Untuk membangun desa tak harus menjadi pejabat daerah. Tak perlu juga harus berada di lingkaran pemerintahan. Membangun desa bisa dimulai dari setiap individu masyarakat yang peduli dengan persoalan lingkungan tempat tinggal.
Itulah salah satu misi yang sudah diterapkan oleh Paguyuban Wonge Dewek (PWD), Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sejak dibentuk, paguyuban terbesar di Kabupaten Pemalang ini sudah banyak berkiprah di masyarakat secara langsung. Paguyuban ini menjadi barometer bagi organisasi swadaya masyarakat lainnya yang ada di Kabupaten Pemalang dan kota lain sekitarnya.
Kegiatan terbaru PWD Kabupaten Pemalang adalah penyelenggaraan Seminar Wawasan Kebangsan bertajuk “Mewujudkan Peradaban Indonesia dengan Berbasis Trisakti di Era Digital”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Obyek Wisata Guci Resort Tegal, 5-17 Desember 2024. Dalam seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompenten dan aktif dalam berbagai organisasi skala Nasional.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Pemalang H. Mansur Hidayat. Dalam diskusi bersama seluruh pengurus PWD, Mansur Hidayat mengungkapkan, Kabupaten Pemalang masih membutuhkan partisipasi aktif masyarakat bersama-sama Pemerintah Daerah untuk memajukan daerahnya.
“PWD bisa menjadi motor penggerak pembangunan di Pemalang dengan berbasis swadaya masyarakat. Ini menjadi contoh yang baik untuk semua elemen masyarakat lainnya untuk sama-sama memajukan Kabupaten Pemalang,” ujarnya.
Narasumber dalam kegiatan seminar ini antara lain Dr. Djafar Ngabalin yang mengulas tentang mewujudkan peradaban Indonesia dengan berbasis Trisakti di era digital. Narasumber Ahmad Zamroni, utusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membahas tentang Sosialisasi Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
Pembicara lainnya adalah H.Bahaudin atau yang biasa disapa HB. Thonti. Salah satu pendiri Partai Demokrat ini mengulas tentang pentingnya Gerakan Bangun Desa. Sementara narasumber Dr. Budiarto, SE, Msi, membahas tentang peluang forwading, kargo logistik PT. Pos Indonesia.
Dalam seminar ini juga dibahas tentang peluang usaha breeding ayam kampung unggulan yang disampaikan narasumber Abdul Kholis, Konsultan Publik dan Sosopol. Selain itu, PWD juga menghadirkan narasumber Muhammad Dimiati, MSi, yang membahas tentang pemahaman dan peluang bisnis digital tren anak bangsa Indonesia.
Sebagai closing seminar, hadir narasumber W. Isro Abdillah, S.Far, putra daerah yang menjadi pengusaha sukses di bidang kesehatan. Narasumber ini membedah tentang bagaimana membangun masa depan yang lebih baik dan peluang usaha di bidang apotek.
Saatnya Bangkit Bangun Desa
Banyak informasi menarik dan bermanfaat yang dibahas oleh para narasumber seminar kebangsaan ini. Dr. Djafar Ngabalin dalam uraiannya menyampaikan, wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa dalam memahami jati diri dan lingkungannya.
Sedangkan peradaban diartikan sebagai kemajuan kecerdasan atau kebudayaan lahir batin, atau dapat juga diartikan sebagai hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
“Nah, kalau makna Trisakti diambil dari pidato Dr. Ir. Soekarno, yaitu berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Narasumber Ahmad Zamroni, utusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan saat ini Pemerintah memiliki program untuk memberikan bantuan perangkat Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
Program ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung pemerataan pembangunan desa di seluruh Indonesia. Diharapkan sosilisasi Program PJUTS ini menjadi pemacu semangat para Kepala Desa dalam membangun desanya.
Sementara narasumber H.Bahaudin menyampaikan gerakan membangun desa sudah menjadi kebutuhan untuk membangun negara. Pembangunan desa menjadi tulang punggung pembangunan skala nasional.
“Jumlah desa di Indonesia itu ribuan. Kalau seluruh desa maju, maka Indonesia juga akan maju. Ini menjadi tugas seluruh elemen masyarakat, terutama para kepala desa,” ujarnya.
Narasumber Dr. Budiarto, SE, Msi, dari PT Pos Indonesia mengungkapkan, banyak peluang usaha yang bisa disinergikan oleh pemerintah desa dengan PT Pos Indonesia dalam bidang forwading dan kargo logistik.
Sedangkan narasumber Abdul Kholis menyampaikan, Kabupaten Pemalang memiliki potensi besar untuk dikembangkan usaha peternakan ayam kampung unggulan. Pola usaha yang disampaikan narasumber ini bisa menjadi inspirasi para kepala desa untuk membangun ekonomi masyarakatnya.
“Kalau saja BUMDes di setiap desa mau menjalankan peluang usaha ini, maka ketahanan pangan masyarakat desa akan terwujud, kesejahteraan warga meningkat, dan BUMDes akan memiliki aset yang luar biasa,” ungkapnya.
Dalam sesi terakhir seminar ini, narasumber W. Isro Abdillah, S.Far, memberikan motivasi yang power full untuk seluruh peserta seminar yang hadir. Menurutnya, untuk menjadi orang yang sukses bukan hanya dibutuhkan semangat, tetapi juga keberanian untuk menangkap peluang dan konsisten dalam menekuni usaha.
“Dahulu kita tidak menguasai Tanah Air sendiri, sekarang kita tidak menguasai kehidupan kita sendiri. Maka itu, sudah saatnya kita bangkit untuk membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Abdul Kholis)