Obrolan Pinggir Jalan Dari Singapura

Obrolan Pinggir Jalan Dari Singapura

MATRANEWS.id — Di tengah jantung Indonesia yang tengah berdenyut. Kabinet merah putih Prabowo sudah disusun, demikian daftar kepala Badan serta utusan khusus Presiden diumumkan.

Muncul suara pesimistis dan optimis yang menyatu. Obrolan warung kopi yang ditemui, dari WNI kita di luar negeri, tentang 100 hari kementerian baru masih “ribet” susun struktur SDM, menyiapkan struktur yang sesuai hingga ke daerah.

Belum lagi, terkait dengan kordinasi partner mereka di DPR atau legislatif. Pada saat perubahan masih berproses, maka ASN belum bisa langsung bekerja.

Padahal, pemerintah dituntut dan diharapkan  untuk melakukan perbaikan. Bahkan pemerintah dievaluasi dan ditunggu kinerjanya dalam 100 hari, dalam setahun dan lain-lain. Beruntung bagi kementerian yang lembaganya tidak berubah nomenklatur.

Perbincangan ini menyeruak hingga negara tetangga kita di Singapura.

Perlu dicatat di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Singapura telah menjadi mitra utama, yang tak hanya menawarkan modal, tetapi juga keyakinan dalam perkembangan Indonesia.

Nilai investasinya bagaikan pilar kokoh yang menopang mimpi-mimpi pembangunan negeri. Pada pertemuan ketiga, angka itu mencapai US$ 5,5 miliar, atau setara dengan Rp 85,4 triliun, menjadikan Singapura investor nomor satu, jauh melampaui pesaingnya yang lain.

Hong Kong, dengan langkah yang lebih ringan, mengikuti di belakang dengan nilai US$ 2,2 miliar, sementara China berdiri kokoh di urutan ketiga dengan US$ 1,9 miliar.

Baca juga :  Warung Nasi Uduk di Gang Sempit Ini, Beromzet 45 Juta

Di bawah mereka, Malaysia berkontribusi dengan US$ 1 miliar, sebuah bukti bahwa hubungan antarnegara tak hanya soal diplomasi, tetapi juga tentang jaringan ekonomi yang saling menguntungkan.

Namun, Singapura, dengan kesetiaan yang hampir abadi, terus mengalirkan dana segar ke dalam aliran nadi pembangunan Indonesia.

Dari Januari hingga September 2024, tak kurang dari US$ 14,35 miliar atau sekitar Rp 223,86 triliun telah mengalir masuk. Aliran ini bagaikan sungai emas yang membentuk lanskap masa depan Indonesia. Di belakang Singapura, Hong Kong tetap berada di jalur yang sama, dengan investasi senilai US$ 6,6 miliar, diikuti oleh China dengan US$ 5,78 miliar.

Dari cakrawala Barat, Amerika Serikat muncul dengan US$ 2,82 miliar, sedangkan Malaysia tetap menjadi pemain penting dengan US$ 2,72 miliar, menciptakan sebuah simfoni investasi global yang harmonis. Namun, ini bukan hanya tentang angka-angka.

Aliran modal ini berhembus ke berbagai sektor penting yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Seperti arus sungai yang bercabang, investasi ini sebagian besar meresap ke dalam industri logam dasar dan turunannya. US$ 10,18 miliar atau 23,35% dari total penanaman modal asing, berkilauan di bawah sinar industri yang terus membakar bara pembangunan.

Lalu, transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyusul dengan kontribusi US$ 3,97 miliar, disertai oleh sektor pertambangan yang menyuntikkan energi sebesar US$ 3,86 miliar.

Baca juga :  KSAL Laksamana TNI Yudo Margono Merespon Cepat Situasi

Pada cabang lainnya, sektor kimia dan farmasi mencatatkan investasi sebesar US$ 3,22 miliar, sementara industri kertas dan percetakan mencatatkan US$ 2,65 miliar. Setiap sektor ini bagaikan anyaman benang halus yang merajut jalinan kemakmuran bagi bangsa.

Dalam narasi investasi ini, Indonesia dan Singapura bukan sekadar dua negara yang terikat oleh letak geografis.

Mereka adalah mitra yang saling percaya, di mana investasi bukan hanya uang, tetapi janji untuk masa depan yang lebih cerah—sebuah aliansi yang, selama dekade ini, terus membuktikan bahwa persahabatan yang dibangun di atas kepercayaan akan selalu mendatangkan keuntungan yang tak terhitung.

Dari data di atas, kiranya tersembul harapan di Pemerintah Prabowo-Gibran. Walau muncul secuil  pertanyaan apakah Singapura masih menjadi investor utama pada kabinet terbaru?

Malam semakin larut, obrolan itu pun belum berakhir. Eng-ing-eng.

BACA JUGA: majalah MATRA edisi Oktober 2024, Klik ini

Tinggalkan Balasan