Ford Investasi 11,4 miliar US Dolar Untuk Mobil Listrik dan Baterai Lithium?

Jawaban atas pertanyaan ini terus bergulir, tatkala Ford Motor dan pemasok baterai SK Innovation berencana untuk menginvestasikan lebih dari $ 11,4 miliar di fasilitas baru AS.

Benarkah Indonesia bergembira?

Yang jelas, proyek ini disebut menciptakan hampir 11.000 pekerjaan. Proyek ini akan memproduksi kendaraan listrik dan baterai.

Menjadi perbincangan, Ford sedang membangun pabrik baterai lithium-ion kembar di pusat Kentucky melalui usaha patungan dengan SK yang berbasis di Korea Selatan yang disebut BlueOvalSK.

Serta membangun pabrik yang disebutnya “The Campus” (kampus) seluas 3.600 hektar di barat Tennessee.

“Kampus akan mencakup pabrik baterai lain yang dibangun dengan SK bersama dengan taman pemasok, pusat daur ulang dan pabrik perakitan baru untuk truk F-Series listrik,” ujar CEO Ford Jim Farley.

Jim mengatakan kepada CNBC, tentang tencana tersebut adalah rencana  terbaru dari Ford untuk meningkatkan pengembangan dan produksi kendaraan listrik – termasuk baterai . Ford di bawah Farley, yang mulai memimpin pembuat mobil setahun yang lalu.

Ford  akan  mendukung seruan Presiden Joe Biden bagi perusahaan untuk rantai pasokan darat di tengah kekurangan global chip semikonduktor yang telah mengganggu beberapa industri, termasuk otomotif.

Rencana Ford untuk mengembangkan mobil listrik dan bateray berbasis lithium ini tentu membuat gembira Indonesia.

Kenapa?

Karena Baterai adalah komponen utama sebagai sumber energi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia.

Material baterai nikel, kobalt dan mangan berpotensi ada di Indonesia. Potensi baterai kita ada di nikel, kobalt dan mangan. Cadangan banyak di Indonesia.

“Indonesia mempunyai potensi sebagai produsen (baterai) lithium terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), cadangan nikel kita yang beragam menjadikan Indonesia tentu mampu bersaing di kancah ini,” ujar Menko Marves Luhut B Panjaitan.

Tinggalkan Balasan