Gen Z Terancam Miskin? Awas Jebakan ‘Doom Spending’!

Peringatan Bagi Gen Z dan Milenial: Terjebak 'Doom Spending', Generasi Ini Berisiko Makin Miskin

Gen Z Terancam Miskin? Awas Jebakan ‘Doom Spending’!
Foto : Ilustrasi Gen Z yang lahir pada 1997-2012, berusia 8-23 tahun. (Hadit/MATRA)

MATRANEWS.ID – Generasi Z dan milenial diperkirakan akan menghadapi situasi keuangan yang lebih sulit dibandingkan generasi sebelumnya.

Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian adalah fenomena ‘doom spending’, kebiasaan konsumtif yang dapat menghambat pertumbuhan keuangan mereka.

Dampak Gaya Hidup Modern pada Gen Z dan Milenial

Kehidupan modern yang serba cepat dan didukung teknologi membuat Gen Z dan milenial lebih rentan terhadap perilaku konsumtif.

Mereka cenderung mengikuti tren gaya hidup yang mendorong pengeluaran lebih besar dibanding generasi sebelumnya.

Fenomena ini dikenal sebagai ‘doom spending’, di mana individu menghabiskan uang secara berlebihan untuk kepuasan sementara tanpa mempertimbangkan dampaknya pada stabilitas keuangan jangka panjang.

‘Self Reward’ dan Pengaruhnya pada Doom Spending Gen Z

Teknologi dan media sosial sangat berperan dalam membentuk pola konsumsi di kalangan Gen Z dan milenial.

Konsep ‘self reward’ sering dijadikan alasan untuk bepergian, membeli barang-barang mewah, atau menikmati makanan mahal, dengan dalih memberikan apresiasi diri setelah bekerja keras.

Namun, perilaku ini justru memperparah kecenderungan ‘doom spending’ di mana mereka terus mengeluarkan uang tanpa perencanaan keuangan yang matang.

Foto : Ilustrasi (doc.canva)
Foto : Ilustrasi (doc.canva)

Definisi Doom Spending

Menurut cnbc.com, ‘doom spending’ adalah istilah yang populer di media sosial, merujuk pada kebiasaan anak muda yang lebih memilih untuk memuaskan hasrat konsumtif daripada menabung.

Kebiasaan ini sering kali didorong oleh keinginan untuk mengalihkan perhatian dari ketidakpastian hidup, seperti ekonomi dan masa depan.

Baca juga :  Fahri Hamzah: Kejagung Selamatkan uang negara Rp26,1 triliun, Polri Rp388 miliar dan KPK Rp331 miliar

Seperti yang disampaikan oleh Psychology Today, tindakan ini dapat menjadi berbahaya jika dilakukan terus-menerus tanpa kontrol.

Dosen senior keuangan di King’s Business School, menyebutkan bahwa ‘doom spending’ adalah kebiasaan yang tidak sehat dan bisa berdampak serius pada kondisi keuangan individu di masa depan.

Fenomena Doom Spending di Indonesia

Fenomena ‘doom spending’ sangat terlihat di Indonesia, terutama di kalangan kelas menengah yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok usia produktif seperti Gen Z, milenial, dan generasi alpha mendominasi populasi kelas menengah.

Bahkan, mereka menjadi kontributor terbesar dalam konsumsi rumah tangga, yang mencapai 81,49 persen.

Generasi muda ini, meskipun memiliki peran penting dalam perekonomian, cenderung lebih cepat menghabiskan pendapatan mereka, sehingga rentan terjebak dalam pola ‘doom spending’.

Jika kebiasaan ini tidak segera diperbaiki, risiko kemiskinan di masa tua menjadi semakin besar bagi kedua generasi ini.

Fenomena ‘doom spending’ bukan hanya tren sesaat, tetapi merupakan ancaman nyata yang dapat mempengaruhi stabilitas finansial generasi muda jika tidak diantisipasi sejak dini.

Tinggalkan Balasan