MATRANEWS.id — Kenaikan Laporan Transaksi Mencurigakan di Pemilu Lebih dari 100% Menyulut Keprihatinan PPATK
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, memberikan pernyataan mengejutkan terkait adanya kenaikan laporan transaksi mencurigakan yang melibatkan pihak-pihak terkait Pemilu.
Ivan menyebut bahwa peningkatan tersebut mencapai lebih dari 100 persen, menandakan adanya kejanggalan yang perlu segera diinvestigasi.
Menurut Ivan, PPATK menerima laporan yang masif terkait dengan transaksi mencurigakan, terutama terkait dengan pihak-pihak yang menjadi peserta dalam kontestasi Pemilu.
Ivan mengungkapkan bahwa laporan ini termasuk data Daftar Calon Tetap (DCT) yang sudah berhasil didapatkan oleh PPATK. Peningkatan laporan terjadi pada transaksi keuangan tunai dan transaksi keuangan mencurigakan secara umum.
Salah satu aspek yang menjadi fokus utama PPATK adalah pola transaksi melalui e-wallet dan e-money yang terindikasi sebagai praktik politik uang.
Ivan menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami laporan-laporan tersebut dengan cermat untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan dan dampaknya terhadap integritas pemilu.
Dalam konferensi pers di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta Barat, Ivan juga mencatat adanya ketidaknormalan pada Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK). Secara umum, RKDK seharusnya tidak mengalami fluktuasi yang signifikan selama masa kampanye.
Ivan mencatat adanya pergerakan yang mencurigakan pada pihak-pihak tertentu, sementara RKDK justru tidak menunjukkan aktivitas yang seharusnya terjadi.
“Kita beberapa kali sampaikan, sepanjang pengalaman kita terkait dengan Pemilu ini, RKDK, rekening khusus dana kampanye, itu harusnya untuk membiayai kegiatan kampanye politik cenderung flat, cenderung tidak bergerak transaksinya. Yang bergerak ini justru di pihak-pihak lainnya,” ungkap Ivan.
Keprihatinan Ivan terletak pada potensi bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk kampanye politik dapat berasal dari sumber yang ilegal.
Ia menekankan bahwa perbedaan antara ketidakbergerakan RKDK dengan adanya transaksi mencurigakan pada pihak lain menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan dana kampanye dari sumber-sumber yang tidak sah.
“Sudah (politik uang). Bukan indikasi kasus ya. Kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan. Misalnya terkait dengan pihak-pihak berkontestasi yang kita dapatkan namanya, DCT itu kita udah dapat,” tutur Ivan.
PPATK saat ini sedang melakukan investigasi mendalam terkait transaksi mencurigakan ini untuk memastikan integritas pemilu dan menindaklanjuti temuan-temuan yang dapat merugikan proses demokrasi.
Masyarakat pun diharapkan untuk tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan dana dalam konteks pemilihan umum.
PPATK: Lonjakan Laporan Transaksi Mencurigakan di Pemilu Lebih dari 100% – Harian Kami
PPATK: Lonjakan Laporan Transaksi Mencurigakan dalam Pemilu Melebihi 100 Persen – Berita Senator