MATRANEWS.id — KRI Sultan Iskandar Muda-367 Lanjutkan Mandat PBB Sebagai Bagian dari Maritime Task Force (MTF)
Di tengah deburan ombak dan semilir angin laut yang membawa harum garam dari Mediterania, KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) berlabuh anggun di Dermaga 4, Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Kapal perang kebanggaan Indonesia ini, yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah selaku Dansatgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/UNIFIL, melanjutkan perjalanan diplomasi dan perdamaian dunia.
Dengan 120 prajurit pilihan di bawah naungannya, KRI SIM-367 siap meneruskan mandat suci di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kedatangan KRI SIM-367 disambut dengan hangat oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Lebanon, Bapak Ahmad Rahmadhan, didampingi oleh sejumlah petinggi TNI, termasuk Ir PMPP TNI Kolonel Laut (E) Junaedi dan Dan PSOPP PMPP TNI Kolonel Adm Adi Hartanto.
Tak ketinggalan, Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, bersama prajurit Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL turut hadir, melengkapi suasana penuh rasa bangga dan persaudaraan.
Dalam upacara simbolik yang sarat makna, KUAI KBRI Lebanon mengalungkan bunga kepada Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P sebagai tanda selamat datang.
Acara dilanjutkan dengan dialog strategis untuk memahami lebih dalam misi yang akan dijalankan serta pengenalan kondisi terkini wilayah operasional.
Semua elemen menunjukkan komitmen dan harmoni dalam melaksanakan tugas negara.
Transfer of Authority (ToA): Tonggak Baru Misi Perdamaian
Pada 17 Januari 2025, langit Beirut menjadi saksi momen bersejarah saat KRI Sultan Iskandar Muda-367 resmi mengambil alih tugas dari KRI Diponegoro-365 dalam sebuah upacara Transfer of Authority (ToA).
Di Dermaga 4, Pelabuhan Beirut, prosesi khidmat ini dipimpin oleh MTF Commander RADM Richard Kesten.
Sejumlah pejabat penting, termasuk Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari, turut hadir untuk menyaksikan tonggak penting ini.
Dalam seremoni yang diselimuti nuansa kebanggaan, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah menerima Bendera PBB dari Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, menandai serah terima tanggung jawab atas misi perdamaian dunia.
Upacara ini bukan hanya sekadar simbol, melainkan sebuah komitmen nyata Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
RADM Richard Kesten, dalam pidatonya, memberikan penghargaan tinggi kepada Satgas yang telah menyelesaikan tugasnya dengan gemilang.
Ia juga menyampaikan pesan penuh harapan kepada Satgas baru untuk melanjutkan capaian tersebut dengan semangat dan profesionalisme yang sama.
Harapan dan Pesan untuk Prajurit
“Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Satgas lama atas dedikasi yang luar biasa. Untuk Satgas baru, saya harap dapat melanjutkan capaian ini dengan semangat dan profesionalisme,” ujar RADM Kesten dengan penuh keyakinan.
Upacara ToA ini juga mencakup sesi CO Talk dan handover/takeover (HOTO) internal antara Troop Contributing Country (TCC) Indonesia yang berlangsung pada 15-16 Januari 2025.
Proses ini memastikan kesinambungan misi sesuai dengan arahan Panglima TNI yang menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh prajurit TNI AL, menegaskan pentingnya menjaga profesionalisme dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
“Prajurit Satgas diharapkan dapat mengemban tugas PBB dengan penuh dedikasi, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di mata dunia,” ujar Kasal dalam amanatnya.
Melanjutkan Mandat Perdamaian
Dengan selesainya serah terima ini, KRI Sultan Iskandar Muda-367 kini menjadi garda terdepan Indonesia dalam menjalankan mandat sebagai bagian dari Maritime Task Force PBB.
Membawa semangat pengabdian dan profesionalisme, kapal ini siap menorehkan jejak baru dalam sejarah kontribusi Indonesia untuk perdamaian dunia.
Mediterania, yang kini menjadi rumah kedua bagi KRI SIM-367 dan awaknya, menyaksikan semangat Garuda yang terus berkibar di bawah naungan bendera biru PBB.
Semoga langkah ini menjadi awal dari keberhasilan baru, membawa kedamaian dan stabilitas di kawasan, serta mengukir kebanggaan untuk Ibu Pertiwi.