Enam Hal Ini Sering Dilupakan Pemula Bisnis

Enam Hal Ini Sering Dilupakan Pemula Bisnis

MATRANEWS.id — Dalam situasi sekarang, semua orang  berupaya atau dipaksa untuk menjalankan  bisnis. Tapi,  tak semua orang  bisa memahami dunia ini.

Sebuah bisnis baru lebih sering gagal kalau dibandingkan bisnis yang sudah ditekuni lamanya waktu. Walau begitu, tidak seharusnya sebuah bisnis baru gagal begitu saja.

Dengan perencanaan, pendanaan dan fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya kesempatan sukses yang lebih besar.

Untuk itu sebaiknya pebisnis baru harus tahu dan lebih mengenal enam kesalahan yang bisa menghancurkan sebuah bisnis.

1.Tidak melakukan riset pasar   

Misalnya, kalau berniat membuka sebuah perusahaan es krim, semua modal sudah disiapkan dan niatan pebisnis pemula itu sudah bulat.

Tapi pebisnis itu tidak melihat kenyataan bahwa kini sedang musim hujan, saat orang butuh makanan yang hangat-hangat; bukan sebaliknya (es krim).

Apalagi banyak merek-merek es krim di luar sana; kompetisi tentu sangat berat.

Kesalahan-kesalahan seperti inilah yang membuat bisnis baru kalah sebelum bertanding. Pebisnis harus bisa mencari apa yang dibutuhkan pasar, bukan memaksa produknya masuk ke dalam pasar.

Akan lebih mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan dari pada harus membuat sesuatu yang baru dan memaksa orang mengeluarkan uang untuk itu.

2.Rencana bisnis yang kurang matang

Sebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Dalam rencana itu, harus ada target yang masuk akal, bagaimana mencapai target tersebut, prediksi masalah yang akan menghadang.

Baca juga :  Ford Investasi 11,4 miliar US Dolar Untuk Mobil Listrik dan Baterai Lithium?

Juga harus dipikirkan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mencapai target tersebut, harus banyak melakukan riset dan survey.

Rencana tersebut juga harus memuat biaya yang diperlukan serta strategi dan jadwal operasional.

Jika manajemen melenceng dari rencana awal, misalnya tambah pengeluaran atau mengganti strategi, bisnis baru ini bisa berujung pada kegagalan fatal.

Kecuali jika menemukan suatu masalah yang bisa membunuh bisnis itu maka sebaiknya tetaplah pada rencana semula.

Manajemen juga harus bisa cepat mengubah keputusan. Jika ada masalah, segera cari solusinya. Pengeluaran membengkak  harus diresponi dengan penghematan. Kian banyak masalah kian tinggi potensi gagalnya bisnis baru ini.

3. Tidak Punya Akses Tambahan Modal   

Jika Anda baru saja membuka usaha dan ternyata tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan bisnisnya sudah di ambang kematian, Anda tidak dalam posisi bagus untuk mencari pinjaman ke bank atau pihak lain.

Untuk mencegah hal itu dari awal pebisnis harus realistis; gunakan modal untuk bisa mencapai target yang sudah ditentukan sehingga membuat arus kas Anda terus mengalir.

Terlalu banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam membuka bisnis bukanlah awal yang baik. Untuk itu, sebelum memulai usaha kiranya bisa men-search dengan kata kunci pinjaman atau pinjaman online.

Di era digital saat kita men-search dengan kata kunci demikian, banyak sekali yang muncul. Silahkan simak dan perhatikan untung ruginya.

Baca juga :  Nomophobia Tanpa Sadar

Untuk dapat mengajukan produk finansial seperti pinjaman online, kredit tanpa agunan, kredit multiguna, dan kartu kredit, silahkan pilih bank dan lembaga keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Anda juga harus membandingkan bunga, tenor dan jumlah cicilan untuk masing-masing pinjaman dari lembaga keuangan atau bank.  Buatlah keputusan dalam memilih produk pinjaman yang sesuai.

4. Lokasi Buruk, Tidak Eksis di Internet, Kurang Promosi   

Lokasi yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor negatif bagi bisnis, terutama yang mengandalkan pelanggan para pejalan kaki.

Tapi, saat ini ada yang lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya. Eksistensi suatu bisnis di internet dan jejaring sosial sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia nyata.

Dengan begitu pelanggan akan mengetahui bisnis ini lebih cepat dan lebih mudah mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh bisnis ini.

Langkah selanjutnya adalah mulai melayani mereka. Eksistensi ini mirip dengan promosi penjualan.

Tak hanya harus dipastikan promosi ini sampai ke pelanggan, tapi juga harus ke pelanggan yang tepat. Pastikan promosi penjualan dilakukan kepada orang yang berminat pada bisnis Anda.

Buatlah orang lain tak hanya menyukai bisnis Anda tapi bahkan membutuhkan dan menginginkan bisnis tersebut. Dengan demikian, Anda akan membentuk barisan pelanggan yang loyal.

5.Terlena Dengan Kesuksesan

Setelah merumuskan rencana, menjalankan bisnis dan mendapatkan basis pelanggan, jangan terlalu puas dengan hasilnya.

Baca juga :  BNI Ekspansi Internasional dengan Buka 2 Kantor Baru di AS dan Australia

Belum waktunya merasa puas. Terus pantau situasi pasar dan cari tahu apakah harus mengubah rencana bisnisatau tidak.

Berada di posisi paling dibutuhkan membuat bisnis ini punya waktu untuk mempertahankan strategi sehingga bisa tetap sukses.

6.Terlalu  Cepat Berekspansi

Jika bisnis baru sudah mulai berjalan dengan baik dan menuju ke arah sukses, saatnya berekspansi.

Tapi, cara memperluas bisnis harus seperti membangun bisnis tersebut dari awal.

Jangan gegabah dan terlalu percaya diri dalam membuka cabang untuk bisnis tersebut.

Pastikan pebisnis baru menemukan pasar dan daerah yang tepat untuk berekspansi.

Jika berencana mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng dari lini bisnis awal. Ada bahaya terjebak dalam membentuk sebuah bisnis baru seperti mulai dari awal.

Jika sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar, strategi dan rencana bisnis yang baik, bisnis tersebut bisa cepat tenggelam.

Pebisnis baru direkomendasikan mengetahui visi, misi, maupun cetakbiru dari perusahaan (company blueprint) dengan tidak sekadar membuat program perencanaan tetapi dapat menjadi program menghasilkan keuntungan yang terencana.

Sediakan strategi, tips, dan kiat di dalamnya sehingga dapat menunjang kerangka bisnis pebisnis baru sehingga mendapatkan nilai tambah secara terprogram.

#Jojomediacoach

Tinggalkan Balasan