MATRANEWS.id — Padel: Olahraga Raket yang Makin Populer dan Lebih Ramah untuk Pemula
Dunia olahraga kini tengah diramaikan dengan kehadiran cabang baru yang makin mencuri perhatian: Padel. Sekilas mirip dengan tenis, namun padel punya daya tarik tersendiri yang membuatnya lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Tak heran jika olahraga ini belakangan mulai menjamur di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Padel adalah olahraga raket yang menggabungkan unsur-unsur dari tenis dan squash. Permainannya dilakukan berpasangan, dua lawan dua, di lapangan berdinding kaca berukuran lebih kecil dari lapangan tenis.
Dikutip dari laman Just Padel, ukuran lapangan yang lebih ringkas membuat olahraga ini lebih mudah dikuasai, terutama oleh pemula.
Apa Itu Olahraga Padel?
Menurut laman Head, padel merupakan olahraga yang mengombinasikan aksi cepat, kesenangan, dan interaksi sosial. Tak seperti tenis yang menuntut teknik tinggi sejak awal, padel bersifat inklusif. Siapa pun bisa memainkannya—baik pria maupun wanita, dari anak-anak hingga lansia.
Alat yang digunakan pun mirip dengan tenis: raket, bola, dan net. Hanya saja, raket padel tidak menggunakan senar, melainkan berbentuk padat dengan lubang-lubang kecil, membuat kontrol bola lebih mudah.
Bola padel juga bertekanan lebih rendah dari bola tenis, sehingga gerakannya cenderung lebih lambat dan tidak terlalu menyulitkan.
Dalam permainan padel, sistem skor identik dengan tenis: 15, 30, 40, deuce, advantage, hingga game. Pertandingan biasanya berlangsung dalam 3 set, dan tie-break akan digunakan jika skor set imbang 6-6.
Sejarah Padel: Dari Halaman Rumah hingga Internasional
Siapa sangka, olahraga ini berawal dari keterbatasan ruang. Pada tahun 1960 di Las Brisas, Meksiko, Enrique Corcuera menciptakan padel karena halaman rumahnya terlalu kecil untuk lapangan tenis standar.
Ia membuat versi mini dengan dinding kaca setinggi 3 meter. Bersama sang istri, Viviana, Enrique menyusun aturan permainan. Seiring waktu, padel menyebar hingga ke Eropa dan dunia. Organisasi resminya, International Padel Federation (FIP), didirikan pada tahun 1991.
Padel vs. Tenis: Apa Saja Bedanya?
Meski serupa, ada beberapa perbedaan penting antara padel dan tenis, seperti dijelaskan dalam laman Azadea:
Aturan Main
Servis padel dilakukan di bawah lengan, sementara tenis bisa atas atau bawah.
Bola boleh memantul ke dinding dalam padel; dalam tenis, tidak diperbolehkan.
Padel selalu dimainkan berpasangan, sementara tenis bisa tunggal atau ganda.
Lapangan
Lapangan padel: 20 x 10 meter, dikelilingi dinding kaca.
Lapangan tenis: lebih besar dan tanpa dinding.
Bola
Bola padel lebih kecil dan bertekanan lebih rendah, memantul lebih lembut.
Bola tenis lebih keras dan besar.
Raket dan Sepatu
Raket padel tak memiliki senar, permukaannya padat dan berlubang.
Sepatu padel memiliki sol berpola khusus untuk cengkeraman optimal di lapangan rumput sintetis.
Siap Mencoba Padel?
Tak hanya menyehatkan, padel juga menawarkan pengalaman sosial yang menyenangkan. Karena dimainkan berpasangan, olahraga ini mendorong kerja sama, strategi tim, dan komunikasi yang baik di lapangan.
Tak heran jika komunitas padel terus tumbuh, terutama di kota-kota besar dengan fasilitas olahraga modern.
Jika kamu mencari olahraga baru yang menyenangkan namun tak terlalu sulit dipelajari, padel bisa jadi pilihan yang pas. Siapkan raket, ajak tiga teman, dan rasakan sensasi unik bermain padel!








