Bulog Fokus Penguatan Komersial Tahun 2020

Bulog Fokus Penguatan Komersial Tahun 2020

MATRANEWS.id — Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso memaparkan kebijakan lembaganya di tahun 2020 akan lebih berfokus pada penguatan peran komersial.

Ini sejalan dengan berkurangnya penugasan dari pemerintah dalam penyediaan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kedepannya, Perum BULOG akan lebih meningkatkan kinerja komersial melalui penjualan komoditi pangan melalui on-line dan off-line,” kata Budi Waseso di Jakarta.

Budi Waseso memaparkan kebijakan BULOG tahun depan. Juga optimalisasi aset dan penguatan anak perusahaan serta unit bisnis.

Dalam rilisnya, disebutkan Perum BULOG terus melakukan sejumlah inovasi bisnis, beberapa di antaranya yakni memodernisasi gudang beras yang dimilikinya secara bertahap di seluruh Indonesia.

Bulog memproduksi beras bervitamin (terfortifikasi) dan terakhir merambah bisnis e-commerce dengan meluncurkan toko pangan on-line “panganandotcom”.

“Bahkan sejumlah kerjasama bisnis dengan berbagai BUMN dan pihak swasta lainnya telah dilakukan seperti penyediaan natura karyawan BNI dan BRI,” ujar Budi Waseso.

Dalam penjelasannya ke media, Budi Waseso memaparkan juga soal penjualan sembako ke Grab Kios serta sinergi bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam memasok beras ke ritel modern.

Mantan Kepala BNN itu menyatakan, Perum BULOG juga memperoleh sejumlah PMN senilai Rp 2 triliun untuk mendukung penguatan komersial seperti pembangunan CAS (Control Atmosphere Storage).

Dalam konteks ini, Buwas juga menjelaskan gudang modern kedelai, dan gudang modern beras. Di tahun depan rencananya akan dilakukan pembangunan CDC (Corn Drying Center), serta MRMP (Modern Rice Milling Plan).

Baca juga :  Misi Kemanusiaan Instruksi Kasal

“Namun demikian, sesungguhnya BULOG membutuhkan SINKRONISASI dan HARMONISASI  kebijakan dari para Regulator,” ujar Buwas tegas.

Budi Waseso mengatakan perlu komitmen semua pihak terkait, berupa regulasi yang jelas dan didukung sistem penganggaran yang jelas serta mudah dilaksanakan sejak dari HULU sebagai bentuk keberpihakan kepada petani dan juga sisi HILIR sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat sebagai konsumen

Perum BULOG akan lebih meningkatkan kinerja komersial melalui penjualan komoditi pangan melalui on-line dan off-line,

Disposal Beras

Menyinggung kebijakan disposal beras, Budi Waseso menjelaskan bahwa Perum BULOG melakukan pelepasan stok beras yang sudah mengalami turun mutu sebanyak 20.000 ton yang sudah melalui pemeriksaan laboratorium yang direkomendasi Badan Ketahanan Pangan Kementan dan BPOM.

“Meski demikian beras tersebut masih memiliki manfaat dengan melakukan pengolahan, penukaran, penjualan di bawah HET, serta dihibahkan untuk bantuan kemanusiaan,” Budi Waseso menjelaskan.

Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah.

“Ya karena penyerapan gabah dan beras yang dilakukan BULOG dalam rangka penugasan pemerintah,” ungkap Budi Waseso.

Sesuai UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, maka apabila ada potensi kerugian atas penugasan akan ada kompensasi. “Jadi, BULOG tidak pernah minta-minta ganti rugi hanya berdasarkan regulasi saja,” ungkapnya.

Budi Waseso menambahkan, beras yang masuk ke Gudang BULOG telah melalui proses pemeriksaan kualitas oleh surveyor independen, dan perawatan kualitas dalam gudang sesuai dengan SOP yang berlaku sehingga beras selalu dalam kondisi segar dan baik.

Baca juga :  Peter Gontha: Mana Dirut Angkasa Pura 2?

Bulog memproduksi beras bervitamin (terfortifikasi) dan terakhir merambah bisnis e-commerce dengan meluncurkan toko pangan on-line “panganandotcom”.

www.majalahmatra.com

edisi cetak desember 2019

 

Tinggalkan Balasan