Tips Donor Darah di Masa Pandemi Yang Perlu Diketahui

Tips Donor Darah

MATRANEWS.id — Tips Donor Darah di Masa Pandemi Yang Perlu Diketahui pada saat munculnya virus Covid-19 di berbagai belahan dunia membawa banyak dampak terhadap manusia di berbagai lini kehidupan. Yang paling merasakan akibat pandemi ini tentu saja orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan.

Rumah sakit saat ini kelebihan beban karena pandemi Covid-19. Ketakutan akan infeksi virus Corona telah membuat banyak orang berhenti mencari bantuan medis untuk penyakit lain. Yang mana tindakan ini tidaklah benar untuk dilakukan. Bukan hanya itu, ketakutan akan penularan virus juga telah mengurangi jumlah pendonor darah secara drastis.

Permintaan darah segar meningkat karena lebih banyak pasien dirawat di rumah sakit, sayangnya jumlah orang yang menyumbangkan darah menurun jauh. Menurut Kepala Divisi Pembinaan Donor Darah di PMI pusat, stok darah di daerah menurun sekitar 10 hingga 20 persen.

Karena tidak ada pengganti darah, sangat penting untuk menyumbangkan darah bahkan selama pandemi. Anda bisa membaca informasi di bawah ini, jika berkeinginan membantu menyelamatkan orang lain meski di tengah pandemi Covid-19.

Siapa Saja yang Bisa Mendonorkan Darah?

Siapa pun yang tidak memiliki gejala, atau tidak jatuh sakit baru-baru ini dan belum pernah berhubungan dengan pasien COVID 19, dapat menyumbangkan darah dengan aman.

Tips Donor Darah di Masa Pandemi Yang Perlu Diketahui

Berikut beberapa Tips Donor Darah yang harus Anda lakukan.

  1. Menjaga kebersihan pernafasan dengan baik. Misalnya, jangan batuk atau bersin secara sembarangan. Tetap pakai masker Anda atau gunakan siku Anda untuk batuk atau bersin.
  2. Kebersihan tangan harus diperhatikan dengan benar. Pastikan untuk mencuci / membersihkan tangan dengan benar sesuai langkah cuci tangan yang sudah diinformasikan pemerintah.
  3. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang paling banyak disentuh. Pakailah tisu atau sapu tangan sebagai alternatif lain.
  4. Jagalah jarak minimal dua meter ketika sedang antri menunggu giliran mendonorkan darah, termasuk di ruang tunggu dan area pengumpulan darah.
  5. Pastikan Anda mengikuti semua prosedur yang ditentukan oleh rumah sakit atau PMI.
Menarik dibaca : Berikut 11 Manfaat Donor Darah Untuk Kesehatan

Langkah yang Harus Diikuti Ketika Anda Pergi untuk Mendonorkan Darah

Beberapa langkah berikut ini akan semakin memastikan Anda dan orang sekitar tetap aman selama proses menyumbangkan darah.

  1. Perhatikan kebersihan tangan. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menyumbangkan darah.
  2. Tetap memakai masker Anda dan jangan menyentuh wajah atau bagian luar masker. Cuci tangan Anda sebelum menyentuh wajah. Segera cuci tangan jika Anda menyentuh sisi luar masker secara tidak sengaja.
  3. Ketika Anda kembali ke rumah, ganti dan cuci semua pakaian yang digunakan ketika mendonorkan darah. Kalau perlu mandilah sekalian untuk memastikan kebersihan anggota tubuh Anda.
  4. Mandi menggunakan air panas dapat membantu menghindari infeksi hidung.
  5. Setelah mandi konsumsilah minuman hangat seperti teh atau jamu yang sudah diracik untuk meningkatkan kekebalan Anda.

Apakah Seseorang Harus Diuji untuk Coronavirus Sebelum Mendonorkan Darah?

Sejatinya belum ada penelitian atau data yang pasti serta kasus yang dilaporkan jika Covid-19 dapat ditularkan melalui darah. Sebagian besar peneliti setuju penyakit ini tidak ditularkan melalui darah melainkan hanya melalui dahak atau lendiri penderita.

Itu juga menjadi salah satu alasan Anda untuk tidak perlu khawatir untuk terjangkit coronavirus melalui jarum yang terkontaminasi Alasan lainnya adalah Palang Merah Indonesia atau lembaga lain yang menggelar kegiatan donasi darah pastilah akan menerapkan prosedur sanitasi yang ketat. Seperti membuang jarum setelah setiap penggunaan dan mensterilkan kulit Anda sebelum diambil darah.

Tentu saja, jika Anda memiliki gejala COVID-19, disarankan untuk tidak melakukan donor darah. Karena, tindakan ini tidak baik bagi kesehatan Anda. Selain itu, Anda kemungkinan besar dapat menginfeksi orang lain, terutama petugas kesehatan,.

Karena itulah, sebelum melakukan donor darah petugas kesehatan akan mengukur suhu tubuh Anda serta melakukan pengecekan yang lain. Jika demam, Anda akan diminta untuk istirahat di rumah dan menjadwalkan ulang untuk mendonorkan darah.

Pada pemeriksaan ini petugas kesehatan akan juga menanyakan apakah Anda memiliki gejala COVID-19 lainnya, termasuk batuk kering, kesulitan bernapas, dan sakit kepala atau tubuh. Jika Anda memiliki gejala flu atau infeksi pernapasan lain, seperti pilek atau dahak ketika Anda batuk; atau jika Anda minum antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.

Anda juga harus menghindari menyumbangkan darah jika telah terpapar dengan seseorang yang telah didiagnosa Covid-19. Hal ini untuk mencegah terjadi penularan apabila ternyata Anda termasuk OTG (Orang Tanpa Gejala)

Bisakah Menyumbang jika Memiliki riwayat terjangkit Covid-19 dan Sekarang Sudah Sembuh?

Setelah seseorang terpapar infeksi, tubuh akan memproduksi banyak antibodi, atau protein dalam darah yang dapat membantu melindungi tubuh dari terkena penyakit ini untuk kedua kalinya.

Perlu diperhatikan bahwa tidak setiap orang yang memiliki riwayat Covid-19 bisa mendonorkan darah. Perlu banyak penelitian dan juga analisa untuk mengizinkan prosedur donor darah dilakukan.

Apakah Ada Batasan Ketika Ingin Mendonorkan Darah?

Sebaiknya seorang calon donor tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat menular melalui darah. Misalnya saja sifilis, AIDS, hepatitis, dan beberapa jenis penyakit lainnya.

Tetapi, beberapa batasan tertentu tetap diberlakukan. Misalnya saja selama dua minggu atau sebulan terakhir tidak melakukan perjalanan ke negara-negara dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi, seperti Cina, Iran, Italia, Amerika Serikat, Brasil dan Korea Selatan.

Hal ini mungkin dilakukan untuk mencegah terjadinya kemungkinan penularan penyakit Covid-19 kepada petugas kesehatan atau pendonor lain.

Ada juga batasan kepada orang-orang yang belum lama ini bepergian ke tempat-tempat dengan tingkat penularan malaria atau DBD yang tinggi. Misalnya seperti Propinsi Papua dan Papua Barat.

Seseorang juga tidak dapat mendonorkan darah jika sedang minum obat atau belum lama ini mengonsumsi obat-obatan tertentu yang berpengaruh pada peredaran darah. misalnya Paracetamol atau Amlodipin.
Perempuan yang sedang mengalami haid atau penderita penyakit darah tinggi juga tidak diizinkan menyumbangkan darah. Selain itu, wanita hamil dan menyusui tidak disarankan mendonorkan darahnya karena dapat menganggu kesehatan bayinya.

Baca juga : Gerakan Makan Daun Kelor Untuk Ketahanan Tubuh

Apa Yang Dapat Anda Lakukan untuk Melindungi Diri Anda dan Orang Lain Saat Mendonorkan Darah?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain ketika melakukan prosedur donor darah.

  1. Praktekkan Jarak Sosial. Setiap saat pemerintah sudah menggalakkan Social Distancing minimal 1,5 meter sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona. Untuk kursi tunggu bisa digunakan teknik jarak satu atau dua kursi per orang untuk meminimalisir kontak.
  2. Kenakan Penutup Wajah atau Masker. Tentu saja, orang yang mengambil darah Anda harus sangat dekat ketika melakukan prosedur donor darah. Itulah salah satu alasan staf PMI atau petugas donor diharuskan memakai masker wajah. Meski begitu, karena kondisi pandemi Anda juga diwajibkan memakai masker.
  3. Batasi Apa yang Anda sentuh. Jika Anda terlalu sering menyentuh benda yang terkontaminasi atau wajah dan tidak mencuci tangan setelahnya kemungkinan terkontaminasi virus akan lebih besar.
  4. Gunakan Hand Sanitazier. Jika tidak menemukan tempat mencuci tangan menggunakan air, Anda bisa menyiasatinya dengan membawa cairan pencuci tangan (mengandung alkohol) praktis dalam kemasan botol kecil.

dr. irdawati novitadr. Irdawati Novita, Alumnus Kedokteran Tarumananegara 2006 adalah pakar aesthetic dari Atceanics Aesthetic Experts yang saat ini saat ini aktif dalam organisasi DPP Pemuda Bulan Bintang sebagai Wakil Ketua Umum.

Tentang : Experience in Aesthetic field such as asian skin problems (Acne Problems, Hyperpigmentation, mild skin lesion), skin rejuvenating program (Botox, Filler, Threadlift, Microneedling, Peeling), Detoxifying system (Vaginal Ozone, Hydrocolon therapy, Ozone system for Aesthetics), Celullar cell for aging program (Stemcell treatment for aging problems, freshcell, Platelet Rich Plasma Methode), Slimming Program.

Tinggalkan Balasan