Pesan Fadjroel Rachman Yang Kini Jadi Dubes, Bicara Masa Pandemi dan Covid

Pesan Fadjroel Rachman Yang Kini Jadi Dubes, Bicara Masa Pandemi dan Covid

MATRANEWS.id — Presiden memerintahkan harga tes PCR diturunkan menjadi Rp300 ribu. Masa berlaku tes PCR juga diperintahkan Presiden untuk diperpanjang menjadi 3X24 jam.

“Presiden Jokowi adalah presiden yang mendengar suara rakyat,” ujar Fadjroel Rachman Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden menyebut, pesan Presiden Joko Widodo bahwa, “Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api.”

Pria yang baru saja menjadi Duta Besar untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan ini pun mengutip Kepala Negara. “Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi,” ujar Fadjroel.

Di masa pandemi, prestasi internasional pun kita raih, Thomas Cup 2020 kembali ke pangkuan Indonesia setelah 19 tahun, juga presidensi G-20 negara perekonomian terbesar di dunia berada di tangan Indonesia.

Presiden Joko Widodo telah melakukan diplomasi internasional terkait pengadaan vaksin sejak pertengahan tahun 2020.

BACA JUGA: Mafia PCR Diancam LBP?

“Alhamdulillah,” kerja keras ini menghasilkan pengadaan vaksin baik produk jadi dan bahan mentah sehingga Indonesia menjadi negara dengan vaksinasi tertinggi nomor 6 (enam) di dunia,” masih kata Fadjroel.

Upaya pengembangan vaksin produk dalam negeri Vaksin Merah Putih oleh lembaga penelitian dan universitas-universitas terus didorong sehingga diharapkan Indonesia mandiri dalam produksi vaksin Covid-19 pada tahun 2022.

Baca juga :  KPK Jemput Paksa Tersangka Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Adakah Yang Genting?

Penanganan pandemi Covid-19 Indonesia diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia pada September 2021.

“Kiranya jangan lengah, agar terus waspada dan mempertahankan disiplin protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” pesan Fadjroel.

Bagi warga yang telah divaksin, sebaiknya tetap disiplin memakai masker dan menghindari kerumunan. Selain tetap mematuhi prokes, mobilitas manusia pun perlu dibatasi apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Jangan sampai liburan panjang menjadi pemicu gelombang ketiga covid-19.

 

Tinggalkan Balasan