MATRANEWS.id — Prajogo Pangestu: Dari Sopir Angkot hingga Orang Terkaya Indonesia 2025
Awal tahun 2025 menjadi momentum besar bagi Prajogo Pangestu, sosok yang kini menyandang gelar orang paling kaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 44,5 miliar dolar AS.
Perjalanan hidupnya yang luar biasa membuktikan bahwa keberhasilan dapat dicapai dengan keberanian, kerja keras, dan visi yang tajam.
Kehidupan Awal: Anak Pedagang Karet yang Bermimpi Besar
Prajogo Pangestu lahir dari keluarga sederhana, putra seorang pedagang karet. Masa kecilnya dihabiskan dalam keterbatasan, dan pendidikan formalnya hanya sampai tingkat sekolah menengah.
Takdir tampaknya membawa pria yang kini berusia 79 tahun itu meniti jalan penuh liku. Pada era 1960-an, ia bekerja sebagai sopir angkot, sebuah profesi yang jauh dari gemerlap dunia bisnis.
Namun, titik balik hidupnya datang ketika ia bertemu Burhan Uray, seorang pengusaha kayu asal Malaysia. Pertemuan ini membuka pintu bagi Prajogo untuk bergabung dengan PT Djajanti Group, perusahaan industri kayu yang menjadi pijakan awal kariernya.
Membangun Kerajaan Bisnis
Karier Prajogo di industri kayu berkembang pesat. Pada 1976, ia diangkat sebagai general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur.
Hanya setahun berselang, ia memutuskan untuk merintis usahanya sendiri dengan membeli CV Pacific Lumber Coy, yang kemudian diubah namanya menjadi Barito Pacific Timber.
Diversifikasi bisnis menjadi langkah strategis Prajogo. Pada 1993, ia mengganti nama perusahaannya menjadi Barito Pacific, menandai ekspansi ke berbagai sektor.
Salah satu langkah terbesar terjadi pada 2007 ketika ia mengakuisisi 70 persen saham Chandra Asri, perusahaan petrokimia terkemuka di Indonesia.
Empat tahun kemudian, Chandra Asri melakukan merger dengan Tri Polyta Indonesia, menciptakan produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Tanah Air.
Keberhasilan di Energi Terbarukan dan Batu Bara
Kesuksesan terbesar Prajogo baru-baru ini datang dari sektor energi terbarukan. Barito Renewable Energy, perusahaan yang didirikannya, menjadi sorotan setelah nilai sahamnya melonjak lima kali lipat sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2023.
Perusahaan ini adalah induk dari Star Energy Geothermal Group, produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 886 megawatt.
Di sektor batu bara, kekayaan Prajogo terus bertambah berkat perusahaan tambangnya, Petrindo Jaya Kreasi, yang mencatat kenaikan nilai saham hingga 30 kali lipat sejak IPO pada Maret 2023.
Langkah strategis lainnya adalah akuisisi tambang Multi Tambangjaya Utama dari Indika Energy.
Warisan untuk Generasi Mendatang
Kesuksesan yang diraih Prajogo tidak berhenti di generasinya. Ia telah mempersiapkan anak-anaknya untuk melanjutkan jejaknya. Agus Salim, putra sulungnya, menjabat sebagai presiden direktur Barito Pacific.
Putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga di Singapura, sementara putra bungsunya, Baritono, menjadi wakil presiden direktur komersial di Chandra Asri.
Gurita Bisnis Barito Pacific
Barito Pacific kini menjadi grup perusahaan dengan gurita bisnis yang mencakup berbagai sektor:
Petrokimia: PT Chandra Asri Pacific Tbk dan anak perusahaannya seperti PT Chandra Pelabuhan Nusantara dan PT Chandra Asri Alkali.
Energi: PT Barito Renewable Energy Tbk, PT Barito Wahana Lestari, hingga cucu perusahaan seperti PT Barito Wind Energy.
Properti: PT Griya Idola dan anak perusahaan seperti PT Meranti Griya Asri.
Sektor lain: PT Rimba Equator Permai, Marigold Resources Pte Ltd, hingga PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries.
Penghargaan dan Pengakuan
Pada 2019, Presiden Joko Widodo menganugerahi Prajogo Pangestu Bintang Jasa Utama sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam dunia usaha. Penghargaan ini menjadi simbol pencapaian luar biasa yang dimulai dari perjalanan sederhana.
Inspirasi dari Kisah Prajogo Pangestu
Kisah hidup Prajogo Pangestu adalah pelajaran berharga tentang bagaimana mimpi besar dapat diwujudkan meski berasal dari latar belakang sederhana.
Dengan kerja keras, keberanian mengambil risiko, dan strategi yang tepat, ia telah mencetak sejarah sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2025.
