Refleksi: Tukang Cukur & Tuhan

Refleksi: Tukang Cukur & Tuhan

@fotoilustrasi

***

MATRANEWS-id — Ada seseorang pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut dan mencukur jenggotnya.

Sewaktu si pemangkas rambut memulai pekerjaannya, mereka mulai bercakap-cakap tentang berbagai hal.

Tatkala mereka menyinggung tentang Tuhan, si tukang cukur itu mengatakan, “Aku tidak percaya, bahwa Tuhan itu ada!”

“Mengapa Anda mengatakan hal itu?” tanya pelanggannya.

“Nah, Anda hanya perlu keluar ke jalanan untuk menyadari, bahwa Tuhan itu, tidak ada.”

“Sebagai contoh, bila Tuhan memang ada, mengapa terdapat begitu banyak orang sakit?”

“Mengapa, banyak anak-anak kecil yang ditinggalkan orang tua mereka?”

“Bila memang ada Tuhan, pasti, tidak ada penderitaan dan kesakitan.”

“Aku tidak membayangkan ada Tuhan yang Maha Kasih yang mengijinkan hal-hal seperti itu terjadi.”

Pelanggan itu berpikir sejenak. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa, karena tidak ingin berdebat.

Setelah tukang cukur itu menyelesaikan pekerjaannya, pelanggan itu meninggalkan tempat tersebut.

Baru saja ia keluar jalan, ia melihat seorang dengan rambut gondrong, dekil serba kotor dengan jenggot dan cambang yang tidak terpelihara.

Pelanggan itu kembali kepada tukang cukur dan berkata, “Anda tahu, di dunia ini tidak ada tukang cukur!”

“Bagaimana Anda bisa mengatakan itu?” tanya tukang cukur dengan terkejut.

Tukang cukur berkata dengan sewot, “Aku ada di sini dan bukankah aku yang baru saja memotong rambut dan merapihkan jenggotmu?”

Baca juga :  Viral Ucapan Selamat, Yang Dishare Oleh Arief M Edie Kepala Biro Hukum dan Kerjasama IPDN

“Tidak!” Pelanggan itu bersikukuh dengan pendapatnya.

Pelanggan itu, gantian dengan kencang bersuara. “Tukang cukur itu tidak ada!”

Masih ujar si pelanggan, “Karena, bila tukang cukur ada, tentu tidak ada orang yang mempunyai rambut gondrong dan jenggot yang tidak beraturan seperti orang di luar sana.”

“Itu tepat sekali!” kata pelanggannya. “Itulah yang kumaksudkan! Tuhan pun ada!”

Si pelanggan mulai memberi pencerahan.

Artinya, bukan Tuhan yang tak ada. Namun, apa yang terjadi?

Manusia-lah yang tidak datang kepada-Nya dan tidak mencari-Nya. Itulah sebabnya terdapat begitu banyak kesengsaraan dan penderitaan di dunia.”

“Ah, bisa aeee. Tukang cukur itu, tetap ada!” jawab tukang cukur. “Hanya saja, orang itu yang tidak datang kepadaku, untuk dirapihkan rambut dan jenggotnya.”

“Manusia-lah yang tidak datang kepada-Nya dan tidak mencari-Nya. Itulah sebabnya terdapat begitu banyak kesengsaraan dan penderitaan di dunia.”

 

***

klik: majalah Matra edisi cetak — klik ini

klik ini — market place pria sejati

Tinggalkan Balasan