New York Bagikan Masker, dan Alat Tes Pribadi di tengah Kepungan Omicron

New York Bagikan Masker, dan Alat Tes Pribadi di tengah Kepungan Omicron

MATRA repost Koranprioritas.com — Khawatir akan peningkatan pesat kasus COVID-19 dan meningkatnya prevalensi varian Omicron.

Walikota New York Bill de Blasio mengatakan pada Kamis (16/12) bahwa kotanya akan mendistribusikan satu juta masker dan 500.000 alat tes COVID-19 bagi para warga.

Distribusi massal tersebut adalah bagian dari rencana yang lebih luas untuk melawan penyebaran virus yang juga mencakup penyediaan tes lebih mudah dengan memperbanyak lokasi dan memperpanjang jam layanan pada lokasi-lokasi tes COVID-19.

Walaupun New York hanya mencatat beberapa kasus varian Omicron sejauh ini, para pejabat kesehatan federal memperkirakan varian itu sudah menyumbang 13 persen dari keseluruhan kasus virus corona di wilayah yang mencakup New York dan New Jersey.

De Blasio mengatakan jelas bahwa Omicron “sangat kuat” dan menular.

“Varian ini bergerak cepat. Kita perlu bergerak lebih cepat,” kata walikota itu pada jumpa pers di Brooklyn.

Negara bagian New York melaporkan hampir 18.300 kasus baru virus corona pada Rabu (15/12), yang merupakan jumlah kasus harian tertinggi ketiga sejak tes COVID-19 tersedia secara luas untuk umum pada musim semi 2020.

Hampir 83.000 orang telah dites positif dalam periode tujuh hari, yang berakhir pada Rabu (15/12). Jumlah tersebut merupakan yang terbesar untuk periode yang sama sejak Januari lalu.

Satu juta masker N95 akan dibagikan secara gratis melalui Test & Trace Corps (Korps Tes & Pelacakan) Kota New York, sebuah organisasi dan klinik swadaya masyarakat.

Baca juga :  Amerika Meminta Warganya Di Usia 21 Ke Bawah Tak Di Indonesia

Sebanyak 500.000 alat tes gratis yang dapat digunakan di rumah juga akan didistribusikan melalui organisasi masyarakat tersebut, kata walikota itu.

De Blasio mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan dapat mengubah rencana yang berlaku saat ini yang mengizinkan orang-orang berkunjung ke Times Square pada malam tahun baru mendatang.

Tetapi ia juga mengatakan bukti vaksinasi COVID-19 akan diperlukan bagi para pengunjung yang datang ke lokasi terkenal itu untuk merayakan tahun baru

Tinggalkan Balasan