Film Jadi Medium Komunikasi Efektif

Film Jadi Medium Komunikasi Efektif

Banyak sekali budaya yang berubah atau tiba-tiba muncul, termasuk cara baru untuk berinteraksi yang salah satunya dilakukan lewat film. Di satu sisi juga, banyak karya broadcast yang mengubah suatu negara. Film selalu erat dengan budaya.

Reza Hidayat, CEO OREIMA FILMS mengatakan terdapat hal fundamental dalam suatu karya film. Sebuah karya atau konten bisa viral umumnya harus personal, punya rasa, dan speak up.

Penganalogian paling sederhana adalah ketika sebuah karya seperti dibuat untuk orang yang spesial valuenya akan baik dan positif. Kemudian, umut karya pada dunia digital akan panjang.

“Alangkah baiknya ketika membuat sebuah karya, postingan, atau engagement itu dilakukan dengan kualitas yang bisa dinikmati 15-20 tahun mendatang,” ujar Reza saat menjadi pembicara di Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021).

Pemaparan dari Reza, dalam pembuatan film, sponsor menjadi hal yang penting. Karena, sponsor bisa membuat daya jelajah dari konten dan karya menjadi jauh lebih luas. Misalnya, budaya nomor satu saat ini adalah kepo. Hal ini dibutuhkan sponsor karena bisa membuat sebuah karya menjadi mendunia.

Adanya pandemi yang telah berlangsung selama 1,5 tahun ini merubah kebiasaan masyarakat. Misalnya, cara berkomunikasi, bekerja, belajar, mendapatkan hiburan. Reza mengatakan, perubahan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi jauh lebih diperkuat lagi dengan adanya pandemi.

Baca juga :  BPN Prabowo Tantang AM Hendropriyono

“Digital itu semakin memperkuat lagi sekarang. Platformnya juga banyak. Fundamental budaya digital ini sama seperti yang ada pada produk. Pertama, awareness-nya,” paparnya.

Platformnya ada bermacam-macam, dalam dunia perfilman atau streaming, yang menguasai adalah Netflix dan Amazone Prime, serta Disney+.

Di Indonesis sendiri terdapat beragam platform, seperti Viu, Iflix, Video, Mola TV, dan sebagainya. Misalnya, film Susi Susanti yang eksklusif berada pada platform Disney+. Dengan bentuk perjanjiannya eksklusif selama 3 tahun.

Ia mengatakan, sekarang ini sebuah budaya benar-benar bisa didorong maju dan dipromosikan secara internasional. Oleh karena itu, budaya Indonesia pun bisa dibuat menjadi sebuah karya film.

Menurutnya juga, milenials saat ini menjadi etalase untuk sebuah interaksi, serta bagaimana sekarang ini budaya dan image Indonesia berada di tangan mereka.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Maria Natasya P. (Graphic Designer), Vivi Andriyani (Marcomm & Promotion Specialist), Mardiana R.L (Vice Principal in Kinderhouse Pre-School), dan Janna Soekasar Joesoef.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Baca juga :  Sosok Panglima TNI Yang Menyatu Dengan Rakyat dan Menjunjung Netralitas

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Source link

Tinggalkan Balasan