Doa Rasulullah agar Dapat Melunasi Utang

Setiap orang pasti memiliki ujian hidup masing-masing, salah satunya ketika diberi ujian hidup memiliki utang menumpuk. Namun sebagai insan yang beriman, kita diharuskan tetap ikhtiar untuk melunasinya. Selain itu, juga dianjurkan berdoa agar ujian hidup seperti utang ini segera bisa diselesaikan.

Dikutip dari kitab ‘Bahjatun Nazhirin Syarhu Raiyadhush Shaalihiin’, karya Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, dijelaskan bahwa
salah satu petunjuk berupa doa yang diajarkan dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini, bisa menjadi solusi untuk masalah hidup tersebut.

Baca juga: Sudah Taat, Tetapi Persoalan Hidup Tak Kunjung Dapat Solusi

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya seorang sahaya mukatab (sahaya yang sedang membayar kemerdekaan dirinya dengan angsuran kepada tuannya) pernah datang kepada dia lalu berkata: “Sesungguhnya saya tidak mampu untuk membayar angsuran kemerdekaan saya. Karena itu, bantulah saya.”

‘Ali berkata: “Maukah kuajari beberapa kalimat yang telah diajarkan kepadaku oleh Rasulullah shallaahu ‘alayhi wa sallam? Andaikata kamu mempunyai hutang sebesar gunung pun, pasti Allah melunasinya untukmu, maka, ucapkanlah: “Ya, Allah, cukupkanlah aku dengan apa-apa yang halal dari apa-apa yang haram menurut-Mu. Jadikanlah aku kaya dengan karunia-Mu daripada membutuhkan kepada selain-Mu.” (HR. At-Tirmidzi: 3563, Ahmad: I/153 dan al Hakim: I/538. At Tirmidzi berkata: “Hadis hasan.”)

Hadis di atas, menjadi petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam membayar utang. Amalan doa Nabi ini, hendaknya bisa kita amalkan. Agar utang segera terlunasi, karena utang adalah perkara yang berat. Betapa tidak, seseorang bisa tertahan untuk masuk Surga ketika hutangnya belum terlunaskan.

Kandungan hadis:

1.Anjuran untuk membantu sahaya mukatab (yang ingin melunasi pembayaran kemerdekaannya.ed)
2. Boleh meminta-minta bagi orang yang berat dililit utang sampai memperoleh kecukupan untuk membayarnya.
3. Rezeki halal yang sedikit lebih baik daripada harta haram walaupun banyak.
4. Karunia itu milik Allah. Maka dari itu, kebaikan hanya disandarkan kepada- Nya, sedang selain Allah hanya sebagai pengiringnya.

Baca juga: Mau Menikah? Ini Hadis-hadis Pernikahan yang Penting untuk Diketahui

Wallahu A’lam

Source link

Tinggalkan Balasan