Penipuan di Era Digital

Penipuan di Era Digital
Modus penipu mengkloning nomer whatsapps, kemudian meminta bantuan dana kepada rekan-rekan kita.

MATRANEWS.id — Suatu sore, whatsapp (WA) saya berbunyi, ping. Pesan dari seorang teman yang kini sudah menjadi pejabat, yakni Teten Masduki.

Ia bertanya, apakah memakai nomer 0857-1067-7099. Lewat komunikasi via aplikasi itu saya jelaskan, bahwa itu bukan nomer saya. Saya tetap memakai 0816-1945-288.

Untunglah, terjadi klarifikasi.

Ternyata, nomer di atas (0857-1067-7099), saat dilacak titik kordinatnya, tidak aktif lagi. Nomer itu, tadinya, coba-coba melakukan modus lama, yakni pelaku mengaku sebagai teman calon korban.

Supaya lebih meyakinkan, terlebih dulu si pelaku memasang foto profil saya. Mengatasnamakan diri saya, agar calon korban percaya. Dengan strategi, meminjam uang kepada mangsanya. Pelaku minta bantuan uang, dengan pelbagai alasan.

Ketika hal ini diramaikan lewat medsos, kesaksian dari banyak teman pun bertalu-talu.

Ada teman yang mengaku juga sempat menjadi korban semacam ini. Kala itu, teman-temannya sempat mengirim transfer ke penipu itu. Usut punya usut, yang setelah dilacak, nomer telepon penipu itu, tinggalnya ternyata beralamat di kota Palopo, Sulawesi.

Ini hanya satu modus, banyak alasan meminta bantuan mengalami kesulitan keuangan atau bersandiwara seolah-olah sudah kenal lama. Pencurian data pribadi, dengan modusnya.

Beberapa nama hebat, sempat juga akunnya dipalsu. Semacam Soetrino Bachir dan Amir Rohidin PLN. Bahkan, seorang pejabat militer, seorang saat menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada tahun 2014 dan 2016 juga sempat dibajak namanya. Memakai foto yang diambil dari internet.

Baca juga :  Presiden Tak Hadiri Seremonial Hari Anti Narkoba Internasional (HANI 2019)

Penipu itu, sempat mengelabuhi beberapa teman sang pejabat militer itu. Ada yang mengkorfimasi, bertanya soal kebenaran, dan tentu saja ada yang tidak. Yang pasti, setelah dua bulan ditelisik, si penipu dapat dicokok yang berwajib.

Kini, Tim Cyber Polri sudah identifikasi penipu, dengan bekerjasama dengan operator bisa diketahui nomer IMEI, ESN bahkan serta tipe hape yang dipakai penipu. Apakah si penipu memakai yang sekali pakai, ketika berhasil langsung nomer itu dibuang.

Yang dilacak petugas adalah nomer hape yang masuk ke ponsel itu, biasanya itu adalah nomer asli.

Ada 10 nomer terakhir yang bisa terlacak (teregistrasi) di ponsel itu.

Dengan teknologi satelit, pelacak lokasi penipu sudah dalam target penangkapan. Lokasi kordinat sudah didapat. Tim cyber juga akan bergerak melacak menggunakan nomor rekening si penipu.

Tunggu saja.

baca juga: majalah MATRA edisi cetak terbaru — klik ini


Dalam pelacakan titik kordinat no 0857-1067-7099 sudah tidak aktif

Ardi Sutedja K, Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) memberi kiat, mengamankan data dan informasi dari hambatan, tantangan, ancaman, pencurian data dan penyalahgunaannya. “Sering saya ingatkan kepada teman-teman, untuk jangan memposting foto-foto pribadi dan keluarga di medsos,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan