MATRANEWS.ID – Pernikahan selalu menjadi momen yang penuh makna bagi setiap pasangan. Bagi generasi sebelumnya, berbagai tradisi dan adat istiadat mengiringi perjalanan sepasang kekasih menuju ikatan sakral tersebut. Namun, seiring waktu, kita melihat adanya pergeseran signifikan dalam pola pikir dan preferensi generasi terbaru—Gen Z—yang kini memasuki usia dewasa dan mulai membangun keluarga. Salah satu hal yang mencolok adalah pilihan posisi pengantin dalam pernikahan, terutama terkait dengan gaya dan preferensi pasangan muda ini di ranjang.
Mengenal Gen Z dan Pola Pikirnya
Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam dunia yang sangat terhubung dengan teknologi dan penuh dengan informasi. Mereka sangat terpengaruh oleh media sosial, budaya pop, dan beragam tren yang terus berkembang. Kehidupan mereka, termasuk soal pernikahan dan hubungan, juga tidak lepas dari perkembangan tersebut.
Dalam hal hubungan intim, Gen Z menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan berani dalam bereksperimen. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sebuah platform kesehatan seksual, lebih dari 65% pasangan Gen Z menyatakan bahwa mereka menyukai posisi pengantin yang menawarkan keseimbangan antara kenyamanan dan keintiman. Salah satu posisi yang paling banyak diminati adalah “spooning”—posisi di mana kedua pasangan berbaring sejajar dengan salah satu pasangan memeluk dari belakang.
Posisi ini tidak hanya memberikan kedekatan emosional, tetapi juga memungkinkan komunikasi fisik yang lebih baik tanpa terkesan terlalu “serius” atau “kaku”. Gen Z cenderung menghindari stereotip “dominasi” dalam hubungan intim dan lebih fokus pada koneksi yang emosional dan spiritual.
Posisi “Spooning” dan Keseimbangan Emosional
Apa yang membuat posisi “spooning” begitu diminati oleh pengantin Gen Z? Menurut pakar hubungan dan terapis seksual, posisi ini mencerminkan keinginan akan keamanan dan perlindungan yang sering kali dicari dalam pernikahan. Dalam posisi ini, satu pasangan merasa dilindungi, sementara pasangan lainnya merasa dapat memberikan perlindungan. Ini adalah simbol dari keseimbangan dalam hubungan—sesuatu yang sangat dijunjung tinggi oleh pasangan muda masa kini.
Lebih dari itu, Gen Z cenderung memiliki pandangan yang lebih egaliter dalam hal hubungan gender, termasuk dalam hal seksualitas. Survei yang dilakukan pada tahun 2023 oleh situs pernikahan internasional menunjukkan bahwa 70% pasangan Gen Z menginginkan hubungan yang setara di segala aspek, termasuk di ranjang. Hal ini membuat mereka lebih suka posisi yang memungkinkan kedua pasangan merasa dihargai dan didukung, alih-alih fokus pada siapa yang mendominasi.
Eksplorasi dan Kreativitas di Ranjang
Selain “spooning”, pasangan Gen Z juga cenderung lebih terbuka untuk bereksperimen dengan berbagai posisi lainnya. Mereka tidak terikat pada satu gaya atau tradisi dan lebih memilih untuk terus mengeksplorasi. Data dari sebuah survei global tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 55% pasangan Gen Z suka mencoba berbagai posisi baru yang mereka temukan dari berbagai sumber, baik itu dari artikel daring, aplikasi edukasi, atau bahkan konten kreatif di platform seperti TikTok.
Namun demikian, meski terbuka terhadap eksperimen, sebagian besar dari mereka tetap memilih posisi yang nyaman dan bisa dilakukan dengan rileks. “Missionary” klasik masih menjadi pilihan bagi banyak pasangan, namun kini dengan sentuhan personalisasi. Gen Z lebih fokus pada “quality time” dan kebersamaan, di mana posisi tersebut bisa memberikan ruang untuk saling bertatapan dan berkomunikasi lebih intens.
Sisi Emosional dalam Hubungan Intim Gen Z
Tren yang menarik lainnya adalah meningkatnya kesadaran Gen Z akan pentingnya koneksi emosional dalam setiap aspek pernikahan, termasuk dalam hubungan intim. Ini terlihat dari pilihan posisi yang tidak hanya memprioritaskan kenikmatan fisik, tetapi juga memungkinkan interaksi yang penuh makna. Misalnya, posisi “face-to-face” yang menekankan pada kontak mata langsung sering kali dipilih untuk menciptakan rasa kedekatan yang lebih dalam.
Menurut psikolog klinis, koneksi emosional ini mencerminkan cara pandang Gen Z terhadap hubungan jangka panjang. Mereka lebih suka memelihara keintiman yang bertahan lama, daripada hanya mengejar gairah sesaat. Generasi ini juga lebih terbuka dalam membicarakan kebutuhan dan keinginan mereka dengan pasangan, menghindari tabu yang selama ini sering melingkupi percakapan tentang seksualitas dalam pernikahan.
Menanggapi Perubahan Sosial
Apa yang menarik dari tren ini adalah bagaimana perubahan sosial mempengaruhi cara generasi baru menjalani kehidupan rumah tangga. Pengaruh dari media sosial, keterbukaan dalam berbagi pengalaman pribadi, hingga pengaruh budaya barat memainkan peran besar dalam membentuk preferensi seksual generasi ini. Pasangan Gen Z tidak lagi terikat pada norma-norma tradisional yang kaku dan cenderung lebih bebas dalam mengekspresikan diri mereka.
Namun, penting juga untuk dicatat bahwa meskipun lebih bebas dalam bereksperimen, Gen Z tetap sangat menghargai privasi dan keterbukaan dalam hubungan. Komunikasi yang jujur dan transparan menjadi kunci dari hubungan harmonis yang mereka inginkan. Mereka tidak takut untuk mengekspresikan kebutuhan mereka, tetapi juga sangat memperhatikan kenyamanan pasangan.
Tren Posisi Pengantin Masa Kini
Posisi pengantin yang disukai oleh Gen Z menyoroti perubahan besar dalam cara pandang generasi muda terhadap hubungan pernikahan dan seksualitas. Mereka lebih memilih posisi yang nyaman, penuh kedekatan emosional, dan memungkinkan kedua pasangan untuk berkontribusi secara setara. Posisi seperti “spooning” menjadi favorit karena melambangkan perlindungan dan kenyamanan, sementara mereka tetap terbuka untuk bereksperimen dengan posisi lain yang bisa memperkuat hubungan emosional.
Pada akhirnya, tren ini mencerminkan semangat Gen Z yang menghargai keseimbangan, keterbukaan, dan koneksi mendalam dalam pernikahan—sebuah evolusi menarik yang menggambarkan dinamika baru dalam kehidupan rumah tangga masa kini.