Pangkostrad Letjen TNI Dudung ke Papua Patahkan Kesaksian HRS?

Pangkostrad Letjen TNI Dudung ke Papua Patahkan Kesaksian HRS?

Mantan Pangdam Jaya Letjen Dudung Abdurachman tiba di tanah Papua,  Senin 5 Juli 2021. Pangkostrad ke 42 itu ke Papua untuk menemui prajurit TNI yang terlibat dalam Operasi Pinang Sirih III.

Dengan didampingi Panglima Komando Operasi Gabungan (Pangkoopsgab) Pinang Sirih III, Brigadir Jenderal TNI Susilo, Letjen TNI Dudung menemukan pasukannya di markas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 754 Kostrad di Jalan Trans Nabire Mile 32, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika.

Di tempat itu, Letjen TNI Dudung juga berjumpa dengan prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini, Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad.

Di hadapan pasukan tempur Kostrad, Letjen TNI Dudung menyampaikan pesan agar pasukan Kostrad bisa membawa musuh untuk kembali ke pangkuan NKRI dan mencintai negara seutuhnya.

“Melaksanakan tugas harus dengan ikhlas dari hati dan penuh rasa tanggung jawab. Prajurit hebat yang tugas di Papua adalah prajurit yang bisa membawa musuh untuk balik mencintai kembali NKRI sehingga tugas yang diberikan hasilnya akan berdampak,” kata Letjen TNI Dudung.

Satuan tugas Operasi Pinang Sirih merupakan satgas TNI yang dibentuk untuk memburu dan menumpas kelompok separatis bersenjata OPM Papua, yang selama ini menganggu keamanan dengan aksi teror-teror brutal yang dilancarkan di tanah Papua.

Selain Brigjen Susilo, cukup banyak para petinggi TNI yang mendampingi Letjen TNI Dudung ke Mimika. Seperti Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Agus Rohman; Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triono; Ir Kostrad, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah; Asops Kogabwilhan III, Brigjen TNI Aditya Pasha Nindra.

Baca juga :  Rakyat Papua Sadar Akan Korban Pembantaian Seperti Suku Aborigin dan Indian

Lalu juga hadir Kapok Sahli Pangkostrad Brigjen TNI Ardiheri; Asminlog Koopsgab Pinang Sirih-III, Kolonel Inf Dikson; Asops Kaskostrad, Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo; Danbrigif 20/3/1 Kostrad, Letkol Inf Arynovian; Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Letkol Pnb Surono; Komandan Kodim 1710/MMK Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya dan Wadanyonif Raider 754/ENK Kostrad.

Keturunan Sunan Gunung Jati sejak 27 Juli 2020 menjabat sebagai Pangdam Jaya. Saat menjabat sebagai Pangdam Jaya banyak kontroversi yang terjadi. Ia dinilai oleh beberapa kalangan terlalu memasuki ranah sipil, seperti penurunan baliho ormas, pernyataan pembubaran ormas, dan tewasnya 6 anggota FPI.

Letjen TNI Dudung berani mengerahkan pasukan untuk melucuti semua baliho liar bergambar wajah pentolan ormas terlarang FPI, Rizieq Shihab. Semua baliho FPI di Jakarta berhasil ditumbangkan dan Jakarta menjadi bersih dari baliho liar.

Setelah tindakan tegas itu, Letjen TNI Dudung malah mendapat “celaan” dan “diremehkan” oleh Rizieq. Jenderal TNI asal Bandung, Jawa Barat, itu dicap Rizieq sebagai jenderal tak bernyali dan malah menantang beliau untuk berperang menumpas OPM.

Bahkan, celaan itu digemborkan Rizieq di hadapan umum yakni di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, ketika Rizieq membacakan pembelaan atas perkara hukum yang menyeretnya ke meja hijau. Padahal jelas-jelas Letjen TNI Dudung tidak ada hubungan dengan proses hukum yang dijalani Rizieq.

Baca juga :  Super Garuda Shield 2023 Akan Diikuti Militer 22 Negara

“Mestinya tantangan semacam itu diarahkan Pangdam Jaya kepada para teroris separatis di Papua yang sedang merongrong NKRI dan membunuhi aparat dan warga sipil, bukan kepada FPI yang berisi ulama dan santri yang setia kepada NKRI dan Pancasila. Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja. Wallahualam,” kata Rizieq pada Kamis 20 Mei 2021,.

Lima hari setelah dicela Rizieq, Allah SWT mentakdirkan Letjen TNI Dudung menjabat Panglima Kostrad menggantikan Letnan Jenderal (Letjen) TNI Eko Margiyono yang dipromosikan naik jabatan menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Kasum TNI sebelumnya yaitu Letjen TNI Ganip Warsito juga baru saja dipromosikan untuk menggantikan Letjen TNI Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Maka, berita Letjen TNI Dudung masuk ke zona perang OPM dan menjadi salah satu komandan penumpas kelompok teroris bersenjata itu menjadi viral.

Letjen Dudung turun menemui personel yang bertugas di Bumi Cendrawasih agar memiliki formula khusus bagaimana merebut hati rakyat Papua agar tetap teguh mencintai NKRI.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan