Gelar Rakor Koordinasi di Sulsel, Mendagri Minta Pemda Cairakan Dana Pilkada

Gelar Rakor Koordinasi di Sulsel, Mendagri Minta Pemda Cairakan Dana Pilkada

MATRANEWS.id — Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan pelaksanaan Pilkada sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Mendukung tahapan Pilkada yang ditetapkan, Pemda perlu segera mencairkan dana hibah untuk penyelenggara pemilu di daerah.  Pengarahan itu, Mendagri menyampaikan dalam kapasitasnya sebagai anggota dewan pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tingkat Pusat.

Hingga saat ini, kata Tito, masih terdapat daerah yang belum mencairkan danan hibah Pilkada untuk KPUD dan Bawaslu daerah. Ini menjadi masalah karena akan berpengaruh terhadap proses tahapan Pilkada yang sedang berjalan.

Karena itu, ia meminta, kepada seluruh Pemda yang akan melaksanakan Pilkada, segera mencairkan dana tersebut sesuai dengan perjanjian dengan penyelenggara pemilu di daerah masing-masing. Dengan demikian, tahapan Pilkada dapat berjalan dengan lancar.

“Di dalam kapasitas itu saya datang ke sini, selain urusan Pilkada juga saya manfaatkan untuk berdiskusi menyampaikan informasi untuk menyampaikan taktik dan lain-lain, dalam rangka untuk menekan penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan,” kata Mendagri Tito usai memberikan pengarahan di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (8/7).

Disampaikannya, Sulsel merupakan salah satu daerah di luar Pulau Jawa yang tercatat tinggi angka penyebaran Covid-19.

Meski demikian, sinergi yang dilakukan antara Pemerintah dan Tim Gugus Covid-19 sudah berjalan dengan baik, sehingga dapat memudahkan Pemerintah setempat untuk mengambil kebijakan.

Baca juga :  Terpilih Aklamasi, Ketua PWI Jaya dan Dewan Kehormatan PWI Jaya, periode 2019-2024

“Wabah Covid-19 ini sangat beda dengan wabah penyakit lainnya, di mana vaksin dan obatnya belum ditemukan, sehingga belum ada kepastian kapan berakhirnya, oleh karena itu, pelaksanaan Pilkada tetap akan dilaksanakan dengan mengikuti penerapan tatanan baru politik,” jelasnya.

Tak kalah penting, Mendagri juga mengingatkan Pemerintah Daerah dan masyarakat tidak boleh kalah dengan Covid-19. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama di era tatanan kenormalan baru atau new normal ini.

“Berkaitan dengan masalah yang kita hadapi ini, tentang berapa besarnya pandemi ini dan dampak sosialnya, juga masuk dalam konsep perang. Kita berbicara mobilisasi, di mana semua harus bersatu padu, peran Pemerintah dan rakyat,” ujar Tito.

“Saya ngobrol sama Pak Gubernur, (Nurdin Abdullah), kan di sini banyak ballo. Ballo itu kan ditangkapi (disita) polisi, ditampung saja  kepala daerah, seperti arak Bali ditampung, mereka kerjasama dengan universitas, Balai POM, kemudian diubah menjadi hand sanitizer,” kata mantan Kapolri ini.

Dia menuturkan, salah langkah mencegah Pandemi virus corona yang melanda  Indonesia, yakni kandungan alkohol di atas 65 persen dan diracik dalam bentuk hand sanitizer.

“Virus ini tak kuat dengan alkohol, etanol, 70-73 persen. Lalu nggak kuat dengan disinfektan yang mengandung pemutih serta asam yang keras. Karena Ballo baru 30-40 persen (alkohol) makanya harus dibuat dalam bentuk hand sanitizer,” imbuhnya.

Baca juga :  Sales Itu Pahlawan, Hari Sales Indonesia

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyarankan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel)  untuk mengolah tuak atau Ballo’ (minuman tradisional) sebagai hand sanitizer  penangkal virus Corona (Covid-19). Dia meyakini Ballo mampu mematikan Covid-19.

 Mendagri juga meminta agar pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19 didaerah lebih terpadu dan terkoordinasi.   Usai rapat, Mendagri Tito Karnavian berkesempatan menyerahkan buku tentang Pedoman Umum Menghadapi Covid -19 bagi Pemerintah Daerah kepada 7 Kepala Daerah yang diundang untuk hadir.

 

Tinggalkan Balasan