BULOG Penjaga Buffer Stock Pangan Nasional

Bagya Mulyanto, Direktur Keuangan Perusahaan Umum BULOG dalam sesi presentasi dan wawancara penjurian GRC and Performance Excellence Award 2021 memaparkan visi BULOG.

Sebagai perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan, peran BULOG sebagai penjaga buffer stock pangan nasional (National Food Reserve Company) didukung ketat oleh penerapan GRC.

Menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung terwujudnya Kedaulatan Pangan.

Bagya memaparkan melalui Zoom di Jakarta, (05/07/2021) kepada Dewan juri GRC and Performance Excellence Award 2021, gawean Majalah BusinessNews Indonesia. Bahwa BULOG telah berhasil melaksanakan tiga fungsi utama.

Pertama, Availability: selama tahun 2020 tidak terdapat satupun daerah yang kekurangan pangan, dan perusahaan secara intens berhasil menyalurkan Bantuan Presiden di wilayah Jabodetabek, Bantuan Sosial Beras (BSB) dan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah-daerah remote.

Kedua, Affordability: selama tahun 2020 harga beras terjaga pada level yang terjangkau oleh masyarakat. Laju inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 2,72%. Laju inflas dipicu oleh makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,19%.

Dan ketiga, Stability: selama tahun 2020 tidak terdapat lonjakan harga beras, bahkan pada saat hari raya lebaran maupun tahun baru.

Misi kami, pertama, Logistik Pangan: Menjalankan bisnis logistik pangan pokok dengan prioritas pelayanan kepada masyarakat luas,” ujar Bagya.

Untuk kedua, Bagya menyebut praktik terbaik adalah melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan SDM yang profesional, teknologi yang terdepan dan sistem yang terintegrasi.

Sedangkan poin ketiga, mengenai Ketahanan Pangan yakni menjamin Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilitas Pangan Pokok.

Untuk keempat, Bagya memaparkan tata kelola perusahaan yang baik. “Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan perbaikan berkesinambungan,” imbuh Bagya.

Selain itu, masih dalam penjelasan tentang Perum BULOG memiliki Roadmap (Peta Jalan) GRC semenjak tahun 2019 hingga tahun 2023.

Peridoe 2019 adalah Peningkatan Kepatuhan & Internalisasi Tata Kelola Perusahaan: Peningkatan Kepatuhan karyawan BULOG melalui pengukuran dan internalisasi kinerja Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG).

Di tahun 2020 merupakan penguatan Infrastruktur Tata Kelola: Penguatan Komitmen Organ Perusahaan dalam menerapkan sistem dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, serta memperkuat infrastruktur dan Manual GCG Perusahaan.

Untuk 2021 mengenai Integrasi Governance, Risk, and Compliance (GRC): Peningkatan Kapasitas Perusahaan melalui pembangunan sistem dan infrastruktur Perusahaan yang terintegrasi antara fungsi Governansi, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan.

Pada 2022, Bagya menjelaskan tentang Penguatan Reputasi & Kredibilitas Perusahaan:Penguatan program dan inisiatif Perusahaan sebagai pemegang urusan logistik pangan Pemerintah untuk menguatkan reputasi dan kredibilitas Perusahaan.

Di 2023, masih dalam penjelasan Bagya tentang BULOG adalah bagaimana dikenal masyarakat sebagai Perusahaan Nasional di bidang Pangan yang Unggul & Terpercaya: Penguatan Infrastruktur GRC dan mempertahankan konsistensi penerapan prinsip-prinsip GCG Perusahaan.

“Hal itu semua untuk mendukung Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang berbasis risiko dalam penguatan teknologi, kualitas SDM, peran dan fungsi perusahaan sebagai operator pangan pemerintah,” ungkap Bagya.

Bulog juga memberlakukan Kebijakan Internal berupa Peraturan Direksi (PD) dan Prosedur Operasi Standar (SOP) yang mengatur tatakelola yang bersih dan transparan di berbagai level proses bisnis utama dan pendukung.

Adapun PD dan SOP yang mengatur tersebut adalah Pertama: Memberlakukan kebijakan Internal secara konsisten oleh semua level jabatan Perusahaan. Kedua: Implementasi kebijakan diawasi oleh Internal Audit & Organ Dewan Pengawas (Komite Audit di bidang Kepatuhan & GCG).

Ketiga: Membentuk Organisasi yang bertanggungjawab atas penyusunan kebijakan GCG dan pengawasan pelakasanaannya. Keempat: Melaksanakan Asesmen Penerapan GCG Perusahaan secara berkala yang dilaksanakan secara mandiri (self assessement) maupun oleh pihak eksternal.

Dan Kelima: Mengintegrasikan kebijakan GCG ke dalam RJPP untuk menyokong sustainabilitas perkembangan bisnis Perusahaan.Oleh karena itu, hasil Asesmen penerapan GCG Perum BULOG tahun 2020 mencapai total skor sebesar 89,72 dengan kualifikasi “Sangat Baik”.

Selain itu, Bagya juga mengungkapkan bahwa Perum BULOG telah membuat aplikasi Whistleblowing System BULOG WBS yang dapat diakses menggunakan platform web dan mobile android. BULOG WBS sebagai salah satu bentuk media kampanye “BULOG Bersih”.

“WBS ini secara terus-menerus disosialisasikan di seluruh lingkungan BULOG dengan kegiatan meliputi: Audit Khusus serta penyampaian kepada peserta pelatihan, workshop, dan diklat,” tegas Bagya.

“Kami juga telah menerapkan kebijakan Three Lines of Defence sebagai berikut, pertama, Unit kerja terkait difasilitasi oleh Unit Manajemen Risiko menjalankan proses manajemen risiko dimulai dari pelaksanaan asesmen risiko hingga monitoring dan evaluasi untuk mendukung pencapaian sasaran di masing-masing unit kerjanya,” Imbuh Bagya kepada Dewan Juri.

“Kedua, Hasil penilaian risiko (Daftar Risiko Unit Kerja) yang tersusun oleh unit kerja akan digunakan oleh SPI sebagai dasar penyusunan Annual Audit Planning, Audit Preparation, dan Audit Execution.”

“Ketiga, Daftar risiko yang telah terkonsolidasi selain menjadi dasar dalam menyusun annual audit plan oleh SPI, juga digunakan untuk evaluasi atas efektifitas pelaksanaan penerapan manajemen risiko yang dilaksakanan oleh tiap-tiap unit terkait.”

Tinggalkan Balasan