MATRANEWS.id — KEPALA BNN RI TEMUI DIREKTUR JENDERAL KEPOLISIAN REPUBLIK ALBANIA BAHAS KERJA SAMA PENANGGULANGAN NARKOTIKA
Kepala Badan Narkotika Nasional RI dan General Director of State Police Albania Sepakat Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Narkotika
Pada Rabu, tanggal 23 Agustus 2023, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, dalam lawatannya ke Eropa, berhasil menjalin pertemuan strategis dengan General Director of State Police Republic of Albania, Muhamet Rrumbulaku.
Pertemuan ini berlangsung di Markas Besar Kepolisian Republik Albania dan dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Bulgaria, Republik Albania, dan Republik Macedonia Utara Y.M. Iwan Bogananta, serta Anggota Kelompok Ahli BNN RI bidang Kerja Sama Internasional, Ambassador Harry James Kandou, beserta delegasi.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak menginisiasi upaya kerja sama antara Indonesia dan Albania dalam upaya penanggulangan peredaran narkotika.
Kepala BNN RI memaparkan situasi dan kondisi penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika di Indonesia. Menurut laporan yang disampaikan, prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 3,66 juta jiwa atau setara dengan 1,95% dari total penduduk Indonesia.
Lebih lanjut, Kepala BNN RI menjelaskan mengenai strategi yang telah disusun guna mengatasi ancaman peredaran narkotika di Indonesia.
Strategi tersebut mencakup pendekatan soft power, hard power, smart power, dan cooperation.
Keempat pendekatan ini dianggap penting dan saling melengkapi dalam upaya melindungi generasi muda dari dampak negatif narkotika.
Selama pertemuan, Kepala BNN RI dan General Director of State Police Albania sepakat bahwa upaya penanggulangan narkotika memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan terkoordinasi.
General Director of State Police Albania menegaskan, “Crime has no nationality”, menunjukkan keyakinan bahwa kejahatan narkotika tidak mengenal batasan negara dan memerlukan kolaborasi global.
Hasil pertemuan ini mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama dalam beberapa aspek, termasuk pertukaran informasi, peningkatan kemampuan petugas, serta antisipasi terhadap perkembangan modus kejahatan narkotika dan keterlibatan jaringan sindikat narkotika terorganisir.
Pihak-pihak yang terlibat mengakui bahwa tantangan mendatang semakin kompleks, khususnya dengan peningkatan penggunaan teknologi melalui digitalisasi, kejahatan siber (cyber crime), dan komunikasi terenkripsi.
Oleh karena itu, kerja sama yang lebih konkret dan langkah-langkah strategis akan menjadi fokus utama dalam upaya bersama mengatasi permasalahan narkotika di kedua negara.