MATRANEWS.ID – Seperti alunan gitar lembut yang menyentuh relung hati paling dalam, lagu “Yang Terlewatkan” dari Sheila on 7 adalah sebait cerita kehidupan yang sarat dengan rasa rindu, penyesalan, dan renungan.
Ia bukan sekadar sebuah lagu, melainkan catatan kecil dari perjalanan kita sebagai manusia yang tak luput dari hilangnya kesempatan dan waktu yang berlalu begitu cepat.
Coba bayangkan, sebuah sore yang tenang.
Matahari sudah perlahan turun di ufuk barat.
Dalam kesunyian yang merayap, tiba-tiba kita tersadar bahwa ada banyak hal yang telah berlalu begitu saja tanpa sempat kita sadari.
Mungkin di satu waktu, kita hanya terpaku pada rutinitas sehari-hari, melewatkan momen-momen kecil yang sebenarnya begitu berharga.
Dan ketika waktu itu benar-benar berlalu, yang tertinggal hanyalah sesal dan sepotong kenangan.
Begitulah makna yang coba disampaikan Sheila on 7 melalui lagu ini.
Waktu yang Terlalu Cepat Melaju
“Yang Terlewatkan” seolah mengajak kita untuk merenung, tentang bagaimana waktu berjalan begitu cepat, kadang tanpa memberi kita kesempatan untuk benar-benar berhenti sejenak dan menikmati hidup.
Ada hal-hal yang sempat kita anggap sepele, tapi kini menjadi kerinduan yang tak terbayarkan.
Seperti halnya hujan pertama di masa kecil, yang dulu sering kita keluhkan karena membuat kita basah dan dingin, namun kini, dalam ingatan, rasanya seperti hangatnya pelukan.
Itulah yang hilang. Bukan hanya momen, tetapi rasa dan makna di balik setiap detik yang terlewat.
Kehilangan yang Mendalam
Tak hanya berbicara soal waktu, lagu ini menyiratkan tentang relasi kita dengan orang-orang di sekitar.
Dalam kehidupan yang berjalan cepat, kita sering melewatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan mereka yang kita cintai.
Lagu ini seolah menjadi pengingat halus, bahwa dalam hubungan—baik itu cinta, persahabatan, atau keluarga—ada hal-hal kecil yang sering kita anggap tak penting, padahal justru itulah yang sebenarnya paling berarti.
Sepotong senyum, percakapan ringan, atau hanya duduk bersama dalam diam, semuanya adalah momen-momen yang suatu saat mungkin hanya akan menjadi bagian dari ingatan kita.
Kita sering kali baru menyadari betapa berharganya sesuatu setelah itu benar-benar hilang.
Begitu pun dalam lirik-lirik “Yang Terlewatkan”.
Terdapat penyesalan, namun juga ada harapan di dalamnya, seakan memberi kita kesempatan untuk belajar dari masa lalu.
Sheila on 7 menyiratkan bahwa meski kita tidak bisa kembali dan memperbaiki yang sudah terlewatkan, kita masih punya waktu untuk memulai kembali, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Penyesalan Adalah Guru Terbaik
Lagu ini berbicara tentang refleksi diri. Ada perasaan yang sangat manusiawi, ketika kita berharap bisa memutar balik waktu.
Seandainya saja bisa kembali ke masa lalu, mungkin ada hal-hal yang akan kita lakukan berbeda.
Namun, seperti halnya sungai yang tak pernah mengalir mundur, waktu pun demikian—ia terus maju tanpa memberi kita kesempatan kedua.
Tapi di situlah letak pelajaran terpenting.
Lagu ini mengajarkan kita bahwa penyesalan, meski pahit, adalah guru terbaik.
Ia tidak hanya mengingatkan, tapi juga memberi kita keberanian untuk melangkah lebih baik ke depan.
Pesan yang Lebih Luas dari Sekadar Lagu Cinta
Meski pada pandangan pertama, “Yang Terlewatkan” bisa dimaknai sebagai lagu cinta yang dipenuhi penyesalan, maknanya jauh lebih luas.
Lagu ini berbicara tentang hidup itu sendiri, tentang bagaimana kita sering kali lupa bahwa setiap momen adalah berharga. Tidak hanya dalam hubungan asmara, tetapi juga dalam hubungan persahabatan, keluarga, dan bahkan dalam setiap kesempatan hidup yang hadir di depan mata.
Sheila on 7 menggambarkan bahwa semua yang terlewatkan itu bisa menjadi pelajaran, jika kita mau membuka hati dan belajar untuk lebih menghargai.
Dalam setiap nada dan liriknya, “Yang Terlewatkan” seperti cermin kecil yang memperlihatkan wajah kita sendiri.
Wajah yang mungkin tersenyum dengan sedikit getir, menyadari bahwa ada banyak hal yang sudah berlalu dan tak bisa lagi kita sentuh.
Namun, meski ada rasa pahit di dalamnya, lagu ini juga menghadirkan rasa hangat, seperti pelukan dari kenangan yang tak ingin kita lupakan.
Mungkin inilah yang membuat lagu ini begitu spesial.
Ia adalah pengingat untuk kita semua, agar jangan terlalu larut dalam rutinitas, agar lebih sering berhenti sejenak dan menghargai hal-hal kecil di sekitar kita.
Sebab, dalam hidup yang terus berlari, kita hanya punya satu kesempatan untuk benar-benar merasakan setiap detiknya.
Sebuah Akhir yang Penuh Harapan
Pada akhirnya, “Yang Terlewatkan” bukan hanya tentang penyesalan.
Lagu ini adalah sebuah ajakan untuk hidup lebih sadar, lebih peka terhadap setiap momen yang kita miliki.
Waktu tidak bisa diulang, dan kesempatan yang hilang tak akan pernah kembali.
Tapi selalu ada hari baru, kesempatan baru, dan waktu baru untuk kita isi dengan makna.
Sheila on 7 mengajarkan bahwa meski ada yang terlewatkan, selalu ada harapan di depan sana.
Jadi, marilah kita belajar dari yang sudah berlalu dan mulai menghargai apa yang ada di hadapan kita saat ini.