Kemendikbud Akhirnya Memperbaiki Sesuai Masukan PGI

Soal Buku Anak SMP Yang Gagal Paham Ajaran Yesus Kristus

Kemendikbud Akhirnya Memperbaiki Sesuai Masukan PGI

MATRANEWS.id — Kemendikbud Akhirnya Berikan Jawaban Tegas, Soal Buku Anak SMP Yang Gagal Paham Ajaran Yesus Kristus

Buku Anak SMP Viral Terkait Ajaran Agama Katolik Kristen, Kemendikbud Akhirnya Berikan Jawaban Tegas

Setelah PGI membuat rilis, kemudian berita mengenai “salah kaprah” pemahaman mengenai Tuhan, terkait buku sekolah anak Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk anak SMP kelas VII, yang isinya disoroti itu.

Penerbitan buku panduan belajar sangat disayangkan kaum Kristiani dan viral di media sosial, sepertinya penulis tidak memahami ajaran dari agama Kristen Protestan dan Katolik terkait Trinitas.

Dalam buku itu memang tertulis, kalau Kristen Protestan Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas.

Begitu juga dengan agama Katolik. Tertera dalam buku tersebut kalau Katolik tuhannya sama dengan Kristen Protesran yakni Trinitas Allah, Bunda maria, dan Yesus Kristus.

Baik versi pdf maupun cetak, tertulis pengajaran yang sangat keliru tentang agama Protestan dan Katolik seperti yang dilingkari.

Dan justru inilah yang selama ini menjadikan kesalahpahaman dalam hubungan di masyarakat terkait ajaran tentang Trinitas.

Ramai di jaringan Jurnalis Kristiani, kemudian dikonfirmasi ke Persekutuan Gereja Indonesia, kemudian PGI merilis.

Bahwa ajaran Kristiani tentang Trinitas mengajarkan bahwa Allah itu satu/esa, namun hadir dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus.

Baca juga :  Wanita Yang Suka Joging Lebih Mudah Orgasme

Kalimat di buku itu, sangat tak paham soal ajaran Yesus. Seorang jenderal, bahkan berkomentar di whatsapps group, mengenai apa yang tertulis di dalam teks tersebut. “Tulisan itu blepotan,” ujarnya.

Sebagi sebuah buku pedoman, hal-hal yang menyangkut ajaran tentang agama lain, sebaiknya perlu dikoreksikan terlebih dahulu pada yang memang berkompeten, atau paling tidak merujuk pada sumber aslinya supaya tidak menyesatkan.

Hingga kemudian, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Anindito Aditomo mengatakan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan tengah melakukan kajian dan menindaklanjuti temuan itu dengan perbaikan.

“Menindaklanjuti dengan memperbaiki sesuai masukan yang diterima khususnya penjelasan Trinitas,” ujarnya lewat rilis yang disebar ke media digital.

 

Tinggalkan Balasan