Panglima TNI 408 Hari Andika Perkasa, Di Luar Logika?

Panglima TNI 408 Hari Andika Perkasa, Di Luar Logika?

MATRANEWS.id — Panglima TNI 408 Hari. Jenderal Andika menjabat Panglima TNI, hanya 408 hari.

Ada apa?

Ini yang menjadi menarik disimak, apalagi Public Watch Integrity (PWI) menyebut pilihan Presiden Jokowi memilih Panglima dengan masa 408 hari ini di luar logika umum.

Saat Panglima TNI dilantik Jokowi, terasa benar bahwa berita Andika yang kemilau, tentu saja menarik minat kawula muda, untuk tertarik membicarakan tentara dengan tubuh atletis ini.

Mantu Hendropriyono yang awalnya beragama Katholik, kemudian berpindah agama menjadi Islam ini disebut sosok lengkap, demikian idaman untuk pemilih pemula di 2024 nanti.

PEMILIH dari Generasi Milenial dan Generasi Z

Diprediksi pemilih dari generasi milenial dan generasi Z akan mendominasi suara pada Pemilu 2024.

Dari daftar pemilih tetap (DPT) pemilu serentak 2019, pemilih berusia 20 tahun mencapai 17.501.278 orang, sedangkan yang berusia 21-30 tahun sebesar 42.843.792 orang.

Untuk Pemilu 2024, jumlah pemilih milenial dan generasi Z diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 60 persen dari total suara pemilih.

Dengan besarnya jumlah suara milenial, Partai NasDem pun mempunyai kewajiban untuk memberikan edukasi kepada para milenial dan generasi Z agar bisa berperan aktif di pemilu mendatang.

Kelompok milenial dan generasi Z inilah yang sedang diedukasi, bahwa sebaiknya memilih sosok semacam Jenderal Andika.

Andika Capres, Yudo Margono Panglima TNI?

PWI (public watch integrity) menyebut, pilihan Jenderal Andika sebagai Panglima TNI, akan men-jangkar edukasi mengenai pentingnya peran pemuda dalam politik.

Baca juga :  Lazismu dan MPS Luncurkan Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah

Menggaet kelompok apolitik. Milenial dan generasi Z juga tidak suka dengan retorika, tapi melihat kepada hal-hal yang nyata dan rasional.

Profil Jenderal Andika dengan segala kelebihan dan prestasinya, akan masuk dalam ranah publik. Sosok yang tak sejalan dengan pilihan parpol, akan mengusung Andika sebagai kandidat Presiden sebagai idola.

Jenderal TNI Andika Perkasa berusia 57 tahun saat dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden RI Jokowi di Istana Negara, 17 November 2021.

Sesuai peraturan, usia pensiun perwira TNI paling lama adalah 58 tahun. Itu artinya pelantikan seorang Panglima TNI Andika Perkasa tergolong lain dari yang lain.

Berdasarkan pasal 71 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, usia pensiun perwira TNI paling lama 58 tahun. Sementara, usia Andika saat ini sudah hampir 57 tahun. Ia akan genap berumur 58 tahun pada 21 Desember 2022.

Dan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), batas usia pensiun bagi Pejabat Administrasi adalah 58 (lima puluh delapan) tahun, sedangkan bagi Pejabat Pimpinan Tinggi adalah 60 (enam puluh) tahun.

Rentang Waktu Panglima 408 Hari

Rentang waktu 408 hari menjabat tugas sebagai Panglima TNI diemban oleh Andika Perkasa itu artinya sama saja 1 tahun 1 bulan 13 hari.

Menjabat sebagai Panglima tentu saja setelah 408 hari akan diserahkan kepada penggantinya, apakah kemungkinan dari Angkatan Laut?

Baca juga :  Sunra di Paguyuban Pasundan Saat Gelar Job Fair di Bandung

Tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa Presiden harus menggilir angkatan. Kalaupun dipilih, Panglima memang yang bersangkutan loyal dan kompeten.

408 hari Andika Perkasa mengemban tugas kenegaraan sebagai Panglima Jenderal TNI, kesediaan dirinya menjadi tanda tanya banyak orang.

Begitu pun juga banyak orang tentunya bertanya-tanya mengapa Presiden RI Jokowi memilih calon tunggal dan melantik Andika Perkasa untuk posisi Panglima TNI sesingkat 408 hari itu ?

Jokowi memutuskan menunjuk Andika sebagai calon Panglima TNI pengganti Hadi T. sebelum Presiden Republik Indonesia tersebut berangkat untuk mengikuti KTT PBB terkait perubahan iklim (COP26) di Glasgow, Skotlandia.

Andika Perkasa ketika menjabat KSAD beliau telah melakukan sejumlah perubahan dalam memperbaiki performa dan menunjukkan kemampuannya meningkatkan kualitas prajurit TNI.

Tantangannya sebagai Panglima TNI dengan singkat masa jabatannya, selama pengalamannya di KSAD bagi Andika Perkasa melanjutkan serta menuntaskan rekstrukturisasi maupun mereformasi di tubuh TNI.

Dengan jabatannya sesingkat itu Panglima TNI Andika Perkasa harus benar-benar memanfaatkan waktu agar fokus membenahi Kesejahteraan Prajurit.

Panglima TNI 408 Hari Andika Perkasa

Jenderal Andika harus terus, melakukan Tindakan Disiplin para Komandan maupun Prajurit , bahkan yang tak kalah penting adalah, Panglima harus mampu bekerjasama dengan Menteri Pertahanan dalam hal pengadaan alustsista yang transparan.

Poin utama Panglima TNI Andika Perkasa mengatasi kesejahteraan semua yang ada di jajaran TNI baginya bekerjasama dengan Pemerintah serta DPR RI.

Baca juga :  Minimarket Ala Kafe Menggeser Warung Kopi Tradisional

Semua orang sudah mengetahui sosok Andika Perkasa seorang humanis namun tegas, membuatnya mampu meningkatan kualitas Prajurit TNI kedepannya di dalam mengemban tugas kenegaraan.

Alat Utama Sistem Senjata TNI yang selanjutnya disebut Alutsista adalah alat peralatan utama beserta pendukungnya lantaran biaya terlalu tinggi bocor di masyarakat menjadi viral. Merupakan tantangan serius Panglima yang baru ini agar persoalan tersebut mampu menjawab desakan transparansi.

Selain humanis Andika Perkasa dikenal sebagai pribadi yang terbuka. Dalam hal anggaran di tengah ketidakpercayaan orang terhadap Kementerian Pertahanan diharapkan kapasitasnya sebagai Panglima bisa memenuhi harapan masyarakat.

Panglima TNI Kaya 

Jabatan Panglima yang singkat ditambah kekayaan pribadinya tercatat Rp 179 miliar menjadikan Andika Perkasa memiliki jejak pejabat terbaik selama ini, bahwa keberadaan persoalan keluarga sudah selesai terpenuhi, itu artinya selama bertugas mengemban amanat sebagai Panglima TNI tidak lagi direcoki oleh kepentingan keluarga.

408 hari tak hanya mengemban amanat sebagai Panglima TNI.

Simak, langkah selanjutnya, biarlah tulisan dan analisa dari Public Watch Integrity (PWI) ini menjadi jejak digital

BACA JUGA: Andika Kemilau, Prabowo Meredup?

 

 

Tinggalkan Balasan