangi rambut tergerai,
angin laut berhembus menghantar suara Kekasih.
tapi siapakah Kau
yang hadir bersama cericit burung camar
berbaur gelombang samudra?
aku selalu gelisah mencariMU
o, Kau yang bermukim di jazirah sunyi,
ingin kuhantar cinta lewat mantra
yang kusimpan di mata ikan
mantra yang belum mampu kuucap, di hadapanMU
perkenankanlah.
Hartanto (Bali) — Denpasar
“Di cahaya kedua biji mata, ingin kutemukan sunya maha sunya
ruang tak bernama, penuh wangi mawar dan melati
di sini, angin lembut meniup wangi rambut tergerai,
angin laut berhembus menghantar suara Kekasih.
tapi siapakah Kau
yang hadir bersama cericit burung camar
berbaur gelombang samudra?
aku selalu gelisah mencariMU
o, Kau yang bermukim di jazirah sunyi,
ingin kuhantar cinta lewat mantra
yang kusimpan di mata ikan
mantra yang belum mampu kuucap, di hadapanMU
perkenankanlah.
Klik: Spritual Mantra