Politik TNI-Polri adalah politik negara sehingga netralitas itu perlu sekali dijaga,” Jokowi.
MATRANEWS.id — Presiden Jokowi Minta TNI-Polri antisipasi perubahan global selain netralitas. “Dibutuhkan juga profesionalitas dan sinergi TNI-Polri dalam mengawal proses demokrasi Indonesia agar berjalan dengan lancar,” pesannya.
“Yang terpenting juga adalah lancarnya pemilu, kondusivitas situasi dan kondisi damai. Ini yang sangat diperlukan sekali dan itu terjadi apabila TNI-Polri solid dan bersinergi bersama menjaga ketertiban dan keamanan,” masih demikian pesan Jokowi.
Jokowi juga berpesan agar TNI-Polri tanggap terhadap perubahan global yang sedang terjadi.
“Saya ingatkan, sekarang dengan adanya revolusi industri 4.0, betul- betul harus kita respons ya. Khususnya lebih menggiatkan lagi riset untuk alutsista atau penggunaan virtual reality, artificial intelligence dan 3D Printing,” ujar Jokowi.
“Mengenai netralitas TNI-Polri dalam Pileg dan Pilpres. Politik TNI-Polri adalah politik negara sehingga netralitas itu perlu sekali dijaga,” Jokowi memberi arahan agar tak terjadi gesekan antar TNI/Polri.
Seperti dalam catatan MATRA, TNI memiliki hampir 480 ribu personil, sedangkan Polri 440 ribu. Sekarang benturan turun sangat tajam karena mental oknum yang tidak baik dikikis, dieliminir disiplin oknum yang rendah.
Kontrol komandan terhadap disiplin anak buah lumayan diberlakukan, jangan juga pasukan itu keluyuran main ke diskotek jam 12 malam tanpa ada urusan dinas atau penting.
Untuk Kesenjangan kesejahteraan antara personel TNI dan Polri jadi salah satu penyebab gesekan juga diatasi. Tidak boleh, ada tugas yang tumpang tindih antara TNI/Polri.
baca juga: majalah MATRA cetak — klik ini —