Melchor Group Tandatangani MoU Dengan Medco Group

Melchor Group Tandatangani MoU Dengan Medco Group

MATRANEWS.id Repost Beritasenator.com — Perusahaan Melchor Group menandatangani MoU dengan Medco Group untuk Pengelolaan Hutan di Papua 1 Desember, 2021.

Menjadi bagian dari, telah dikeluarkannya Perpres 98 tahun 2021 yang ditandatangani Presiden.

Dan diundangkan pada tanggal 29 Oktober 2021 tentang penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon dan penetapan Capaian Target Kontribusi Nasional dalam pengendalian emisi gas rumah kaca.

Maka, secara resmi Melchor Group (PT Melchor Tiara Pratama) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan Medco Group.

Adapun penandatanganan tersebut merupakan kesepakatan pengelolaan hutan mineral seluas 180.000 hektar yang berlokasi di Pulau Papua.

BACA JUGA: Rekening Jumbo Rp 120 Triliun Temuan PPATK, Diungkap BNN atau Polri? 

Ini, yang akan diverifikasi kemampuan serapan karbonnya, penelitian teknis dengan membuat Studi Uji Kelayakan sesuai standar internasional.

Dan juga, melalui pendanaan ekonomi baru secara digital melalui teknologi ROXI yang sedang dalam tahap penyelesaian di dalam Group perusahaan Melchor.

Teknologi ROXI berbasis teknologi blockchain, maka perhitungan potensi karbon tersebut akan menjadi salah satu yang pertama di Indonesia bahkan di dunia oleh karena teknologi tersebut berbasis aset yang ada nilainya.

Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Rudi Poespoprodjo selaku Direktur Utama PT Melchor Tiara Pratama dan Hilmi Panigoro sebagai pimpinan Medco Group.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Arifin Panigoro, pendiri Medco Group, dan Peter Gontha sebagai pendiri Melchor Group yang bersama ingin mewujudkan komitmen Indonesia.

Baca juga :  Kasal Sematkan Brevet Kehormatan Saat Peringati HUT ke-64 Hiu Kencana

BACA JUGA:  Kapan Terakhir Kali Kita Tertawa Lepas, Klik ini

Momen yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di depan para pimpinan dunia pada konferensi iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.

“Kita sebagai kalangan swasta terpanggil untuk ikut serta melihat capaian pemerintah Indonesia,” ujar Arifin Panigori.

Pemerintah seperti penuturan Arifin, telah berhasil dan sangat sukses melestarikan alam dan lingkungan.

“Bahkan Pak Jokowi sendiri sampai terjun langsung dalam penanaman bakau dan gambut,” ujar Arifin.

Dengan luasnya lahan hutan di Indonesia, lahan bakau, dan gambut terbesar di dunia yang bisa mencapai 70-120 juta hektar.

Maka inisiatif ini, papar Arifin ini memang hanya merupakan bagian kecil daripada aktivitas yang harus dikerjakan untuk memenuhi komitmen Presiden kepada dunia dan terutama pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA: Majalah Socialpreneuer, Ini Dia

“Kita mengharapkan banyak lagi perusahaan lain yang akan memulai inisiatif yang sama,” lanjut Arifin.

Arifin Panigoro, sebagai sosok yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat kecil menyatakan bahwa seluruh aktivitas ini tentunya akan memerlukan pendanaan.

Dalam konteks, pendanaan yang tidak kecil untuk memenuhi ketentuan yang dapat diterima oleh industri besar berskala internasional.

Melchor Group telah memulai inisiatif pembicaraan dengan verifikator dan organisasi internasional nirlaba terkenal seperti Verra.

Verra, yang berlokasi di Washington, dengan Gold Standard, serta dengan KPMG tanpa mengesampingkan ketentuan Standar Nasional Indonesia seperti yang selalu diamanatkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti Nurbaya Bakar.

Baca juga :  Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran!

BACA JUGA: Rangkuman buku The Power of Habits

KLHK mengharapkan bahwa segalanya harus dapat terwujud dengan tatanan yang baik, legal, serta keikutsertaan masyarakat adat dan penduduk di sekitar lingkungan hutan tersebut.

Melchor Group melakukan kegiatan-kegiatan restorasi dan penyerapan karbon melalui salah satu anak usahanya, PT Muller Karbon Kapital (MKK), pada lahan konsesi milik MKK.

Sebagai induk perusahaan, Melchor Group juga mengembangkan teknologi perhitungan serapan karbon (CO2) melalui PT Jejak Enviro Teknologi (Jejak.in).

Jejak.ini dikembangkan oleh putra-putri bangsa Indonesia dan merupakan teknologi pertama yang dikembangkan di Indonesia bahkan di dunia, dengan memiliki basis data sekitar 15.700 jenis flora dan beribu jenis fauna.

BACA JUGA:  Ribuan Data Kepolisian Bocor, Ini Faktanya

PT Rantai Oxygen Indonesia (ROXI), anak perusahaan lain Melchor Group, membangun sistem pendanaan terintegrasi.

Dan juga pencatatan sertifikasi serapan karbon dari lahan hutan, mangrove, maupun gambut, dengan mekanisme berbasis blockchain.

Melchor Group bersama Medco Group menegaskan komitmen untuk mewujudkan sinergi baru dalam upaya Indonesia menghadapi perubahan iklim.

BACA JUGA: Rilis Melchor, Klik ini 

Tinggalkan Balasan