Trend  

Cara Kerja Otak Pria Dan Wanita Dalam Melihat Cinta

Cara Kerja Otak Pria Dan Wanita Dalam Melihat Cinta

MATRANEWS.idCara Kerja Otak Pria Dan Wanita Dalam Melihat Cinta

Buku “Why Men Want Sex and Women Need Love: Solving the Mystery of Attraction”, by Barbara Pease & Allan Pease https://www.amazon.com/Why-Want-Women-Need-Love/dp/030759159X

Konon, buku ini menyelamatkan banyak pernikahan yang sebelumnya terancam bubar karena berbagai perbedaan cara pandang antara pria dan wanita yang sering menimbulkan kesalahpahaman.

Beda Pria, beda juga wanita.

Dalam buku yang ditulis oleh Allan & Barbara Pease dikatakan banyak pasangan baik pria dan wanita tidak bisa memahami bagaimana menghadapi reaksi pasangan mereka terhadap cara pandang cinta dan kebutuhan biologis.

Lalu apa yang mendasari perbedaan itu dan mengapa banyak pasangan yang masih bertengkar dalam perbedaan persepsi ini ?

Para peneliti sudah banyak yang mengaitkan kondisi jatuh cinta dengan kerja otak dalam tubuh manusia.

Tahun 2005 Dr. Lucy Brown, seorang profesor ahli di bidang ilmu syaraf di Albert Einsten College of Medicine di New York dengan seorang rekan bernama Helen Fisher yang menggunakan MRI dalam memindai otak laki-laki dan perempuan.

Dalam penelitiannya itu mengungkapkan bahwa ketika seseorang jatuh cinta baik itu laki-laki dan perempuan, secara langsung mengaktifkan bagian otak yang bernama Nukleus Caudata dan Ventral Tegmental.

Nukleus Caudata adalah bagian otak yang terkait dengan ingatan, emosi dan perhatian. Sedangkan, Ventral Tegmental adalah bagian dari otak yang menyalurkan sel-sel dopamin ke bagian otak lain.

Baca juga :  Prof Muhammad Syarifuddin Ketua MA Merayakan Hari Istimewanya

Ketika jatuh cinta Ventral Tegmental akan memenuhi Nukleus Caudata dengan dopamin, sehingga ketika jatuh cinta orang akan dimabuk kepayang seperti mengkonsumsi narkoba.

Peneliti ini juga menyodori foto pasangan atau kekasih mereka pada subyek penelitian (3.000 mahasiswa), dari hasil pindai MRI itu dapat dilihat bahwa wanita lebih banyak menggunakan bagian Nukleus Caudata, Septum (bagian otak yang disebut ‘pusat kenikmatan’), dan korteks parietal posterior (produksi citra mental dan pengalihan ingatan).

Sedangkan Pria lebih banyak menggunakan bagian korteks visual di wilayah otak termasuk wilayah yang bertanggung jawab atas rangsangan seksual.

Oleh karena itu, proses laki-laki jatuh cinta pada seorang wanita terletak pada matanya (bagian visual) dan wanita jatuh cinta pada laki-laki terletak pada ingatan yang disimpan di otaknya.

Dalam buku ini juga menjelaskan penyebab para pria dan wanita bertengkar adalah adanya ekspektasi yang tidak realistis dalam memandang cinta.

Tujuan kita dalam menjalin hubungan cinta adalah untuk menikah, memiliki anak dan hidup sehat (bahagia). Namun, alih-alih merakasan itu semua pasangan yang menikah justru mengharapkan sesuatu yang terkadang tidak realistis atau kelewat sempurna (Suami kaya raya, baik hati seperti sinterklas, dan bertubuh sempurna) yang membuat mereka justru terjebak dalam pertengkaran yang tidak ada habisnya.

Padahal, dengan hidup dicintai dan mencintai membuat tubuh kebal terhadap penyakit-penyakit serius.

Baca juga :  Anang Iskandar: Menkes Bertanggung Jawab Memberikan Layanan Rehabilitasi Bagi Penderita Sakit Adiksi Narkotika di Seluruh Indonesia

Cara pandang dan kontruksi ini dibentuk oleh media massa serta drama-drama atau film romantis yang membuat sebagian besar orang secara tidak langsung mengharapkan hal itu terjadi dalam hidupnya.

Kisah cinta bak film romeo dan juliet serta pandangan bagaimana seharusnya kehidupan setelah menikah yang bahagia selamanya tanpa permasalahan, justru membuat kita berada dalam jurang penderitaan dan keretakan hubungan akibat hal yang tidak realistis itu.

Peneliti sendiri menyadari bagaimana peran media masa dalam membangun image pria dan wanita ideal bisa berdampak besar terhadap kelangsungan kehidupan mereka.

Buku ini direkomendasikan untuk dibaca para pasutri agar menjadi lebih jelas akan perbedaan satu sama lain guna meningkatkan pemahaman dan saling pengertian sehingga mengurangi risiko pertengkaran dan terjaga keutuhan rumah-tangganya hingga akhir hayat.

#SEMANGATMEMAHAMI

https://www.facebook.com/groups/salesindocom/

 

Tinggalkan Balasan