MATRANEWS.id — Bursa calon Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) pengganti Laksamana Yudo Margono semakin menjadi perhatian sejumlah kalangan.
Lalu yang jadi teka-teki siapakah sosok yang layak menduduki jabatan puncak di TNI AL tersebut?
Kabar pun berseliweran di kalangan politisi Senayan.
Dari sembilan jenderal bintang tiga yang masuk bursa calon KSAL ada satu nama yang sedang ramai diperbincangkan.
Ramai diperbincangkan, nama-nama perwira bintang tiga, yang berpeluang besar akan menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Siapakah calon kuat tersebut?
Ada yang menyebut sosok tersebut adalah Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya Amarulla Octavian.
Nama Amarulla diprediksi cukup kuat karena mereka “dikawal” partai besar di Senayan, walaupun sesungguhnya penunjukan KSAL adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut sumber terpercaya sebagaimana dilansir dari Beritasenator.com, Laksda Amarulla Octavian konon kabarnya digadang-gadang oleh Partai Gerindra.
Berdasarkan profil dan rekam jejak karir di TNI AL, Laksda Amarulla pernah menjadi Ajudan Presiden RI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2009-2012.
Pernah menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) dan jabatan strategis lain, seperti Komandan Guspurlabar (2013–2014).
Ia juga pernah menjadi Kepala Staf Koarmabar (2014–2016); Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI (2016–2018).
Sementara itu, disebut yang justru berpeluang besar adalah Wakasal Laksdya Ahmadi Heri Purwono yang Berpeluang Besar Jadi Calon KASAL Pengganti Yudo Margono.
Menanggapi isu tentang siapakah sosok jenderal bintang tiga yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menegaskan, Presiden Jokowi belum menentukan siapa yang akan menduduki posisi tersebut. Sebab, proses di DPR belum selesai.
“Belum (ditentukan KSAL baru). Karena ini kan proses di DPR belum selesai. Jadi nanti secepatnya,” kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/11/2022).
Meski begitu, Pratikno yakin Presiden Jokowi sudah menyiapkan beberapa calon KSAL. Namun untuk penetapan KSAL, masih menunggu proses persetujuan DPR terhadap pencalonan Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI.
“Kami menunggu proses di DPR untuk persetujuan terhadap usulan calon Panglima TNI,” kata Pratikno.
Untuk diketahui, saat ini ada sembilan perwira tinggi bintang tiga di TNI Angkatan Laut (AL) atau Laksamana Madya yang berpeluang menduduki posisi KSAL. Mereka adalah :
- Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono (AAL 1988) – Wakil KSAL
- Laksamana Madya Amarulla Octavian (AAL 1988) – Rektor Unhan
- Laksamana Madya Nurhidayat (AAL 1988) – Komandan Pushidrosal
- Laksamana Madya Herru Kusmanto (AAL 1988) – Pangkoarmada RI
- Letnan Jenderal (Mar) Suhartono (AAL 1988) – Komandan Kodiklatal
- Laksamana Madya Harjo Susmoro (AAL 1987) – Sekjen Dewan Ketahanan Nasional
- Laksamana Madya Aan Kurnia (AAL 1987) – Kepala Bakamla
- Laksamana Madya Muhammad Ali (AAL 1989) – Pangkogabwilhan I
- Letnan Jenderal (Mar) Bambang Suswantono (AAL 1987)- Irjen TNI
Laksamana Madya yang Pernah ada di Lingkaran Istana
Dari 9 nama tersebut setidaknya ada 5 nama yang pernah bertugas di ring-1 kepresidenan. Bambang Suswantono dan Suhartono sama-sama pernah tercatat sebagai Komandan Paspampres di era Presiden Joko Widodo.
Lalu Herru Kusumastanto dan Muhammad Ali tercatat pernah bertugas sebagai ajudan Wakil Presiden Boediono. Sedangkan Amarulla Octavian pernah menjabat posisi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah Komisi I DPR telah menyetujui KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, kabar yang menjadi hangat adalah siapa pengganti KSAL berikut.
Peluang Berdasarkan Masa Tugas
Untuk mengerucutkan nama, dari kesembilan perwira tinggi bintang tiga itu, banyak analisa memaparkan terkait masa pensiun menjadi pertimbangan.
Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Laksamana Madya TNI Harjo Susmoro (AAL 1987) dengan sisa usia pensiun normatif 3 bulan.
Kalau Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia (AAL 1987) dengan sisa usia pensiun normatif 8 bulan.
Untuk Irjen TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono (AAL 1987) dengan sisa usia pensiun normatif 8 bulan.
Sedangkan Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 11 bulan.
Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 11 bulan.
Selain itu, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 13 bulan.
Kemudian Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 16 bulan.
Dan Komandan Kodiklatal Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono (AAL 1988) dengan sisa usia pensiun normatif 14 bulan.
Untuk Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali (AAL 1989) dengan sisa usia pensiun normatif lebih dari 24 bulan.
Soal siapakah dari nama-nama tersebut yang akan dipilih Presiden Jokowi, mantan Walikota Solo ini sudah siap membuat keputusan dalam waktu dekat ini, seiring Rapat Paripurna yang kemudian mengesahkan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.