Kita Bangsa Indonesia diserang Green Peace, Ternyata Karena Ini

Kita Bangsa Indonesia diserang Green Peace, Ternyata Karena Ini

MATRANEWS.id — Revolusi industri dimulai sekitar pertengahan tahun 1700-an, oleh bangsa EROPA.

Ketika populasi dunia, akhirnya mulai pulih dari kematian “Wabah Hitam” pada tahun 1300-an yang memusnahkan lebih dari 75 juta orang.

Populasi Bumi meledak, mencapai 1 miliar pada tahun 1800 dan kemudian berlipat ganda lagi pada tahun 1926. Pada awal abad ke-21, telah tumbuh lagi menjadi 7 miliar.

Batubara-lah yang mengubah keseimbangan kekuatan — menggunakan batubara sebagai sumber listrik mengubah cara kita memandang industri, dari pembangkit energi hingga manufaktur.

Catatan pinggir-nya adalah, pengunaan batu bara telah dimulai sejak abad ke-13, di Eropa dan Amerika, tahun 1800-an industrialisasi dimulai.

Saat itu, mereka tidak memikirkan dampak potensial dari pembakaran batu bara dan bahan bakar fosil lainnya untuk memberi daya pada peralatan dan mesin — Mereka hanya berpikir untuk pertumbuhan secepatnya dan sejauh mungkin.

Baru dalam beberapa tahun-tahun terakhir dunia mulai menilai dampak terhadap lingkungan sebagai akibat langsung dari pertumbuhan eksponensial ini.

Akhir-akhir ini banyak orang muda yang menulis mengenai topik pemanasan global dan pencemaran lingkungan!

Kita Bangsa Indonesia diserang Green Peace, yang nota-bena didirikan oleh mereka yang telah menghancurkan lingkungan sejak revolusi Industri Pertama abad ke 17.

Sekarang Indonesia yang harus membayar dosa-dosa mereka.

Kenapa tidak serang Negara-negara maju, yang sudah tidak lagi memiliki Hutan tapi hanya Industri, Perumahan, Perkantoran, Infrastruktur untuk kenyamanan mereka.

Baca juga :  Panglima TNI 408 Hari Andika Perkasa, Di Luar Logika?

Presiden RI, Joko Widodo sudah katakan, kita jangan jadi “INLANDER”, kita harus berjuang dan melawan kembali.

Pembangunan harus berjalan terus, deforsetrasi dibarengi dengan Reforestrasi untuk kemajuan bangsa, yang sudah dicontohkan Presiden, melalui Penanaman / restorasi Mangroove, Pohon kayu Putih dll.

Selama kita tetap menjaga keseimbangan lingkungan dań mencapai ZERO Emmision sesuai komitment kita secara bertahap dan pada tahun 2030 menurukan emisi dinegara kita sebanyak 29%.

Jangan kita dibodohkan mereka mereka ini.

Mohon komentar Anda kalau setuju maupun kalau tidak setuju.

NGO / LSM yang anti kemajuan Indonesia tidak perlu komentar, mohon bikin status sendiri aja.

BACA JUGA: majalah eksekutif edisi November 2021. klik ini

Tinggalkan Balasan