Enam Sekawan Pemain Softball Teladan
MATRANEWS.id — Pameran Foto Reflektif ‘Contemplation’ oleh Abiprayadi Riyanto: Mengabadikan Kecantikan Alam dan Misi Sosial
Pada tanggal 20 Januari 2024, dunia seni fotografi di Indonesia dihadirkan dengan pameran foto reflektif yang menggambarkan keindahan alam dan membawa pesan sosial yang mendalam.
Pameran ini, yang bertajuk “Contemplation”, merupakan karya Abiprayadi Riyanto, seorang bankir dan ahli keuangan yang hobi motret.
Tidak hanya memiliki kecintaan pada seni, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada masyarakat.
Acara pameran ini dimulai dengan peluncuran buku dan sesi Artist Talk yang diadakan pada T-Space Jombang Raya no 32, Tangerang Selatan, Banten 1229.
Pameran ini terbuka untuk umum mulai tanggal 21 hingga 25 Januari 2024. Menariknya, semua hasil penjualan foto dari pameran ini, akan disumbangkan sepenuhnya ke yayasan difabel dan anak-anak marginal.
Abiprayadi Riyanto, yang saat ini berusia 66 tahun, telah lama terlibat dalam dunia fotografi dengan koleksi kamera seperti Leica film, Nikon dan Canon.
Ia memotret sejak SMP, pada 1973 yang lalu, dengan kamera awal Nikon F2. Kamera analog sebuah warisan dari saudaranya yang dibawa langsung dari Jepang.
Dalam pameran ini, Abiprayadi memamerkan karyanya yang terutama dihasilkan menggunakan kamera digital, setelah selesai dengan dirinya.
Pameran ini tidak hanya mencerminkan keahlian fotografi Abiprayadi, tetapi juga menampilkan cerita perjalanan pribadinya. Selain hobi, memotret adalah ekspresi atas dasar kesadaran akan tingginya kadar kemanfaatan karya kreatif bagi kehidupan manusia.
Fotografi adalah karya kreativitas dalam menghasilkan karya baru ini diharapkan dapat memberikan dorongan dalam terwujudnya yang masyarakat dapat menerima manfaat sekaligus memberikan apresiasi terhadap karya ini.
Banyak cerita dibalik sesi pemotretan. Memotret momen yang sengaja direncanakan, dengan situasi natural tanpa blitz. Abi pernah punya cerita memotret di benua Amerika yang kawasan-nya tidak dimasuki signal ponsel.
Ya, di Amerika menghasilkan foto-foto yang memukau dengan palet warna kemerahan yang khas benua itu.
Sebagai seorang yang punya hobi motret, Abiprayadi bahkan pernah mengejar keajaiban alam, seperti menunggu selama 9 hari untuk melihat aurora di Norwegia.
“Sebelum meninggal saya harus naik haji ke Mekah dan memotret Aurora cahaya ajaib di langit utara,” ujarnya tentang fenomena alam yang memukau yang terjadi di langit utara bumi. Penampilannya yang penuh warna dan menari membuatnya menjadi salah satu keajaiban alam yang paling dicari untuk disaksikan.
Aurora borealis dimulai jauh di atmosfer bumi, pada ketinggian 60 hingga lebih dari 250 mil. Partikel bermuatan dari matahari terperangkap dalam medan magnet bumi, menciptakan tarian cahaya yang indah di langit. Hasilnya adalah pertunjukan cahaya spektakuler yang terlihat dari beberapa lokasi di dunia.
Menyaksikan Aurora Borealis secara Langsung, ia pun menyaksikan aurora pemandangan spektakuler dan atraksi alam.
Meskipun harus bersabar, hasil fotonya sangat langka dan menggambarkan kepiawaiannya dalam menangkap momen-momen unik. Dan, yang membuat pameran ini lebih bermakna adalah misi sosialnya.
“Abiprayadi telah mengabdikan hasil penjualannya untuk membantu yayasan difabel dan anak-anak terlantar,” ujar Asri Hadi, Pemimpin Perusahaan HarianKami yang merupakan sahabatnya saat di SMA N3 Jakarta.
Foto-foto yang dipamerkan bankir dan ahli keuangan ini tidak hanya menjadi objek seni yang indah, tetapi juga sarana untuk membangkitkan emosi, memberikan apresiasi, dan mendorong partisipasi dalam misi sosial.
Dengan koleksi fotonya, Abiprayadi Riyanto membuktikan bahwa seni fotografi bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang memberikan dampak positif pada masyarakat.
Pameran ini adalah bukti konkret bahwa kecintaan pada seni dapat menjadi sumber inspirasi dan kebaikan bagi orang lain. Demikian Asri Hadi memberi kesaksian terhadap sosok Abiprayadi.
Pameran Contemplation di T Space Bintaro 9, Tangsel Karya Abiprayadi Riyanto – Harian Kami
- Abiprayadi Riyanto berpose dengan Pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia (SS Budi Raharjo-ketua, Edi Winarto-Sekjen dan Asri Hadi-bendahara).
Abiprayadi Riyanto
Pria yang akrab dipanggil Abiprayadi ini lahir di Jakarta pada 2 Oktober 1957. ia telah banyak menduduk posisi penting di berbagai lembaga keuangan sebelum dirinya didapuk menjadi Presiden Direktur Mandiri Sekuritas pada 1 Desember 2012.
Ia antara lain pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi pada 2004-2012, Managing Director Mandiri Sekuritas pada 2002-2004, Technical Advisor NISP Sekuritas pada 2002.
Sebelum itu, yakni antara 1996 hingga 2001, ia menjabat sebagai Presiden Direktur dan Country Manager PT ABN AMRO Manajemen Investasi pada 1996-2001. Sementara jabatan Associate Director dan PT Mees Pierson Finas Investment Management ia jabata pada 1990-1996.
Jabatan yang diraihnya tidaklah mudah, karena gelar pendidikannya yang sangat mumpuni, seperti meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1986 dan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Indonesia Institute of Management pengembangan (IPMI) pada 1990.
BACA JUGA: majalah MATRA edisi Januari 2024, klik ini