Indikasi Kecanduan Belanja Online dan Cara Atasinya

Indikasi Kecanduan Belanja Online dan Cara Atasinya

MATRANEWS.id15 Tanda-Tanda “Kecanduan” Belanja Online

Berbelanja adalah kegiatan lumrah yang dilakukan oleh hampir setiap orang. Jika dilakukan sesekali, kegiatan ini tergolong normal. Namun, jika dilakukan terlalu sering bahkan hingga kecanduan, hal ini bisa dianggap sebagai gangguan mental.

Ada yang mengeluarkan data,  bahwa 10 hingga 15 persen orang yang kecanduan belanja dipengaruhi oleh faktor genetik yang berkombinasi dengan kondisi lingkungan.

Dalam era digital ini, belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini bisa berubah menjadi “kecanduan.”

 Berikut adalah 15 tanda-tanda bahwa Anda mungkin sudah kecanduan belanja online.

1. Tab Tab Penuh Keranjang Belanja

Setiap kali membuka web browser, Anda disambut oleh berbagai tab yang penuh dengan keranjang belanja yang menunggu konfirmasi pembelian. Rasanya seperti memiliki banyak pilihan, tetapi sebenarnya Anda hanya terjebak dalam kebiasaan belanja.

2. Rutinitas Harian Melihat Promo

Anda sudah memiliki rutinitas harian untuk berselancar dari satu situs ke situs lainnya, hanya untuk melihat promo terbaru. Menemukan penawaran menarik seakan menjadi olahraga tersendiri.

3. Inbox Dipenuhi Promosi

Kotak masuk email Anda dipenuhi dengan berbagai promosi dari situs belanja online. Anda bahkan kadang tidak ingat kapan mendaftar untuk newsletter tersebut!

4. Keceriaan Saat Menerima Email Diskon

Saat menerima email yang memberitahukan adanya diskon besar-besaran, perasaan girang menghampiri. Diskon menjadi momen yang ditunggu-tunggu.

5. Berbelanja Diam-Diam Saat Bekerja

Anda seringkali diam-diam berbelanja saat sedang bekerja, mengalihkan perhatian dari tugas yang harus diselesaikan.

Baca juga :  Dewan Pers Malah Seperti Departemen Penerangan Era Orba, Benar atau Stigma?

6. Dikenal Kurir

Kurir sudah mulai mengenali Anda karena sering memesan barang secara online dan tidak ragu menggunakan jasa bebas ongkos kirim.

7. Kiriman yang Tak Diingat

Anda sering menerima paket yang bahkan sudah tidak diingat lagi kapan memesan barang tersebut. Ini adalah tanda jelas bahwa Anda berbelanja tanpa memikirkan akibatnya.

8. Mencari Kesempatan Bekerja dari Rumah

Keinginan untuk menunggu kurir datang membuat Anda mencari kesempatan kerja dari rumah. Kebutuhan untuk selalu tersedia ketika paket tiba menjadi prioritas.

9. Keranjang Sampah Penuh

Setelah belanja, keranjang sampah Anda terus menerus dipenuhi oleh plastik dan kardus pembungkus barang. Ini adalah tanda nyata bahwa belanja online Anda berlebihan.

10. Aplikasi Belanja Berlimpah

Anda tidak ragu memasang berbagai aplikasi belanja di handphone yang memudahkan kegiatan belanja. Setiap aplikasi menawarkan kemudahan yang sulit ditolak.

11. Cemas di Toko Fisik

Merasa sangat cemas dan mungkin panik ketika harus belanja di toko fisik. Anda lebih merasa nyaman dengan belanja online yang memungkinkan Anda menghindari kerumunan.

12. Kekecewaan Berlebihan

Ketika barang yang datang tidak sesuai ekspektasi, Anda merasa sangat kecewa—bahkan berlebihan. Harapan tinggi sering kali berujung pada kekecewaan.

13. Membeli Barang yang Sama

Seringkali Anda tidak sengaja membeli barang yang sama dua kali. Ini bisa jadi tanda bahwa Anda sudah kehilangan kontrol atas apa yang sebenarnya Anda butuhkan.

14. Kemarahan Saat Sold Out

Kemarahan tak terkendali menghampiri ketika barang yang Anda inginkan “sold out.” Rasa frustasi ini menunjukkan betapa pentingnya barang tersebut bagi Anda.

Baca juga :  Yang Disebut Taliban Di KPK Ternyata Orang Cina, Benarkah?

15. Merasa Butuh Semua Barang

Akhirnya, Anda merasa membutuhkan semua barang yang dibeli secara online. Setiap barang menjadi penting, meskipun mungkin sebenarnya tidak dibutuhkan.

Jika Anda mengalami beberapa tanda di atas, mungkin sudah saatnya untuk merefleksikan kebiasaan belanja online Anda.

Meskipun belanja online dapat memberikan kenyamanan, penting untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjebak dalam kecanduan.

Ingatlah bahwa kepuasan sejati tidak selalu datang dari berbelanja, tetapi dari pengelolaan keuangan yang bijak dan berfokus pada kebutuhan yang benar-benar penting.

 

Tips Mengatasi Kecanduan Belanja Online

Belanja online memang sangat menggoda, terutama dengan kemudahan akses yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi dan situs.

Bagi sebagian orang, kebiasaan ini dapat menjadi kecanduan yang merugikan keuangan.

Jika Anda merasa perlu untuk mengurangi frekuensi belanja online, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

1. Uninstall Aplikasi Belanja

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghapus aplikasi belanja dari ponsel Anda.

Keberadaan aplikasi ini mempermudah akses setiap kali Anda merasa ingin berbelanja. Jika aplikasi sudah dihapus, Anda harus membuka browser untuk berbelanja, yang sedikit lebih merepotkan.

Namun, jika Anda merasa terlalu sulit untuk menghapus semua aplikasi sekaligus, mulailah dengan menyisakan satu aplikasi yang paling Anda sukai.

2. Unfollow Akun Belanja di Media Sosial

Media sosial seringkali menjadi sumber godaan untuk berbelanja. Untuk mengurangi godaan, lakukan penyortiran terhadap akun-akun online shop yang Anda ikuti. Berhenti mengikuti akun yang sering mempromosikan produk dapat membantu menurunkan frekuensi belanja Anda.

Baca juga :  Benarkah Klaim Kebakaran Depo Pertamina Plumpang BBM Akan Langka?

3. Unsubscribe Marketing Newsletter

Agar tidak terus-menerus mendapatkan informasi tentang diskon dan promosi, hentikan langganan newsletter dari aplikasi belanja. Dengan menghilangkan salah satu akses informasi ini, Anda dapat mengurangi dorongan untuk berbelanja.

4. Hapus Aplikasi Mobile Banking

Meskipun aplikasi mobile banking memudahkan transaksi keuangan, keberadaannya juga dapat mempermudah Anda berbelanja.

Cobalah untuk menghapus aplikasi ini dari ponsel Anda. Dengan demikian, jika Anda ingin bertransaksi, Anda harus pergi ke ATM, yang memberikan waktu untuk berpikir ulang apakah Anda benar-benar memerlukan barang tersebut.

5. Hapus Data Kartu Kredit di Aplikasi Belanja

Menyimpan data kartu kredit di aplikasi belanja sangatlah praktis, tetapi juga berisiko. Hapus data kartu kredit Anda dari aplikasi belanja untuk mencegah pembelanjaan impulsif.

Ini juga akan membantu Anda memastikan bahwa Anda hanya membeli barang yang Anda mampu.

6. Berlakukan Masa Tunggu

Sebelum menyelesaikan transaksi, berlakukan masa tunggu, misalnya tiga hari. Masukkan barang yang Anda inginkan ke keranjang, tetapi tunda pembelian.

Dalam waktu tiga hari, keinginan Anda untuk memiliki barang tersebut mungkin sudah mereda.

7. Buatlah Rekening Belanja Khusus

Membuat rekening terpisah untuk belanja online dapat membantu Anda mengatur pengeluaran.

Tentukan anggaran bulanan dan berpeganglah pada batasan tersebut. Dengan cara ini, Anda bisa berbelanja tanpa merusak anggaran untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

Dengan menerapkan tujuh langkah di atas, Anda bisa menikmati kesenangan belanja online tanpa merusak keuangan. Mari mulai langkah kecil ini dan kendalikan kebiasaan belanja Anda!

Tinggalkan Balasan