Beranda Viral Mengenal Social Media Banter dan Tips Membangun Impresi di Medsos

Beranda  Viral  Mengenal Social Media Banter dan Tips Membangun Impresi di Medsos

Olok-olok media sosial bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh merek untuk meningkatkan impresi di media sosial. Pendekatan ini umumnya akan melibatkan banyak pihak, tidak terkecuali para kompetitor.

Sebetulnya apa sih olok-olok media sosial?

Sederhananya, olok-olok media sosial adalah aktivitas yang dilakukan oleh merek untuk saling mengobrol dengan merek lain.

Aktivitas ini banyak terjadi di jagat Twitter, bisa dilakukan secara tidak sengaja ataupun disengaja.

Biasanya, aktivitas ini dikemas dengan percakapan berbau humor, meski ada pula yang melakukannya dengan kemasan kampanye hitam.

Belakang ada dua contoh dari masing-masing aktivitas tersebut. Contoh kasus pertama datang dari percakapan antara Netflix Indonesia dan WeTV Indonesia.

Keduanya berbincang dengan pendekatan yang positif/olok-olok ramah setelah salah satu penonton film “Layang-layang Rusak” yang memberikan sindiran salah alamat ke Twitter Netflix Indonesia.

Pernah McDonald’s membuat menggoda di Twitter yang berisi gambar French Fries dan undangan sebagai isi teasernya.

Twit McDonald’s ini pun direspons positif oleh banyak netizen, termasuk para brand dengan akun-akun centang biru mereka, seperti Xbox, Among Us, Velveeta, bahkan Twitter sendiri lewat akun Twitter Marketing @TwitterMktg.

Percakapan yang dirancang McDonald’s ini pun terbilang berhasil. Tercatat, 15,3 ribu Retweets, 4,9 ribu balasan, dan 25,8 ribu Likes didapat dari postingan olok-olok media sosial tersebut.

Jadi, bagaimana merencanakan olok-olok media sosial agar sukses meraih impresi yang tinggi?

Baca juga :  Tips Eksekutif

Pengaruh Konsumen dengan Faktor WOW

Sebagai platform terbuka bagi berbagai merek, interaksi digital informal bisa dimanfaatkan untuk menjangkau mencapai yang lebih luas. Seperti magnet, respons yang positif dapat dengan mudah ditularkan dengan interaksi. Untuk tampil lebih menonjol, pastikan penyataan yang dilempar dengan paksa kepribadian dan merek!

Salah satu contoh yang sangat bagus pernah dilakukan oleh Burger King lewat kampanye “A Day Without Whopper” yang mengajak para konsumen untuk membeli produk para kompetitor. Ajakan untuk membeli Big Mac, salah satunya.

Beri Bumbu Humor

olok-olok media sosial yang membekas menuntut pendekatan yang unik, aneh, kreatif, dan menyenangkan dalam menyampaikan pesan.

Gunakan pilihan kalimat yang keluar dari kotak untuk merangsang tawa dari audiens hingga mereka dengan sukarela menyebarluaskan konten tersebut.

Hindari Pendekatan Ofensif

Hindari pernyataan yang menyinggung atau menjatuhkan pesaing. Pengakuan merek yang positif merupakan hal penting, maka hindarilah faktor-faktor yang dapat berpengaruh negatif pada pengenalan merek.

Jangan mencoba terlalu keras untuk menarik masa dengan pendekatan ofensif dan malah melupakan kesenangan dalam proses strategi olok-olok media sosial ini.

Jangan sampai merek Anda malah memiliki pasukan pembenci atau di-block di media sosial.

Sumber: Medium

Berikut tips membangun olok-olok media sosial untuk membangun impresi di media sosial.

Pendekatan ini bisa saja berhasil di merek Anda, bisa saja tidak. Untuk itu, penting bagi brand untuk melakukan riset terlebih dahulu, siapa target audiens yang dituju dan seperti apa preferensi dan konten kesukaan mereka.

Baca juga :  Twibbon HUT ke-76 RI

Semakin relevan konten yang Anda buat dengan preferensi audiens, maka semakin besar peluang konten Anda semakin diterima dan viral.

Tinggalkan Balasan