MATRANEWS.id — Sianne Avantie, atau yang biasa dikenal Anne Avantie memberi keteladanan. Perancang kebaya kondang Indonesia asal Semarang ini bukan hanya kesohor dalam kebaya rancangannya. Tapi, wanita kelahiran Semarang, 20 Mei 1954 ini merefleksikan kesohoran dalam sebuah kepedulian.
Anak ke-22 dari 24 bersaudara ini, yang masa kecilnya banyak dihabiskan di Solo, Jawa tengah tak lagi bicara hidup di bidang mode. Bakat menjahit ibunya, kini dengan beberapa pegawainya merasa terpanggil untuk berbuat kepada pahlawan terdepan perang terhadap covid-19.
Anne Avantie menarik perhatian publik, ketika tak lagi memproduksi kebaya. Pemilik butik di Mal Kelapa Gading dan Roemah Penganten, Grand Indonesia itu, juga menjual produk seni dalam negeri hasil karya pengrajin UKM (Usaha Kecil Menengah).
Di tengah pandemi corona, desainer “saksi Kristus” ini langsung menghentikan produksi kebaya maupun busana komersial. Lawan Corona, dukung tenaga medis.
Anne dan timnya kini tengah fokus memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) meski alat yang digunakan terbatas. APD ini nantinya akan langsung disumbangkan kepada rumah sakit dan tim medis yang membutuhkan untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
Hal ini diungkap Annie Avantie dalam unggahan di akun Instagram @anneavantieheart. Desainer langganan artis ini memperlihatkan para penjahitnya yang biasa mengerjakan kebaya, kini menjahit APD warna putih.
“Ini pagi ku.., mana pagimu. Dalam KONDISI apapun kita bisa terus berBAGI• Inilah keadaan pagi kami di divisi produksi ANNE AVANTIE FOUNDATION…-dengan segala KETERBATASAN yang ada dan hanya dengan mesin MANUAL ..kami berjuang untuk dapat memberikan sesuatu untuk bangsa ini…. ..> kami persembahkan bagi PAHLAWAN KEMANUSIAAN yang berjuang memerangi COVID-19 digarda terdepan sebagai PEJUANG BANGSA,” tulisnya.
baca : majalah matra terbaru, edisi cetak — klik ini