Kolom  

The Six Principles Of Persuasion To Boost Your Sales

#semangat jualan

The Six Principles Of Persuasion To Boost Your Sales

MATRANEWES.id –The Six Principles Of Persuasion To Boost Your Sales
Dr. Robert Cialdini menulis sebuah buku berjudul “Influence: Science and Practice”, yang membahas berbagai metode yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain.

Enam prinsip utama persuasi berikut ini bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang mencari nafkah di dunia penjualan.

1. Reciprocation, Hukum Timbal balik

Ini adalah konsep yang dapat ditemukan di masyarakat mana pun dan di dalam budaya apa pun.

Timbal balik adalah ide sederhana memberi dan menerima. Ketika Anda telah memberi seseorang sesuatu, mereka lebih cenderung membalas budi di masa depan.

Memberi tidak selalu berupa uang, ada dua macam yang bisa anda berikan, yakni sesuatu yg berwujud (tangible) atau yang tak berwujud (intangible).

Berikan kepada klien Anda sesuatu yang mereka butuhkan atau inginkan dan semakin besar artinya buat mereka, semakin besar rasa terimakasih mereka, maka timbal balik hanya soal waktu.

2. Komitmen & Konsistensi

Setelah seseorang membuat komitmen, kebutuhan mereka akan konsistensi akan membuat mereka lebih mungkin untuk menindaklanjuti dengan komitmen tersebut.

Keinginan atau kebutuhan akan konsistensi ini diyakini oleh banyak orang sebagai faktor pendorong utama dalam banyak aspek kehidupan manusia.

Jika kita telah setuju dan membuat keputusan untuk berkomitmen pada suatu ide, tindakan, seseorang atau moral, maka kita akan kesulitan melanggar komitmen ini.

Baca juga :  Security Belt dan Suksesi Kapolri

Komitmen adalah kunci konsistensi. Jangan biarkan apa pun menjadi kebetulan atau asumsi.

Menanyakan bisnis prospek Anda secara langsung akan membawa Anda lebih dekat ke penjualan. Jika mereka belum berkomitmen, maka Anda tidak bisa mengharapkannya.

3. Social Proof

Seseorang lebih cenderung melakukan tugas atau tindakan tertentu ketika mereka melihat orang lain melakukan hal yang sama.

Ketika seorang individu menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang melakukan sesuatu, kemungkinan besar mereka akan merasakan lebih sedikit hambatan tentang tindakan tersebut.

Itu tidak hanya membuat mereka nyaman, tetapi juga dapat meyakinkan mereka bahwa mereka membuat keputusan yang baik.

Untuk menerapkan prinsip ini pada penjualan, pertimbangkan untuk menggunakan studi kasus. Referensikan klien jangka panjang Anda yang telah menemukan kesuksesan besar sebagai hasil dari produk atau layanan Anda.

Orang dijual bukan berdasarkan statistik tetapi berdasarkan cerita. Jika semua orang melakukannya, klien Anda juga akan menginginkannya.

4. Liking – disukai
Prinsip inilah yang menjadi alasan mengapa orang lebih enggan mengatakan tidak kepada teman daripada orang asing.

Dalam penjualan, ini sering menjadi alasan rujukan dari klien sebelumnya cenderung mendatangkan bisnis baru. Terkadang, membuat klien menyukai Anda dapat memiliki daya tarik yang cukup untuk mendapatkan penjualan.

Selain itu, ketika klien memberi tahu orang lain tentang Anda atau memberi Anda informasi kontak seorang teman dan memberi tahu Anda untuk menghubungi mereka, Anda memiliki apa yang disebut oleh tenaga penjualan sebagai “Foot in the door”.

Baca juga :  Busy but not BUSINESS

Dengan berteman dengan klien, Anda membuka pintu ke berbagai peluang bisnis baru. Saran pribadi saya tentang cara melakukan ini adalah memastikan Anda tidak hanya menghubungi klien untuk mendapatkan uang.

Bicaralah dengan mereka. Tanyakan kepada mereka bagaimana keadaan mereka, bagaimana bulan mereka berjalan.

Perhatikan apa yang mereka suka dan tidak suka. Jangan hanya melakukan penjualan; membangun hubungan.

5. Authority – Otoritas

Kebanyakan orang cenderung mendengarkan figur yang memiliki otoritas. Mereka tidak hanya sering mematuhi keputusan otoritas, tetapi mereka mungkin lebih cenderung percaya dan percaya pada gagasan bahwa figur otoritas memiliki penilaian yang lebih baik.

Dengan demikian, mereka dapat dibujuk oleh figur otoritas jauh lebih mudah daripada rekan atau bawahan.

Jual-lah ke decision-maker, dan anggota tim lainnya kemungkinan besar akan ikut serta. Di sisi lain, pastikan untuk menegaskan diri Anda sebagai otoritas.

Beri tahu klien Anda bahwa Anda akan menangani akun mereka secara langsung. Berikan nomor Anda, dan yang paling penting, tersedia untuk mereka.

6. Scarcity – Kelangkaan

Ketika suatu produk atau layanan akan segera habis atau tidak tersedia, orang secara alami menjadi lebih tertarik padanya. Anda melihat ini dalam penjualan dengan frasa seperti “penawaran waktu terbatas” atau “penawaran berakhir”.

Ungkapan ini digunakan untuk menekan prospek agar membeli dan untuk menunjukkan bahwa mereka mendapatkan kesepakatan.

Baca juga :  Enam Hal Sering Dilupakan Pemula Bisnis, Simak Ya

Ketika pasokan mulai berkurang, permintaan akan melonjak. Jadi, pertimbangkan untuk menawarkan klien Anda penawaran eksklusif dengan waktu terbatas. Lagi pula, orang suka merasa istimewa.

Dengan enam prinsip persuasi ini, penjualan dan pemasar sama-sama lebih mampu menarik bisnis baru, sembari mempertahankan klien yang sudah ada.

Banyak perusahaan hanya mengandalkan satu atau dua prinsip ini untuk menjual. Tetapi jika Anda dapat menggunakan semua prinsip ini, keahlian Anda dalam penjualan akan menjadi jauh lebih efektif.

#SEMANGATJUALAN

https://instagram.com/motivatordiehard

Tinggalkan Balasan