MATRANEWS.id — Jemaah Haji Furoda Tertahan dan Dipulangkan
Menjadi artikel terpopuler di Lombokinsider tentang takut dan khawatir soal haji furoda. Jemaah haji Furoda tanpa antri gagal berhaji.
Di kala banyak berita mengenai, banyak jemaah hafi furoda tertahan dan dipulangkan kembali oleh petugas imigrasi Arab Saudi karena penyalahgunaan visa.
Banyak jemaah hafi furoda tertahan dan dipulangkan kembali oleh petugas imigrasi Arab Saudi karena penyalahgunaan visa.
Ternyata inilah penyebab jemaah Haji Furoda tertahan dan dipulangkan oleh petugas imigrasi Arab Saudi.
Masalah visa ternyata menjadi penyebab jemaah Haji Furoda tertahan dan dipulangkan oleh petugas imigrasi Arab Saudi.
Akibat ulah travel nakal dan curang banyak jemaah Haji Furoda tanpa antri menjadi korban dan harus menanggung malu.
Bagaimana tidak, mereka sudah tiba di Arab Saudi dan sudah mengenakan ikram namun kemudian dipulangkan oleh petugas imigrasi Arab Saudi.
Usut punya usut masalah visa menjadi biang kerok yang menyebabkan mereka ditolak berhaji oleh imigrasi Arab Saudi.
Baca Juga: Viral curhat kocak anak lajang Medan yang mengancam akan habiskan dagangan mamaknya jika tak pulang-pulang
Dikutip dari kanal YouTube Andi Madinah, banyak kasus rombongan Haji Furoda tanpa antri harus gigit jari karena harus dipulangkan kembali ke Indonesia.
Padahal mereka sudah mengeluarkan uang banyak karena harga ongkos paket Haji Furoda mencapai ratusan juta rupiah.
Bahkan untuk paket yang satu kamar hotel dua penghuni bisa mencapai Rp250 juta.
Nah, sayangnya setiba di Arab Saudi, utamanya di Jeddah, mereka tertahan oleh petugas imigrasi dan kemudian dipulangkan kembali ke Indonesia.
Selain menanggung kerugian biaya dan waktu yang sangat berharga, tentu saja mereka menanggung malu.
Ini karena di tanah air mereka sudah pamitan kepada keluarga dan kerabat serta tetangga akan pergi haji namun akhirnya batal.
“Ada kasus di mana mereka hanya menggunakan visa ziarah [wisata] dan bukan visa haji,” kata Andi Madinah, youtuber.
Sehingga, katanya, saat diperiksa di sini oleh petugas imigrasi, mereka ketahuan menggunakan visa wisata dan langsung dipulangkan.
Kasus kedua, menurut Andi Madinah, adalah menggunakan visa dari negara lain.
“Ini ulah travel yang mau ambil untung besar dan curang,” katanya.
“Mereka membeli passport dari Filipina, terutama dari Mindanao yang banyak beragama Islam,” katanya.
Passport itu kemudian dipakai oleh jemaah haji dari Indonesia yang membayar mahal sebagai paket Haji Furoda tanpa antri.
“Saat di Makkah mereka selfie-selfie dan ngobrol dalam bahasa Indonesia,” katanya.
“Lalu ketahuan oleh pihak imigrasi dan setelah diperiksa ternyata orang Indonesia. Maka mereka pun dipulangkan,” katanya.
Kasus ketiga adalah jemaah haji Furoda asal Indonesia yang menggunakan visa elektronik.
Travelnya nakal. Mereka menggunakan visa elektronik, buka visa tempel,” jelas Andi.
“Padahal visa elektronik ini tidak berlaku untuk Indonesia karena banyak orang Indonesia yang mencari kerja ke Arab Saudi menyalahgunakan visa haji,” jelas Andi.
Oleh karena itu, menurut Andi Madinah, jemaah haji paket Haji Furoda harus mempelajari peraturan haji dari pemerintah Arab Saudi.
“Agar tidak tertipu oleh travel nakal yang hanya ingin mengeruk keuntungan besar,” jelas Andi Madinah.
BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi Juli 2022, klik ini