Jenderal Polisi Bintang Dua, Menyiksa Muhammad Kace di Sel Bareskrim Polri

Jenderal Polisi Bintang Dua, Menyiksa Muhammad Kace di Sel Bareskrim Polri

Foto Muhammad Kace bengab-bengab beredar di media sosial. Bareskrim dan Kepolisian Republik Indonesia belum menjelaskan kronologinya, mengapa dan apa yang terjadi sesungguhnya. Kok, sesama tahanan dan kejadiannya di sel Bareskrim Polri.

Kembali beredar, surat terbuka diduga ditulis oleh Irjen Napoleon Bonaparte.

“Saya  mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun risikonya,” ucap polisi kekar berpangkat Irjen Pol itu, dalam pernyataannya.

Inspektur Jenderal Polisi atau umumnya disingkat menjadi Irjen Pol, adalah tingkat kedua bagi perwira tinggi polisi di Kepolisian Republik Indonesia.

Pangkat ini setara dengan Mayor Jenderal pada Militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah dua bintang.

Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Mayor Jenderal Polisi. Di Mabes Polri, perwira tinggi polisi yang memimpin suatu divisi/korps biasanya menyandang pangkat ini.

Di tingkat daerah, perwira tinggi polisi dengan pangkat ini biasanya menjabat sebagai Kapolda untuk Polda tipe A.

Surat yang terkait dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kace atau Muhamad Kosman, menyeret nama polisi Irjen Napoleon Bonaparte sebagai salah satu terduga pelaku.

Muhammad Kace atau Muhamad Kosman melaporkan dugaan penganiayaan dari sesama napi di Rutan Bareskrim. Laporan itu terdaftar dalam nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim, yang dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.

Kace menyebut, dianiaya jenderal polisi.

Polisi siapa?

Oknum polisi, yang sedang menjalani penahanan buntut vonis 4 tahun penjara karena menerima suap sebesar Sin$200 ribu atau sekitar Rp2.145.743.167 dan US$370 ribu atau sekitar Rp5.148.180.000 dari terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.

Baca juga :  Daftar Online Jadi TNI Angkatan Laut Ditutup 26 Mei 2023

BACA JUGA: Aktivis Narkoba Dukung Anies Nyapres?

Napoleon menyampaikan bahwa dirinya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin.

“Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Alquran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” kata Napoleon dalam suratnya.

“Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia,” lanjutnya.

Napoleon pun menyayangkan sikap pemerintah yang sampai saat ini belum menghapus semua konten di media yang dibuat dan dipublikasikan oleh pihak-pihak tersebut.

Muhammad Kace merupakan muslim yang pindah agama, menjadi youtuber karena terlalu kencang bersuara kebenaran, terkait apa yang diketahuinya.

Kace ditahan di Rutan Bareskrim terkait video ceramahnya yang menuai kontroversi. Salah satu yang paling disoroti ialah ucapannya soal kitab kuning dan Nabi Muhammad SAW.

Terkait hal ini, Jurnalis Kristus sudah mendoakan Irjen Napoleon Bonarte, karena ajaran Kristus mengajari  Kasihilah musuhmu!

BACA JUGAFahri Hamzah Sindiri Novel Baswedan CS ya?

Ucapan Yesus yang pertama dari kayu salib (Lukas 23:34) merupakan ungkapan kasih yang sebenarnya, sangat di luar dugaan.

Dalam ucapan yang pertama ini Tuhan Yesus mengajukan permohonan dalam bentuk doa untuk tentara Roma dan juga para pemimpin agama umat Israel yang “menyebabkan” Ia disalib.

Baca juga :  Mengenal Tank Farm Lapangan Garuda Blok Rokan, Lokasi Upacara Harlah Pancasila 2024

Tuhan Yesus berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34).

Ucapan Tuhan Yesus ini dikatakan antara jam 9 pagi sampai tengah hari. Sejak malam sebelumnya tentara Roma telah menangkapnya dan memperlakukan Tuhan Yesus dengan kasar.

Tuhan diperlakukan seperti penjahat paling berbahaya yang telah melakukan kesalahan besar. Padahal ketika diadili tidak ada kesalahan yang patut menyebabkan Tuhan Yesus di salib.

Tentara Roma dan para pemimpin agama umat Israel pada saat itu adalah orang–orang yang sangat-sangat jahat pada Tuhan Yesus.

BACA JUGA: Ini Deretan Artis Bisnis Kuliner

Pengampunan Tuhan Yesus terhadap yang menganiaya-Nya itu menunjukkan kasih yang besar kepada kita.  Kasih yang sejati nampak dalam pengampunan kepada mereka yang membuat-Nya menderita.

Tuhan Yesus Kristus, di atas kayu salib dengan tubuh yang terkoyak, darah bercucuran, dan dalam penantian akan maut yang memalukan, tidak melontarkan kata – kata makian, hujatan, dan balas dendam terhadap orang – orang yang menghabisi hidup-Nya.

Sebaliknya, Ia mendoakan mereka agar Bapa-Nya memberikan pengampunan kepada mereka. Pengampunan karena telah membuat Tuhan Yesus menderita fisik dan mental yang begitu rupa.

Kejahatan keji yang dilakukan oleh orang–orang yang menyalibkan Tuhan Yesus dibalas-Nya dengan kasih yang begitu besar.

Hal ini juga merupakan satu bukti bahwa Tuhan Yesus melaksanakan apa yang Ia ajarkan kepada kita. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”(Matius 5:43-44).

Baca juga :  Ave Neohistorian!

Dalam doa inilah sabda Tuhan nyata, Ia mengasihi manusia bahkan orang – orang yang membenci-Nya. Ia tidak hanya mengasihi orang yang mengasihi-Nya.

****

 

 

Tinggalkan Balasan