MATRANEWS.id — “Kalau tak mau yang berkumis, pilih yang berjenggot,” ujar Helmi Yahya saat kampanye Gubernur Bengkulu.
Sosok pemimpin dengan akar yang kokoh dan visi yang berani
Dalam perjalanan hidupnya yang panjang dan penuh liku, H. Helmi Hasan, S.E., berdiri sebagai figur yang tak hanya memimpin, tetapi juga menjadi inspirasi.
Lahir di Lampung pada 29 November 1979, Helmi Hasan tumbuh di lingkungan yang mengakar pada nilai-nilai kerja keras dan solidaritas.
Sebagai seorang suami dari Khairunnisa dan ayah dari empat anak, ia adalah pribadi yang mengutamakan keluarga sebagai fondasi dari segala pencapaiannya.
Pendidikan: Pondasi Keilmuan Seorang Pemimpin
Helmi Hasan memulai pendidikannya di SDN Klender 22, Jakarta Timur, dan melanjutkan jenjang SMP hingga SMA di wilayah Duren Sawit dan Jatinegara.
Masa-masa pendidikan ini membentuk karakter tangguhnya, sebelum akhirnya ia menyelesaikan studi S1 di Universitas Bengkulu pada tahun 2001.
Pendidikan ini menjadi dasar keilmuan yang mengantarnya menapaki karier politik dengan visi yang matang dan strategi yang terukur.
Karier Politik: Dari DPRD hingga Pucuk Kepemimpinan
Karier politik Helmi Hasan dimulai dari DPRD Kota Bengkulu pada tahun 2004. Dalam kurun lima tahun, ia menunjukkan kinerja yang gemilang hingga mendapat kepercayaan untuk duduk di DPRD Provinsi Bengkulu.
Tak lama berselang, pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bengkulu. Dengan dukungan berbagai partai besar seperti PAN, Golkar, Gerindra, dan Demokrat, Helmi berhasil mengukir sejarah dengan mengalahkan petahana, Ahmad Kenedi.
Kepemimpinan Helmi Hasan di Bengkulu tidak hanya teruji dalam satu periode. Ia kembali terpilih pada Pilwako 2018, membuktikan bahwa kepemimpinannya diterima dan dicintai oleh masyarakat.
Selama dua periode menjabat, ia menginisiasi berbagai program yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah.
Ada beberapa program yang begitu dirasakan oleh masyarakat Kota Bengkulu, seperti Seribu Jalan Mulus. Di mana program ini membangun jalan-jalan di Kota Bengkulu secara masif dan merata.
Bahkan, Pemerintah Kota Bengkulu mengambil alih jalan provinsi yang rusak di kota untuk diperbaiki, sebagai komitmen untuk menghadirkan infrastruktur yang baik dan menunjang aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Di zaman Helmi Hasan juga Kota Bengkulu yang tadinya tidak memiliki rumah sakit, akhirnya memiliki rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap. Tercatat ada dua rumah sakit yang dibangun di era kepemimpin Helmi Hasan, yaitu Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan Rumah Sakit Tino Galo (RSTG).
Karena keterbatasan lahan untuk membangun rumah sakit, maka kantor wali Kota yang dijadikan rumah sakit, sedangkan wali kota berkantor di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu. Begitu juga Balai Kota yang dijadikan sebagai mal pelayanan publik.
Helmi Hasan juga bikin program-program yang langsung menyentuh kebutuhan warganya. Sering kali memang nama programnya terkesan menggelitik, tetapi, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Seperti jemput sakit, pulang sehat, gerakan peduli yatim (setiap pejabat wajib punya anak angkat), menikah gratis, mobil dinas dijadikan mobil pengantin.
Bahkan, sejak bulan Juli 2019 Helmi Hasan mengeluarkan program unik, yaitu bulan madu bagi warganya yang baru menikah untuk bulan madu di balai kota atau rumah dinas wali kota
Kehidupan Pribadi: Harmoni Keluarga dan Politik
Sebagai adik kandung dari Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Pangan Indonesia, Helmi Hasan berada dalam keluarga yang memiliki jejak kuat di dunia politik.
Kendati demikian, ia tetap membangun jalannya sendiri dengan gaya kepemimpinan yang khas. Dekat dengan masyarakat dan memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, Helmi Hasan kerap disebut sebagai pemimpin yang membumi.
Harta Kekayaan: Transparansi dalam Kepemimpinan
Dalam laporan LHKPN tahun 2023, Helmi Hasan melaporkan total kekayaan senilai Rp7,67 miliar. Dengan aset properti yang tersebar di Jakarta Timur dan Bengkulu, ia menunjukkan transparansi sebagai pejabat publik. Mobil Honda Freed 2016 yang dimilikinya menjadi simbol kesederhanaan dalam gaya hidup.
Pelajaran dari Kekalahan dan Kemenangan
Perjalanan politik Helmi Hasan juga diwarnai dinamika. Pada Pilgub Bengkulu 2020, ia mengalami kekalahan dari petahana, Rohidin Mersyah. Namun, kekalahan itu tidak memadamkan semangatnya.
Dalam Pilkada 2024, ia bangkit dan membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras mampu membawa perubahan.
Sosok yang Tak Berhenti Berinovasi
Di luar jabatan formalnya, Helmi Hasan selalu mencari cara untuk membawa perubahan nyata. Visi yang diembannya adalah Bengkulu yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Dengan dedikasi yang tak kenal lelah, ia telah menjadikan politik sebagai ladang pengabdian, bukan sekadar arena persaingan.
Helmi Hasan bukan hanya seorang pemimpin, melainkan simbol dari mimpi yang diwujudkan melalui kerja keras, ketekunan, dan pengabdian yang tulus. Namanya akan terus dikenang sebagai bagian dari perjalanan sejarah Bengkulu yang bertransformasi menuju masa depan yang lebih gemilang.
- BACA Majalah MATRA edisi DESEMBER 2024, Klik ini