MATRANEWS.id — Rafdi, Potret Anak Muda Indonesia di Panggung Dunia
Di tengah derasnya arus globalisasi dan ketatnya persaingan profesional, lahir kisah seorang anak muda Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di luar negeri.
Dia adalah Abyan Raff Hardiwinata, atau akrab disapa Rafdi, anak tunggal dari pasangan Wawan Hardiwinata dan Marantina Nurshanty.
Pemuda kelahiran Jakarta, 6 Juni 1999 ini, kini tengah menapaki jalan akademik bergengsi di Technical University of Munich (TUM), Jerman, mengambil studi magister di bidang Robotics, Cognition, and Intelligence.
Pilihan Rafdi merantau bukanlah untuk sekadar meninggalkan tanah air, melainkan sebagai ikhtiar membawa pulang ilmu, pengalaman, dan jejaring global yang kelak bisa diabdikan bagi Indonesia.
“Bagi saya, belajar di luar negeri bukan sekadar mencari gelar, tapi juga pengalaman hidup dan pembentukan karakter,” tutur Rafdi suatu ketika.
Lebih dari Sekadar Belajar
Apa yang ditempuh Rafdi jauh melampaui ruang kelas. Ia membuktikan bahwa menjadi mahasiswa internasional berarti juga membuka diri pada tantangan nyata dunia profesional.
Saat ini, Rafdi bekerja sebagai ADAS System Architect di Cariad, anak perusahaan dari Volkswagen Group, salah satu raksasa otomotif dunia.
Sebelumnya, Rafdi menorehkan pengalaman berharga sebagai Deep Learning Engineer Intern di Sony Europe.
Rekam jejaknya sudah panjang sejak masih di Indonesia: lulusan Teknik Mesin ITB ini pernah menjadi juara pertama Kontes Robot Regional serta menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih peringkat keempat.
Bakat, kerja keras, dan konsistensi itulah yang mengantar Rafdi menjadi sosok inspiratif.
Menjadi Profesional Global
Pendidikan di Jerman memberi Rafdi ruang luas untuk berkembang. Sistem yang menekankan praktik, riset, dan kolaborasi lintas bangsa menjadikannya terlibat dalam berbagai proyek mutakhir: mulai dari 3D reconstruction, kecerdasan buatan, hingga augmented reality untuk industri manufaktur.
Kesempatan bekerja sambil belajar semakin memperkaya pengalamannya. Tak hanya itu, Rafdi juga terlibat di Google Bangkit Academy sebagai penasihat proyek, menunjukkan kepeduliannya untuk mencetak talenta digital di Indonesia.
Inspirasi bagi Generasi Muda Indonesia
Kisah Rafdi adalah bukti nyata bahwa anak bangsa mampu bersaing di panggung dunia. Bagi Rafdi, pencapaian pribadi tidak cukup—ia ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang membangun masa depan Indonesia.
“Indonesia butuh lebih banyak anak muda yang punya pengalaman internasional, berpikiran terbuka, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya penuh keyakinan.
Lebih dari itu, ia percaya pada pentingnya membangun jejaring, menjaga kerukunan, dan kolaborasi lintas budaya. Menurutnya, semua itu adalah bekal penting untuk menjadikan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Menuju Indonesia Emas 2045
Di tengah visi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, sosok seperti Rafdi adalah representasi nyata investasi sumber daya manusia.
Ia tidak hanya berbekal ilmu pengetahuan, melainkan juga karakter unggul: pekerja keras, berorientasi solusi, dan berpikir global tanpa kehilangan identitas keindonesiaannya.
Rafdi membuktikan bahwa menjadi warga dunia tidak berarti meninggalkan tanah kelahiran. Justru, dari belahan Eropa, ia menegaskan bahwa semangat nasionalisme tetap bisa menyala.
Kisahnya menjadi cermin optimisme: bahwa generasi muda Indonesia, dengan kecerdasan, keberanian, dan daya juang, mampu menembus batas global. Dan ketika mereka kembali, Indonesia akan semakin siap bersaing di panggung dunia.
Rafdi bukan sekadar mahasiswa di Jerman. Ia adalah wajah Indonesia yang cerah.
-
sumber info: https://indonesiantalk.com/rafdi-a-portrait-of-indonesias-bright-young-generation-on-the-global-stage/







