Dampak COVID-19 pada Tech & Travel di Asia, Jokowi Antisipasi

Dampak COVID-19 pada Tech & Travel di Asia, Jokowi Antisipasi

MATRANEWS.id — Bank sentral sejumlah negara sedang mempersiapkan beragam strategi untuk mengurangi dampak negatif wabah Covid-19 terhadap ekonomi.

Agar ekonomi tetap berjalan seluruh bank sentral di dunia sudah menyiapkan berbagai cara sebagai pencegahan terjadinya resesi, apabila coronavirus sudah tidak bisa dikendalikan.

Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan, bank sentral sedang memantau implikasi coronavirus terhadap ekonomi, inflasi jangka menengah, dan transmisi kebijakan moneter.

Pemantaun yang dilakukan bank sentral Eropa juga diikuti oleh Jepang. Pejabat bank sentral Jepang menyebutkan sedang memantau perkembangan dan berusaha menyediakan likuiditas yang cukup demi menjaga stabilitas di pasar keuangan melalui operasi pasar yang tepat.

Data sentimen manufaktur tersebut menunjukkan bagaimana virus corona berdampak di seluruh kawasan Asia.  Dari perangkat keras, infrastruktur, internet, dan maskapai penerbangan, dan bagaimana industri ini telah berubah.

Pabrik-pabrik Asian terpukul sepanjang Februari akibat virus corona. China mengumumkan kontraksi manufaktur pada bulan lalu, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur turun di tengah pembatasan perjalanan.

Penurunan aktivitas pabrik di China ini pun terjadi di sejumlah negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Media internasional menyebut epidemi  COVID-19 mematikan juga pariwisata dunia. Setidaknya AS $ 22 miliar karena penurunan pengeluaran oleh wisatawan Tiongkok.

Orang China adalah turis yang menghabiskan (dana) paling banyak saat mereka bepergian.

Kondisi ekonomi yang paling mungkin mengalami kerugian adalah mereka yang paling bergantung pada pariwisata China, seperti Hong Kong dan Makau, Thailand, Kamboja, dan Filipina, demikian temuan para peneliti.

Baca juga :  Prabowo Subianto, Kunjungan Kerja Ke Abu Dhabi Menjajaki Alutsista?

Presiden Joko Widodo mengalokasikan anggaran sebesar Rp 298 miliar sebagai insentif untuk menarik wisatawan mancanegara. Pemerintah juga berupaya memacu tingkat kunjungan wisatawan dalam negeri ke obyek wisata nasional.

“Insentif itu kita berikan kepada wisatawan (mancanegara) dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus Corona,” kata Jokowi di Istana Merdeka.

Dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah berkeinginan kuat untuk menjaga Indonesia dari penyebaran virus corona. Namun pemerintah juga harus memastikan ekonomi tidak terganggu akibat wabah yang telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia tersebut.

Tinggalkan Balasan